Pukul 08.00 Wib
Frisya kini sedang berada di balkon kamarnya, hari ini ini ia cuti karna tak ada jadwal untuknya di rumah sakit.
Ia terus memandangi benda emas bermata mutiara di jari manis sebelah kirinya. Senyum bahagia jelas terukir disana.
2 hari yang lalu, Frisya dan Giandra bertunangan disalah satu hotel milik keluarga Azaskara.
Banyak yang menghadiri, termasuk keluarga dan para sahabat mereka berdua yang kini juga memiliki pasangan masing masing.
Senyuman manis terus terbit dibibirnya, angin spoy spoy membanya ke Flashback 2 hari lalu.
Flashback..
"Gue gak nyangka kalo bakalan tunangan duluan Fris, yaampun perasaan baru kemarin deh kita belajar nakal bareng lo" heboh Bela.
Frisya terkekeh, "Apaan dah Bel"
Frisya dan para sahabatnya serta adiknya, kini berada di salah satu kamar hotel.
"Iya lo Fris, gue bakalan kangen banget moment moment dimana kita bareng, makan bareng" ujar Gina.
"Iya gue juga Fris, mungkin setelah ini kita bakalan susah ngumpul deh" Sambung Sandra.
Frisya tersenyum, "kita usaha aja, semoga banyak peluang buat ngumpulkan"
"Iya sih, tapikan pasti kalo misal Gue, Gina, Bela, sama lo bisa, bisa jadi Sandra gak bisa ataupun sebaliknya" ujar Sintia.
Frisya, Sandra, Bela, Sintia dan Gina menghela nafas pasrah.
"Udah rapi nih gue rasa, turun yuk" ucap Sandra setelah membenarkan letak rambut Frisya.
Soal make up dan mendandani orang, Sandra lah juaranya. Dia dari kecil suka make up. Cuman jalan hidupnya yang tak memungkinkan ia jadi perias.
"Yuk deh" jawab Bela diangguki oleh Gina dan Sintia.
Frisya masih diam, ia memegangi dadanya gugup.
"Fris, ayok" ajak Bela.
"Gue.... Deg deg an" lirih Frisya.
"Udah lo Bismillah aja, berdoa semoga semua akan baik baik aja" sahut Sandra.
"Kita juga bakalan doain suapaya acara lo lancar kok" ujar Bela.
----
Sandra, Bela, Sintia dan Gina menggandeng Frisya kebawah.
Gaun putih yang dikenakan Frisya memiliki ekor yang oanjang kebelakang sehingga Gina dengan senang hati memegangkannya.
Mereka berlima menuruni tangga.
Di ruang utama Hotel, telah ramai tamu undangan. Semua mata meihat kearah Frisya.
Banyak yang berbisik bisik disana.
Frisya menghela nafas gugup ketika kakinya telah menginjak lantai dasar.
"tenang Fris, Bismillah" bisik Sandra.
Frisya mengangguk, ia melihat Giandra di sana dengan senyuman manisnya. Ia ikut tersenyum.
Bela, Sandra, Sintia dan Gina mengantarkan Frisya sampai ke hadapan Giandra.
Frisya telah tepat dihadapan Giandra, dan para sahabatnya meninggalkan mereka.
Giandra memandang Frisya dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya.
Sedangkan Frisya tersenyum gugup.
"Kenapa hei?" tanya Giandra lembut.
"Gue gugup Ndra" lirih Frisya.
"tenang, semua akan baik baik aja" senyuman menenangkan itu kembali hadir.
"Baiklah sekarang acara pasang cincinnya" suara sang Mc kembali terdengar setelah tadi menyambut kedatangan Frisya.
Giandra mengambil telapak tangan Frisya yang kiri untuk dipasangkan cincin di jari manisnya, tak lupa pula senyuman bahagia yang masih menghiasi bibirnya.
Kini giliran Frisya yang gentian memasangkan cincin di jari manis Giandra yang sebelah kiri. Lalu tersenyum.
Giandra langsung memeluk Frisya.
Tepuk riuh tangan terdengar mengisi ruang utama hotel tersebut.
Setelah itu para tamu undangan memberikan ucapan selamat dan doa pada Giandra dan Frisya.
----
Frisya dan Giandra menghampiri para sahabatnya setelah selesai menerima ucapan selamat dan doa semoga sampai ke pelaminan, dan setelah menyalimi kedua orang tua keduanya.
"Alhamdulillah acara lo lancar bro" Satria menepuk bahu Giandra.
Giandra tersenyum, "iya Alhamdulillah"
"Gue seneng acara lo lancar Fris, selamat ya Fris, Ndra" ujar Gina yang berada di rangkulan Andika.
"Makasih Gin, gue doain lo sama Andika cepetan nyusul" balas Frisya dengan Senyum, sedangkan Giandra hanya mengangguk.
"Selamat sobat kecil, maju selangkah dari gue ya lo" Sandra terkekeh.
Frisya ikut terkekeh, "Selangkah doang, lo juga kalo gercep bisa duluin gue malahan"
"Selamatt ya Frisya" -Sintia.
"Makasih Sin"
"Konco adem sama mbak Frisya, selamat yo" ucap Andika dengan senyumnya.
"Bahasa lu Ka, tapi makasih loh ya" balas Frisya
"Fris, selamat loh" Rans tersenyum kearah Frisya.
"Makasi bang Rans"
"Ehem" deham Bela.
"Jadi kapan nih kalian mau nikah?"
Frisya memandang Giandra yang juga memandangnya dengan wajah bertanya.
Giandra menunjukkan smiriknya, "Besok juga boleh"
Frisya melebarkam Matanya lalu memukul lengan Giandra.
"Kurang cepet Ndra" cetus Frisya kesal. Ia membuang muka kearah lain.
Masak iya besok, perjanjiannya kan tunangan dulu, masalah nikah nanti.
"Loh kok marah, atau malam ini aja gimana" goda Giandra sembari mencolek hidung Frisya.
----
"Kak Etcha" teriak Ria yang langsung menghampiri Frisya dan memeluknya.
"Hei" Frisya balas memeluk Ria.
"Selamat ya kak Etcha" ucap Ria.
"Makasih Ria" Frisya tersenyum dan mengusap rambut Ria.
Ria melepaskan pelukannya dan beralih menyalimi Giandra.
"Selamat ya kakak Ganteng hehe" Ria menyengir setelah mendapat pelototan dari Frisya.