16 - Gemes!

4.9K 390 148
                                    

Permisi, ada yang kangen sama ff ini ngga? Harus kangen pokonya aku maksa!😤 candaaa guys hehe.

Ditunggu vommentnyaa

Warn!

Jika lupa dengan alur ceritanya, kalian bisa baca chap sebelumnya.

enjoy~

.

.

.

.

.

Beberapa bulan kemudian, ujian kenaikan kelas sudah mulai berlangsung, Jungkook, Lisa dan teman-temannya sekarang sudah memasuki ruang ujian masing-masing.

Saat keluar dari ruang ujian, wajah semua siswa terlihat sangat suram.

"Haah.. soal matematika tadi sangat susah." keluh Jimin begitu keluar dari ruang ujian, diikuti Jungkook dan Namjoon disampingnya.

"Menurutku kebalikannya." sahut Namjoon santuy.

Jimin otomatis langsung menengokkan kepalanya ke arah Namjoon. "Cih, orang pintar mah beda." ucapnya yang dibalas Namjoon dengan kekehan pelan.

Jungkook buka suara.

"Tadi aku perhatikan Jimin cuma coret-coret kertas hitungannya, menggambar hal yang tidak senonoh." ledek Jungkook yang langsung dibalas Jimin dengan tatapan tajamnya.

"Diam kau kutu anoa."

"Diim kii kiti inii." (Diam kau kutu anoa) balas Jungkook dengan wajah meledeknya.

Jimin langsung menggeplak kepala Jungkook menggunakan pensil yang dibawanya.

"Aww! Sakit, bantet!" ringis Jungkook.

"Heh apa kau bilang?!"

"Hentikan. Sesama kutu anoa diam." ucap Namjoon yang berhasil membuat keduanya kicep.

Jungkook memperhatikan sekelilingnya, mencari keberadaan sang terkasih.

"Hey, itu mereka, ayo kita kesana." tunjuk Jungkook ke arah Lisa dan Rose yang sepertinya lagi mendiskusikan sesuatu.

Jungkook dan Jimin mendekat minus Namjoon, tadi ia terburu-buru mau menemui pujaan hati dikelas lain.

Ya kalian tau lah siapa orangnya, yaitu saya:)

Jungkook dan Jimin sudah ada di hadapan Lisa dan Rose, tapi keduanya menghiraukan keberadaan mereka, masih saja asik membahas soal matematika tadi.

"Ada cogan disini kok dikacangin." ucap Jimin, membuat Lisa dan Rose langsung menghentikan acara diskusinya.

"Apasih, Jim? Ganggu aja." balas Rose dengan kening yang mengernyit tidak suka, membuat Jungkook dan Lisa yang melihat itu menahan tawa.

"Sudah kan diskusinya? Kalian pasti lapar, ayo makan, aku yang traktir." ajak Jungkook.

"Yeyy! terimakasih Jungkook!" sorak ketiganya senang dan langsung menyerbu kantin.

"Dadah Rosiee!" Lisa melambaikan tangannya dengan semangat ke arah Rose yang duduk dimotor berboncengan dengan Jimin.

Kamu akan menyukai ini

          

"Babay lalis!" Balas Rose tidak kalah semangat.

Ya mereka sudah selesai ujian, dan sekarang saatnya pulang ke rumah masing-masing.

Lisa mengeratkan pelukannya pada pinggang Jungkook, sementara itu Jungkook mengelus-elus pelan tangan Lisa dengan sebelah tangannya sambil menjalankan motor.

"Ada yang mau dibeli sebelum pulang, hm?" tanya Jungkook.

"Apa? Aku tidak dengar kau bilang apa." balas Lisa agak nyaring.

Jungkook menghela nafas, benar juga, mereka lagi dijalan mana bisa lisa denger suaranya yang pelan tadi, "Ada yang mau dibeli sebelum pulang tidak?" ucapnya nyaring.

'Ck apasih, aku masih tidak dengar, ah sudahlah iyain aja' batin Lisa.

"IYA!" balasnya berteriak berhasil membuat Jungkook berjengit kaget.

"MAU BELI APA?" tanya Jungkook ikut berteriak.

"IYA!"

"HAH?"

"IYA SAYANG!"

"KO NGATAIN AKU SAYTON?!"

Setelah pembicaraan tidak jelas tadi, Jungkook akhirnya menghentikan motornya di depan sebuah toko kue.

Jungkook masuk ke dalam kemudian keluar kembali sambil menenteng satu kantong plastik besar berisi kue kesukaan Lisa. Bolu dengan topping coklat.

Itu berhasil mengundang senyuman manis di wajah gadis tersebut.

"Nanti kita makan sama-sama, okay?" Jungkook mencubit gemas hidung Lisa dengan jemarinya.

Lisa mengangguk antusias, "Siap, kapten!"

Begitu sampai dirumah, mereka disambut oleh Sajung yang berjalan menggunakan kereta babynya.

"Mom, addyy!" dengan riang Sajung mengangkat kedua tangannya meminta untuk digendong, Lisa yang mengerti maksud Sajung pun langsung menggendong Sajung.

"Utututu anak mommy, senang main sama bunda, hm?" tanya Lisa yang dibalas Sajung dengan cengiran lebarnya.

Bunda yang dimaksud Lisa disini adalah Yuna, semenjak kunjungan Yuna beberapa bulan yang lalu dia menjadi lebih dekat dengan Sajung, Lisalah yang mengajaknya untuk datang kerumah kapan saja disaat Yuna ada waktu. Hal itu juga sudah disetujui oleh appa dan eomma.

"Eomma, ini tadi aku sama Lisa beli kue." Jungkook menyerahkan kantong plastik berisi kue tadi ke eomma.

"Oke bentar ya, eomma siapin dulu." ucap eomma tersenyum kemudian menuju ke dapur.

"Jungkook, Lisa, aku pamit ya. Udah mau jam kerja." ucap Yuna.

"Eh udah jamnya ya? Tunggu bentar Yuna, aku bungkusin dulu kuenya." ucap Lisa yang sudah ingin melesat ke dapur tapi langsung ditahan oleh Yuna, ia menggeleng, "Tidak usah repot-repot Lisa, aku langsung aja."

"Ga ngerepotin astaga, tunggu disini." Lisa menitipkan Sajung ke Jungkook, kemudian langsung melesat ke dapur.

Yuna pun hanya bisa pasrah.

Setelah Lisa menyerahkan bungkusan kuenya, Yuna pun berpamitan dan menuju ke tempat kerjanya.

"Kue dataangg." seru eomma sambil membawa nampan berisi kue dan minuman ke ruang tengah.

"Maw~" ucap Sajung berusaha turun dari pangkuan Jungkook tapi langsung ditahan oleh sang daddy, "Disini aja, daddy suapin."

Jungkook pun mengambil sepiring kue dan mulai menyuapi Sajung dengan potongan-potongan kecil.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BABY👶 [lizkook]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang