Prolog

44 5 2
                                    

!!! HAPPY READING!!!




Suara burung-burung mulai terdengar, daun-daun basah karena embun, aroma hujan masih kental di indera penciuman, sang fajar mulai menampakkan diri, menyinari celah gorden berwarna biru laut, membuat sang pemilik terbangun dari tidur lelap nya. Jam sudah menunjukkan pukul 6 pagi.
'Sekarang hari minggu' gumamnya

Kemudian ia beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka, tak lupa ia mengganti baju dengan baju olahraga. Ya... Ia akan melakukan kegiatan rutin setiap hari minggu, jogging.

Setelah ia selesai mengganti baju, ia segera turun kebawah menemui wanita paruh baya yang sedang sibuk dengan urusan dapurnya.

'Pagi Bunda...... ' teriaknya dari tangga sambil berlari memeluk bunda nya
'Iihhh kamu ini suka banget ngagetin bunda sihh' omelnya
'Pagi juga cantiknya bunda... Bagunin abang mu dulu Rei, kemarin katanya minta bangunin jam 5, tadi bunda bangunin malah bilang 5 menit tapi sampe sekarang ga bangun-bangun ' lanjut bunda
'Siap bunda, ayah belum bangun?' tanya nya
'Udah, itu didepan lagi nyuci mobil' jawab bunda, ia hanya ber'oh'ria lalu menaiki tangga menuju kamar abang nya.

Langsung saja ia buka kamar yang bercat hitam dan abu-abu, kental dengan selera laki-laki, kamar tersebut tak seberantakan kamar laki-laki pada umumnya karena sang pemilik kamar termasuk orang yang suka bersih-bersih.
Langsung saja ia loncat ke tempat tidur laki-laki tersebut karena ia tau sang pemilik kamar masih berada dialam mimpinya.

'ABANG.... BANGUN.... KATANYA MINTA BANGUNIN JAM 5 TAPI SAMPE SEKARANG KAGAK BANGUN-BANGUN PADAHAL UDAH DIBANGUNIN BUNDA DARI TADI' teriak nya tepat ditelinga sang pemilik kamar.
'INI APA SIH, SEENAKNYA TERIAK-TERIAK DIKAMAR ORANG, EMANG GA BISA BANGUNIN GA SAMBIL TERIAK-TERIAK, PENGANG KUPING GUA' balasnya teriak juga
'Ya salah abang sendiri udah dibangunin bunda ga bangun-bangun padahal bunda bangunin nya ga teriak jugak' omel ku
'Terserah kau saja ibu negara' jawabnya sambil kembali menutup wajahnya menggunakan selimut
'Ihhh abang..... Bangun..... Bang.... BANG REINO ADINATA LORENZI' sambil menggguncang tubuh abangnya dan pada kalimat terakhir ia kembali teriak ditelingan abangnya
'IYA GUE BANGUN REINA ANJASMARA LORENZI..... ' balas abangnya ditelinga nya juga
'Ini apa sih dari tadi teriak-teriak? Bunda pusing dengernya' tiba-tiba bunda datang sambil tutup telinga
'Hehehe gada pa pa bunda' jawab Reina dan Reino barengan
'Yaudah, Reina katanya mau jogging terus Reino siap-siap katanya mau ngadain rapat sama anak-anak OSIS, minta dibangunin jam 5 tapi ga bangun-bangun, liat tuh jam nya udah jam setengah 7' omel bunda panjang lebar
'Lhah beneran bunda' kata mereka barengan
Cepet-cepet mereka beranjak dari kamar itu. Reino langsung masuk ke kamar mandi sedangkan bunda dan Reina turun ke bawah.
Selesai menyiapkan sarapan, bertepatan ayah dan Reino selesai dengan urusan nya masing-masing.
'Ayah, bunda... Reina jogging dulu ya' pamit nya
'Lhoh ga makan dulu Rei?' tanya ayah
'Nggak yah, nanti aja, takutnya begah waktu dibuat jogging' jawabnya
'Gue ga dipamitin nih' kata Reino sambil meneguk segelas susu
'emang ada orang lagi selain ayah sama bunda' kata Reina ketus sambil melenggang pergi sedangkan Reino sampai terbatuk-batuk mendengar jawaban adiknya itu, 'Heh adik kurang ajar, emang lu anggep apa gua disini' balasnya
'Kalo gua anggep lu lalat, mau apa lu' jawab Reina yang masih bisa didengar Reino
'Dasar kau, jadi adik ga tau sopan santun sama abang nya sendiri' teriak Reino
'Bodoamat' teriak Reina dari depan
Reino ingin beranjak dari duduk nya tapi ditahan bunda, 'udah lah biarin, kalian ini kakak adik tapi ga tau akur, perang mulu' kata bunda, sedangkan ayah hanya geleng-geleng kepala.
'Ihh bunda ini ngebelain Reina mulu' gumam Reino
'Heh enggak ya, bunda ga bela siapa-siapa' sangkal bunda
'Udah ah, Reino berangkat dulu, udah ditungguin anak-anak lain juga, assalamualaikum' hindar Reino agar tak berkelanjutan, ia langsung menuju garasi tuk mengambil motor Honda CBR500R warna merah putih kesayangannya.

GARA-GARA MPLSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang