"Vivi!" Teriak antusias Arabelle, gadis itu berjongkok dan merentangkan kedua tangannya lebar-lebar saat dokter hewan membuka pagar besi. Seekor anjing jenis Husky mengonggong keras menjulurkan lidahnya dan berlari dengan cepat, melompat pada pelukan Arabelle.
"Apakah dia sudah benar-benar sehat Alex?" Tanya Arabelle yang bersusah payah menenangkan anjingnya yang tengah melompat-lompat memeluknya.
Sudah lebih dari seminggu Vivi di rawat Alex karena sebuah luka di punggungnya, seseorang telah berusaha melukai Vivi di belakang Arabelle.
"Sudah, kau sudah bisa membawanya."
Ara tersenyum lebar, "Terimakasih Alex" ucapnya antusias.
Alex mengangguk malu seraya mengusap tengkuknya, pria itu tampak ragu untuk berbicara melihat dan Vivi yang sangat berantusias. "Eh, itu Ara, apa kau sudah menanyakannya pada Nerissa?."
Arabelle menengok, "Minggu depan kami mau melakukan amal bersama di Loor, jika kau mau, datang saja. Nerissa juga pasti ada."
Alex tersenyum ragu, "Bagaimana dengan Kenan?" sudah lama Alex tertarik dengan Nerissa, namun keberaniannya menciut karena gadis pujaannya memiliki kakak seperti Kenan William.
"Tentu saja ada, dimana ada Endrea, disitu ada Kenan." Jawab Arabelle dengan cepat dan membuat reaksi Alex berubah menjadi muram. "Tapi kau tidak usah khawatir, Endrea bisa menahan dan menjinakan Kenan. Di dunia ini, hanya Endrea yang bisa mengatur Kenan."
"Benarkah?."
Arabelle membusungkan dadanya seketika, "Tentu saja. Percayakan semuanya padaku."
***
"Jadi, kamu sudah tertarik dengan Ara?" Greta berdiri dengan anggun melihat punggung puteranya yang masih terbalut dengan jass, Raefal membuka dasinya dan membuang nafas dengan berat beberapa kali. "Aku sudah menelpon Nicholas dan meminta mengatur waktu makan malam keluarga, dia setuju. Besok kita akan pergi kerumah Ara."
Raefal langsung membalikan badannya dan melihat Greta, "Aku mengerti."
"Katakan dulu padaku. Ara menarik bukan?, dia gadis yang manis dan polos."
Raefal mengusap rambutnya dengan kasar. Polos?. Benar, Ara polos, dan kepolosannya sudah membuat otaknya menjadi tidak berfungsi hingga nyaris bodoh permanen. Raefal ingin melakukan pertemuan keluarga karena beberapa tujuan, bukan karena dia tertarik dengan Arabelle.
Apalagi setiap kali Raefal bertemu dengan Arabelle, gadis itu selalu memberikan kesan yang buruk padanya. Mana bisa Raefal jatuh cinta pada seorang gadis yang bruntal seperti Arabelle Giedon.
"Biasa saja." Jawab Raefal dingin.
Greta berdecih tidak terima, "Meski dia tidak seanggun dan mantan kekasihmu, dia adalah wanita baik-baik. Bukan wanita yang berpura-pura baik."
"Bu, sudahlah. Masalalu tidak pantas untuk di ceritakan lagi" protes Raefal tidak suka, Greta mengedikan bahunya dengan acuh lalu pergi keluar. Raefal duduk di kursi dan memejamkan matanya, melepaskan beberapa hal yang menambah rasa lelahnya.
"Arabelle Giedon, Mina Wilson. Kita lihat saja besok, drama apa yang sebenarnya terjadi di antara kalian."
***
Vivi melompat dari mobil dan berlari dengan cepat tampak senang, Arabelle segera keluar menyusul dan membukakan pintu. Suasana rumah terasa menjadi semakin asing setelah pertengkarannya dengan Nicholas.
Samar-samar Arabelle mendengar suara yang sangat familiar tertangkap dalam pendengaran Ara. "Vivi, kau mendengar suara nenek lampir itu juga kan?" Bisik Ara setengah membungkuk, sontak Vivi menggong-gong.
YOU ARE READING
BASTARD QUEEN
RomanceArabelle adalah gadis cantik yang terlahir sempurna, dia adalah generasi kesembilan keluarga Giedon dan menjadi salah satu penerus kerajaan. Kesempurnaan Arabelle tidak di sukai banyak orang karena kearogan, kasar dan sikap semena-mena yang bertola...