Chapter 7

795 72 2
                                    

Dikamar seorang pemuda berkebangsaan China saat ini terlihat kosong di pagi hari, yang pertama kali terlihat saat memasuki kamar tersebut hanya kasur dengan selimut dan bantal yang sudah tak pada tempatnya.

Pemilik kamar tersebut sedang berada di kamar mandi, yang terbukti dari terdengarnya suara gemericik air mengalir dari dalam sana.

Aliran air terhenti, pintu kamar mandi terbuka dan menampilkan sosok pemuda yang sedang menggosok-gosok kan rambut nya dengan handuk yang ia pegang.

Chenle berjalan menuju kasurnya dan membuang handuk yang tadi ia pakai ke atas kasurnya sembarang, tak peduli apakah handuk itu akan membasahi kasur atau tidak. Tanganya mengambil bantal dan selimut yang semula tergeletak di lantai dan meletakkannya sembarang ke atas kasur.

Chenle tidur tengkurap diatas kasurnya sambil bermain ponsel milik nya. Entah lah, Chenle merasa tak lapar pagi ini dan memilih menghabiskan waktu dikamar sampai siang nanti manajer datang dan menjemput mereka.

Saat sedang bermain ponsel, Chenle sempat mengecek beberapa nontifikasi yang ada dan mendapat beberapa pesan dari satu orang yang sama. Seseorang yang sudah lama jarang Chenle kunjungi rumahnya, seseorang yang sedang tak ingin Chenle temui untuk sementara waktu dan entah sampai kapan.

Tak berniat membalas pesan dari orang tersebut sama seperti pesan beberapa hari yang lalu dari orang yang sama pula, Chenle memainkan game diponselnya serius, seakan jika dia kalah dia akan kehilangan hidupnya. Lebay ah...

Saat sedang serius memainkan game, pintu kamar Chenle terbuka dan menampilkan sosok Haechan yang menyembulkan kepalanya dan menatap kearah Chenle yang juga sedang menatapnya.

"Hyung? Tumben kesini" ucap Chenle setelah merubah posisinya menjadi duduk dipinggiran kasur dan menatap kearah Haechan yang hanya memperlihatkan kepalanya saja.

"Memangnya tidak boleh?" Tanya Haechan.

"Boleh sih, tapi serasa aneh jika kau mengunjungi kamarku" ucap Chenle santai dan mendapat pelototan dari Haechan.

"Memangnya aku ini apa?" Sewot Haechan tak terima. Chenle hanya tersenyum paksa sambil menatap Hyung-nya.

"Lagi pula Hyung kan belum tentu peduli padaku, jadi untuk apa ke kamar ku" ucap Chenle sarkas serta kelewat santai dan Haechan yang mendengarnya hanya memutar bola matanya malas.

Memang beberapa waktu ini member dream jarang mengunjungi kamar member lain, kecuali Jaemin yang bisa dengan santainya keluar masuk untuk meminjam barang siapa saja dan Chenle yang sesekali ke kamar Renjun. Sedangkan yang lain sangat jarang dan memilih mengunci diri dikamar masing-masing.

Berbeda saat dulu, dimana mereka bebas keluar masuk kamar member lain bahkan mengacak-acaknya dengan alasan mencari sesuatu, setelah itu omongan pedas Renjun akan terdengar. Namun kini berbeda, bagi para member kamar masing-masing adalah tempat yang terbaik untuk saat ini dan mungkin untuk menghindar dari keributan yang mereka ciptakan atau bukan.

"Ada apa Hyung?" Tanya Chenle memastikan ada gerangan apa Haechan memasuki kamarnya pagi ini. Tiba-tiba Haechan teringat sesuatu dan menatap serius kearah Chenle.

"Jangan menatapku begitu, kau menakutkan Hyung" ucap Chenle sambil mengibaskan kedua tangannya dan menolehkan kepalanya kesamping.

"Le" panggil Haechan masih menatap Chenle serius yang hanya ditanggapi dengan lirikan dari Chenle.

"Ada seseorang di ruang tamu" ucap Haechan.

"Lalu?" Tanya Chenle bingung, apa urusannya ada orang diruang tamu dengan dia yang jelas-jelas berada di dalam kamar. Tapi siapa orang yang datang ke dorm?

Behind The Dreams || NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang