"Ada orang goreng itik
Terus berubah jadi penyu
Hay cantik
Pacaran yuuuuuuuuuuuuu!""Mana ada itik digoreng berubah jadi penyu, Nung! Gak waras otak lo," ucap Dwi.
"Gila lo, Nung! Semua cewek lo pantunin," ucap Alan sambil menoyor kepala Hanung.
"Suka-suka guelah. Kali aja ada yang kecantol sama pesona kelegaman kulit gue," ucap Hanung.
"Kulit gosong macam bakaran singkong aja bangga lo, Nung!" ejek Gavin kelewatan.
"Gini-gini gue ciptaan Tuhan lho. Jangan menghina kau ya," ucap Hanung.
"Canda, Nung. Peace bro!" Gavin menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya, tanda perdamaian.
"Fucek!" Hanung membalas Gavin dengan jari tengah.
Di jam istirahat pertama ini, lorong sekolah digunakan Gavin CS untuk nongkrong. Banyak siswi-siswi yang sengaja lewat situ untuk sekadar caper.
Dwi memukul-mukul bahu Hanung dengan keras. "Vivi, Nung! Pantunin pantunin!" suruhnya.
"Ikan hiu makan asem
Ay lop yu tri tosemmmmmm!" ucap Hanung seraya melempar kiss jauh kepada Vivi."Huekkkk! Perut gue mendadak sakit gigi pas denger suara Hanung," ucap Vivi pada Gita di sebelahnya.
"HAHAHAHAAA!" Dwi terpingkal sambil memukul-mukul bahu Hanung. "Mana ada ikan hiu makan asem, Nunggg?"
"Ih, anggap aja ada!" ucap Hanung. "Kalo ketawa jangan pake mukul bisa kali, Wi?!" kesalnya.
"Kayak nggak tahu Dwi aja lo, Nung. Dia kan kalo ketawa emang wajib mukul-mukul orang. Makanya gue ogah duduk di sebelah dia," ucap Alan.
Vivi mendekati Gavin, sengaja berdiri di hadapan cowok itu. "Kantin yuk, Vin!" ajaknya.
Gavin menggeleng dengan cepat. "Lo kan udah sama Gita," tolak Gavin secara tidak langsung.
"Bertiga kan bisa, Vin," ucap Vivi.
"Gue nggak mau, lagi asik di sini sama temen-temen gue. Lain kali ya," ucap Gavin.
"Oke. Tapi beneran ya lain kali."
"No promise."
Vivi mengangguk. Kemudian, gadis tercantik di SMA Rajawali itu berlalu bersama dengan Gita.
"Kenapa lo tolak sih, Vin?" geram Alan. "Cantik tuh si Vivi."
"Oon banget lo, Vin! Vivi kan cewek paling cantik se-SMA Rajawali. Bodynya cuyyyy!" timpal Hanung.
"Orang gue gak suka, mau gimana lagi," ucap Gavin santai.
"Itu tuh, baru Gavin suka." Dwi menunjuk Jihan, Ambar, dan Fia yang hendak melewati mereka.
"Kasih pantun, Nung!" suruh Alan.
"Berani godain Jihan, gue gorok leher lo, Nung!" ancam Gavin dengan tampang menyeramkan.
Hanung menggeleng-gelengkan kepalanya. "Nggak, Bos. Mana berani gue godain Jihan."
Linggar yang sejak tadi diam pun bersuara. "Segitunya amat sih, belum juga jadi pacar lo, Vin."
Gavin menunjukkan cengirannya sambil garuk-garuk rambutnya. "Kan calon pacar, Nggar."
"Ngapain sih kalian duduk-duduk di sini? Ngalangin jalan tahu nggak!" omel Ambar.
"Bebas lah, kita juga sekolah bayar tahu!" sahut Dwi.
"Lewat-lewat aja, nggak usah pake ngomel-ngomel. Jalannya juga masih luas," ucap Gavin.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAVHAN (End)
Romance(Beberapa part diprivat acak, follow untuk kenyamanan membaca). Gavin Prawira Artajasa, cowok badboy, humoris, dan tingkahnya aneh. Ia merupakan salah satu most wanted di SMA Rajawali. Jihan Cassalova, siswi baru di SMA Rajawali yang dalam sekejap m...