14. Jalan-jalan

2.3K 147 18
                                    

I'm simple person. You love me? I love you more.
-Nando Arunaga

-Nando Arunaga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Risa membuka matannya perlahan. Hampir saja ia akan melenguh tapi Risa segera menahannya. Takut ada yang berdiri tegak tapi bukan keadilan. Kan, bisa gawat darurat.

Risa menoleh ke sampingnya. Huh, ternyata Dio sudah tidak ada di atas kasur.

Percikan air terdengar dari arah kamar mandi. Risa mengangguk paham. Dio pasti sedang mandi.

Risa melangkahkan kakinya keluar kamar. Ia berjalan menuju kulkas. Risa tersenyum senang saat melihat isi di dalamnya. Ada bahan untuk membuat nasi goreng.

Sambil menunggu nasi matang, Risa menyiapkan bumbu untuk memasak nasi goreng.

"Bisa masak juga ternyata," ucap Dio remeh pada Risa.

"Gue apa aja bisa. Kecuali..." Risa menggantungkan ucapannya.

Dio menaikkan sebelah alisnya, menunggu kelanjutan ucapan dari Risa.

"Kecuali bikin baby." Dio melotot. Apakah Risa sudah gila?

Dio meletakkan punggung tangannya di kening Risa. "Lo sakit?" Risa menggeleng.

"Stress lo tuh!"

"Biarin." Risa menjawab seraya memasak Nasi goreng yang sebentar lagi akan matang.

Nasi goreng yang Risa buat sudah matang. Risa tersenyum senang saat mencium bau masakannya.

"Nih, makan!" Risa meletakkan 2 piring berisi nasi goreng itu di atas meja makan.

Dio mengangguk lalu ikut duduk di meja makan bersama Risa.

Risa baru sadar baju apa yang digunakan Dio saat ini. Risa menahan tawanya. Bisa-bisanya Dio memakai seragam sekolah, padahal hari ini hari minggu. Catet! HARI MINGGU.

"Ngapain lo ngliatin gue kaya gitu?" Risa menggeleng cepat namun masih menahan tawanya.

Dio mendesis. "Nggak jelas." Risa mengedikan bahunya cuek.

Dio memperhatikan Risa. "Orang-orang biasanya mandi dulu baru makan. Lah, lo makan dulu mandinya tahun depan," cerocosnya.

"Gue tadi bangun tidur, lo lagi mandi. Yakali gue mandi bareng lo. Trus gue langsung masak aja, lah. Gue kan, orang baik." Dio menanggapi ucapan Risa hanya dengan menye-menye.

Risa sudah malas berbicara dengan pria di depannya ini. Songong, gila, dan nggak jelas. Risa segera melahap nasi goreng buatannya. Jangan tanyakan rasanya, sudah pasti enak seperti makanan restoran.

Selesai makan, Risa mencuci piring miliknya sendiri. Milik Dio? Ah, biar Dio saja.

"Gue pulang, ya! Makasih." Risa mengambil kunci mobil dan tas miliknya di atas sofa.

CLARANDO(Sudah Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang