Pagi itu Ushijima telah berpamitan pada [Name] untuk kembali ke Shiratorizawa.
"Lebih baik aku mandi dan latihan sendiri dirumah." Gumam [Name].
Pagi itu [T/N] sudah mengirim pesan padanya.
📩 Aku akan tiba di Miyagi nanti siang pukul 2. Aku bersama Mikael. Kita selesaikan ini bersama."Tck!!" Gerutu [Name] seraya melemparkan ponselnya ke kasurnya.
Pukul 9 seusai mandi, ia mengenakan pakaian yang santai seraya memoles compound bownya diruang tengah. Terdengar bunyi bel diluar.
[Name] berdiri, "Siapa yang datang? Apa Wakatoshi-kun kelupaan barangnya?"
Dibukanya pintu itu oleh [Name], "Eeh!!" Terlihat sesosok laki-laki bersurai kelam, "O-onichan??"
Diajaknya Daichi masuk, "Kenapa kau pagi-pagi kemari, Onichan? Bukannya harusnya kau ke sekolah?"
Muncul urat-urat kecil di dahi Daichi, "Kau tak suka onichanmu kemari, [Name]?"
[Name] terperanjat, "B-bukan begitu. Hanya kaget saja."
"Daichi-onichan itu ngeri kalau lagi marah gitu. Merinding disko deh!!" Batin [Name].
"Aku baru kembali dari kamp. pelatihan di Tokyo pagi tadi pukul 8, jadi kami diistirahatkan satu hari. Tapi nanti sore kami akn latihan seperti biasa." Jelas Daichi dan [Name] hanya mengangguk mengerti.
"Kau kesini lagi tanpa memberitahuku bahkan tak berpamitan dengan keluargamu. Apa kau tahu, aku diomeli Izana lewat telepon tahu!" Lanjutnya.
[Name] hanya menunduk, "Maaf aku sudah membuat semuanya kerepotan. Tapi [T/N] dan Mikael akan kemari dan tiba nanti siang."
"Apa kalian berkelahi?"
[Name] menggelengkan kepalanya, "Ada sedikit permasalahan dikeluarga kami."
"Apa perlu bantuanku atau Ibuku untuk menengahi kalian?" Tawar Daichi.
"Tidak perlu, Onichan. Kami akan menyelesaikan ini. Tak perlu khawatir."
Daichi menemani adik sepupunya itu. Hingga [Name] ke dapur untuk membuatkan makanan.
Tiba-tiba pintu depan di dobrak, muncul beberapa orang dengan senjata masuk kesana. [Name] yang mendengar suara itu langsung menuju arah ruang tengah.
Daichi menghampiri [Name] dan melindunginya, "Apa mau kalian?!"
Ada 6 pria dewasa yang tak dikenal dan tak terlihat wajahnya disana. Salah satu mereka memerintakan untuk menggeledah rumah itu.
"Geledah rumah ini dan cari kartu aksesnya!!"
Orang-orang itu menggeledah seluruh tempat. Menghancurkan dan membuat seluruh rumah berantakan.
Daichi memeluk [Name] dalam pelukannya, "Onichan, aku takut."
"Aku disini. Aku sudah berjanji pada diriku sendiri untuk melindungimu."
Salah seorang itu mendapatkan kartu akses yang asli, "Kapten! Aku dapatkan kartunya."
Sang pemimpin berkata, "Bawa kartunya dan gadis itu juga."
"Apa maksudmu, brengsek!!" Umpat Daichi.
Daichi terlalu fokus dengan ucapan pemimpin itu tadi hingga lupa penjagaannya terhadap [Name].
[Name] diseret begitu saja oleh 2 pria dewasa seraya berteriak, "Aku tidak mau!! Lepaskan!!! Onichan tasukete!!"
Daichi yang tahu adiknya dalam bahaya siap menyerang orang-orang itu dengan benda apapun disekelilingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Cupid's Arrow - [ Ushijima Wakatoshi X Reader ]
RomanceGimana jadinya jika para anak voli jatuh cinta dengan atlet junior panahan? Apa mungkin itu adalah Panah Asmara Cupid? Cerita ini tak hanya menceritakan bagaimana kisah cinta remaja SMA, namun juga mengangkat isu-isu mental depression yang sering te...