"Kenapa gue ngerasa kehilangan saat dia bicara kemarin?"
"Ah. mungkin ini cuman perasaan sementara. Lagian semua cowok kan emang gitu, habis manis dibuang"
"Lagian gaada juga yang nyuruh dia untuk pergi"
Key daritadi berbicara dengan dirinya sendiri, rasa kesal dan kehilangan benar benar bercampur dalam otak nya hari ini.
"Tapi dengan sikap cuek lo itu, dengan tidak sengaja lo menyuruh Davin untuk berhenti berjuang" ucap Anna emosi dengan sikap temannya itu
"Lo itu sekali kali cobain rasanya pacaran Key, biar lo tau gimana caranya berjuang bersama sama, biar merasakan gimana rasanya perjuangan yang ngga di hargai" Timbal Amel yang tak kalah emosi nya
"Ngapain pacaran? Gue tuh orang nya setia"
"Setia itu bukan cuman dimulut, tapi di rasain" ucap Anna yang masih emosi
Setelah mendengar ucapan Anna, Key mendekat kepada kedua temannya lalu berujar.
"Emang rasanya apa? Manis, asem, atau pahit?" Tanya Key dengan main-main
"Astagfirullahaladzim orang macam apa yang sedang aku ajak bicara ini" kali ini emosi Anna benar benar sudah di puncak
"Sabar, sabar, orang sabar disayang?" Amel mencoba menenagkan Anna
"Di sayang pacar?" Ucap Anna antusias
"Emang punya?" Tanya Amel dengan nada meledek
"Ngomong lagi tangan gue melayang ni!" Ucap Anna dengan mata melotot sudah seperti ingin copot
"Eh Anna, bener juga kata Amel ternyata lo belom punya pacar"
Keduanya tertawa namun tidak dengan Anna
"Apa lo bilang!"
Setelah mengatakan hal tersebut Keyra dan Amel kabur dari hadapan Anna, mereka takut akan di marahi dan di pukuli oleh Anna karena telah membuat nya emosi
Keyra lari membelakangi arah melihat apakah Anna mengejar atau tidak, karena keasikan lari membelakangi arah sampai ia tak melihat jalan di depannya.
Brukk!
"Sorry, sorry gue ngga sengaja" ucap Keyra yang masih duduk di lantai sehabis terjatuh, dan membersihkan rok bagian belakang nya
Seseorang yang ia tabrak mengulurkan tangan nya untuk menolong Keyra berdiri.
Keyra terdiam, menatap laki laki itu dengan tatapan aneh, laki laki yang mampu membuat nya bingung beberapa saat lalu, siapa lagi kalau bukan Davin.
Setelah menolong Key, Davin pergi dari hadapan Key tanpa mengucapkan sepatah kata apa pun.
Mengapa sekarang Keyra merasa aneh, merasa separuh bagian dari dirinya ada yang hilang saat diabaikan oleh Davin.
"Ara"
Entah kenapa ada senyuman yang terukir di wajahnya saat mendengar Davin memanggil namanya dengan sebutan masih seperti dulu.
Keyra langsung membalikkan arah badannya kepada Davin.
"Ya?"
"Gantungan lo jatuh" ucap Davin dengan memegang gantunga milik Key yang kemarin di berikan olehnya
Lagi lagi mengapa Key merasa sedih hanya karena Davin tak seperti dulu lagi, perasaan nya kini tak karuan.
"Kenapa lebih sakit di abaikan sama lo vin, daripada diganggu lo" -batin Key
***
"Aish! Kenapa gue gabisa ngejauhin dia!"
Davin teriak dengan melemparkan kerikil yang ia dapatkan dari taman belakang sekolah.
"Kenapa lo kesini kalau lo mau mencoba ngejauhin dia?"
Rendy dan Rifaldi selalu setia menemani temannya yang sedang dalam fase galau karena cinta.
"Berhenti memperjuangkan seseorang yang lo cintai itu ngga semudah sama apa yang lo banyangin" ujar Rendy
"Sejak kapan lo jadi sok puitis begini?" Tanya Davin
"Ish si bego, gue lagi kasih nasihat buat lo ini" ucap Rendy emosi
"Setau gue lo belum pernah pacaran?" Timbal Rifaldi yang membuat Davin tertawa terbahak bahak
"Eh maneh teu usah ngungkit-ngungkit aib urang" Rendy yang emosi mejitak kedua temannya
"Yah kasian gapernah pacaran" ledek Davin dengan menunjuk nunjuk Rendy sambil tetawa bersama Rifaldi
"Yah jomblo ya?" Setelah Davin, kini giliran Rifaldi yang gantian meledek Rendy
"Sama, gue juga jomblo" lanjut Rifaldi setelah meledek bahwa Rendy jomblo
***
Setibanya di rumah setelah memarkirkan motor di garasi rumahnya, Davin bergegas masuk rumah untuk bertemu sang mamah.
"Assalamulaikum mamah-qu anak mu pulang dengan selamat hari ini"
"Wa'alaikusalam anak-qu mamah mu menunggu kepulangan mu dengan selamat"
"Mamah masak apa hari ini?"
"Ada sup kepala banteng"
"Sepertinya sedap, mari kita makan tante"
"Mau nama mu di hapus dari kartu keluarga?"
"...."
Bercanda dengan sang mamah memang sudah menjadi kebiasaan Davin ketika kedapatan sedang bersama mamahnya, mamah nya yang selalu merespon banyolan dari Davin membuat nya senang karena memiliki mamah yang sama recehnya dengan dia.
"Vin mandi dulu gih, nanti kalau udah mandi kamu makannya kan enak" pinta sang mamah
"Nanti kalau Davin makannya setelah mandi, Mamah bikin sup ayam nya pakai bumbu emas trus sayuran nya dolar, gitu?" Ucap Davin dengan tampang tak bersalahnya
"Iya! Nanti sekalian di tambahin bom molotok sama mamah, mau?!" Emosi sang mamah sampai meninggikan suaranya
"Tuh kan mamah mah emosian"
"Pah, anter mamah ke rumah pak RT!"
"Mau ngapain mah?"
"Mau hapus nama kamu dari kartu keluarga!"
Sudah biasa bagi keluarga Davin melihat kelakuan dan tingkah unik keluarga mereka saat bersama.
"Vin, gimana PDKT an kamu sama siapa nama nya mamah lupa?"
"Keyra, mah"
"Iya gimana?"
"Ga gimana gimana"
"Mamah lagi serius nih ,vin"
"Davin juga serius mah"
"Ternyata susah mah berjuang demi dapetin cinta nya Keyra, lebih susah dari yang Davin banyangin" ucap Davin seketika lesu setelah berbicara tentang Key dan makanan didepannya ia jadikan mainan
"Itu berarti kamu lagi gimana gimana"
"Bahasa mamah susah di artiin" ucap Davin Dengan memasang wajah cemberut
"Kalau kamu mencintai dia dengan tulus kamu ngga akan ngerasain yang namanya 'sulit berjuang' karena mencintai dengan tulus ngga ada yang nama nya 'sulit' karena setiap harinya kamu selalu merasa bahagia sama pasanganmu" ujar sang mamah bak ahlinya dalam hal percintaan
"Berarti Davin belum mencintai Keyra dengan tulus ya mah?" Tany Davin
"BETUL!" jawab mamah Davin secepatnya
🌚🌚🌚
"Ajari aku bagaimana caranya
mencintaimu dengan tulus"
-DAVIN-Bersambung-
See you next chapter
Sorry for the typo
Salam dari author cangtip🌻