🍁
Siapa sangka jika
Semua lenyap begitu saja
Tidak ada kebahagiaan
-
※※※
"Pagi"-sapaan dari seorang gadis yang menuju meja makan."Eoh... Kau sudah rapi sekali, pagi juga sayang "-ucap eomma yang sedang berada di meja makan
"Bisakah eomma dan appa mengantarku ke sekolah pertamaku?"-tanyaku
"Mian sayang, kami sedang buru-buru, naiklah bus sekolah saja ne,arraseo? "-sahut appa
'Selalu saja begitu'-batin hara
"Ne,arra"-ucapku lesu
"Baiklah palli untuk sarapan, setelah itu berangkatlah sekolah"-ucap eommaJawabku hanya mengangguk.
"Sudah, aku berangkat dulu ne eomma appa"
"Ne hati-hati sayang, jangan lupa berteman dengan baiklah disana arra"-ucap appa
"Hm ne"
Skip
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Ayolah lama sekali, bisa-bisa terlambat aku ke sekolah, pabo-ya"- gerutuku
.
.
.
.
.
.
.
."Ahh... Akhirnya datang juga palli, aku tidak mau terlambat dan terkena hukuman, apalagi dihari pertama ku sekolah"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat di sekolah
Brukk..
"Awwhh... "-?
"O-omo, mianhaeyo aku sedang terburu-buru sehingga tidak melihatmu, saat berjalan tadi"-ucapku menunduk
"Gwaenchana ,apakah kau murid baru?"-tanya gadis yang berkuncir dua itu
"Ne, aku sedang mencari ruang kepala sekolah, aku tidak tau dimana itu"-ucapku
"Ahh kenalkan aku choi micha ,panggil saja micha"-ucapnya
"Ne micha-sii, senang bertemu denganmu namaku kim hara"-ucapku seraya berjabat tangan
"Hara-sii, mari kuantar kau menuju ruang kepala sekolah"-ajak micha
"Ne,kajja"-jawabku
.
.
.
.
.
.
.
....
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.
.
..."igeo kita sudah sampai, semoga satu kelas ne "-ucap micha sambil menunjuk ke arah pintu
"Ne, semoga"-balas hara"Oke, aku pergi dulu hara sebentar lagi bell masuk"-ucp micha
"Ne micha-sii gomawo , sudah mengantarku"-ucapku"Cheonma hara-sii, yasudah aku tinggal dulu pai pai"-ucap micha beranjak pergi.
Tok ,tok
"Masuk"-ucap seseorang yang berada di dalam ruang itu
Cklek,,
"Annyeong gyeojang, naneun kim hara imnida"-ucapku sambil memberi salam
"Oh annyeong, apakah kau murid baru? "-tanya nya
KAMU SEDANG MEMBACA
PYSCHO BLOOD ||hhj||
RandomHanya terdapat suara rintihan kesakitan di ruangan itu dan bau amis menyeruak. "Mengapa tidak kau saja yang mati hah!, kau tak pantas hidup" "Ku mohon, lepaskan s-sakit" "Cuihh,, persetan denganmu membuatku muak"-kata lelaki yang sedang dikuasai...