Sebuah cerita klise tentang seorang remaja SMA yang ditaksir oleh seorang Mahasiswa. Di mana remaja itu bernama Xiao Zhan, dan sang mahasiswa bernama Wang Yibo.
Entah ini keberuntungan atau musibah bagi remaja manis itu bertemu dengan Wang Yibo yang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tolong teman-teman pembaca, silakan komen yang banyak jangan Cuma vote atau saya murka di suasana lebaran ini ^^ Kalau murka, bakal bikin susah ^^sudah tahu? Yups dibikin pdf biar gk gratis baca 😉 . . . .
Entah kenapa Yibo yang biasanya mengutuk Wenhan yang terus berada di flatnya, kini justru malah merindukan kehadirannya saat ini. Ah, mungkin dirinya tidak rindu dengan sahabat cerianya itu. Akan tetapi, dia butuh sang sahabat untuk berada di flatnya saat ini juga.
Kini Yibo merasa sekujur tubuhnya sangat dingin dan tubuhnya tak henti-hentinya menggigil. Dia sudah menge-set penghangat ruangan ke suhu yang paling tinggi. Dirinya juga sudah memakai sweater yang dibalut dengan hoodie, tak lupa pula ia juga memakai kaos kaki dan menyelimuti seluruh tubuhnya dengan rapat. Namun, dia masih tetap merasa kedinginan.
"Apa aku akan mati sekarang juga?"
Yibo menggumam lirih. Sedari tadi memang dia berpikir seperti itu–bahwa dia akan menjemput mautnya. Tapi Yibo rasa itu terlalu berpikiran negatif hanya karena dirinya terus menerus merasa kedinginan sejak semalam.
"Jika aku mati hari ini, setidaknya harus ada orang yang menemukanku." Yibo merogoh saku hoodienya untuk mengambil ponsel di dalam sana. Ia membuka ponselnya dengan jari yang bergetar dan mencari satu nama yang mungkin sangat amanahjika diberi pesan. "Wenhan tidak amanah. Tapi dia orang kaya. Jika aku mati, dia bisa membiayai dan mengurus jenazahku." Tapi sedikit terbesit di pikirannya yang membuat dia merubah isi pesannya dan kembali mengetik pesan baru.
Err... sepertinya kata yang sebelumnya ada sedikit melenceng. Maksudnya, Yibo akan menghubungi orang yang mau diperintah olehnya dan mempunyai cukup dana untuk bisa mengurusnya. Bukan dalam bentuk jenazah, akan tetapi membawanya ke klinik atau rumah sakit besar dengan uangnya. Dan satu orang yang mau melakukan itu, yaitu Wenhan.
"...tapi aku belum mau mati. Xiao Zhan belum menjadi pacarku. Jadi Wenhan harus membawaku ke rumah sakit dengan fasilitas kamar VVIP. Aku harus mendapat kamar bagus jika dirawat di rumah sakit."
Yibo memang manusia tidak tahu diri, berisik, dan suka bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Sudah tahu dirinya tidak mempunyai uang, tapi masih menginginkan hal-hal yang mewah. Tentu saja dia benar-benar tidak tahu diri. Tapi karena Yibo menganggap dirinya itu sudah wataknya, jadi anggap saja itu wajar.
