Happy Reading
Diam jauh lebih elegan daripada sibuk menghakimi dan mengumbar kesalahan orang lain kemudian lupa bercermin
*****
"Terserah" jawab So Eun berusaha untuk berpura-pura tidak peduli dengan suasana lift yang mulai berbeda dari biasanya. Karena ia dan Kim Bum bergandengan di depan mata orang-orang.
Berlebihan?
Sepertinya begitu. Tidak masalah, itu hanya permulaan.*****Queen Of Evil*****
Bekerja di rumah sakit yang sama tidak menjadi alasan So Eun dan Kim Bum sering bertemu dengan tidak sengaja, kecuali sudah direncanakan.
Begitu pula saat keduanya menjadi trending topik bagi pihak-pihak penggosip, membicarakan kedekatan mereka berdua dalam artian negatif dan cenderung menggiring opini bahwa So Eun sama sekali tidak cocok dengan Kim Bum.
Sebagian mereka lebih memihak Jessica yang mereka jadikan pihak korban keserakahan So Eun dengan merebut kekasihnya, Kim Bum. Sebagian lagi lebih setuju Kim Bum tidak berkencan dengan siapapun. Yang pasti tidak ada pihak yang setuju akan hubungan So Eun dan juga Kim Bum. Terlepas karena memang nyaris semua mereka membenci So Eun, tapi karena anggapan mereka bahwa Kim Bum adalah milik bersama.
Oh astaga, terkadang serepot itu menjadi pria tampan yang disukai banyak wanita. Dan percayalah, tak hanya So Eun yang punya pembenci. Begitu pula Kim Bum, pria-pria di sana tentu saja tidak suka dengan Dokter yang sok lebih tampan dari seluruh umat manusia dan menjadi idola perempuan itu.
So Eun menghadapi semua ocehan itu seperti gayanya. Bersikap seolah tidak peduli dan berpura-pura tidak tahu apapun yang mereka bicarakan di belakangnya. Setidaknya sampai Jessica, Chang Wook dan Tuan Jung memberikan reaksi.
Berbeda dengan So Eun yang cenderung lebih dingin, Kim Bum justru lebih ketara dengan segala tingkahnya yang melebih-lebihkan kedekatan demi membuat Jessica semakin menjadi. Tak sadar itu justru menempatkan So Eun sebagai bahan olokan orang-orang, lalu Jessica sebagai tokoh utama yang mereka idolakan karena dianggap sebagai korban.
Kesibukan kembali menyapa orang-orang itu dengan segala kegiatannya. So Eun dan juga Kim Bum fokus pada pekerjaan masing-masing adalah prioritas utama selama jam kerja mereka. Melepaskan urusan pribadi yang kemudian membuat keduanya saling melupakan untuk beberapa jam.
So Eun dan Kim Bum terlalu mencintai pekerjaan mereka, dan terkadang semua itu membuat keduanya merasa waktu begitu cepat berlalu. Lelahnya tidak akan terasa sebelum mereka duduk di kursi masing-masing, dan diamnya mereka di sana yang membuat mereka sadar jika itu sudah jam kesekian mereka lewatkan untuk bekerja tanpa istirahat.
Waktu kosong tanpa pasien seharusnya bisa digunakan Kim Bum istirahat, namun ia lebih memilih memutar-mutar video pada ponselnya. Mengulang-ulang kembali video amatir So Eun yang sudah di salinnya pada ponsel.