Selingkuhan Reynal

40 11 2
                                    

Saat ini Aku berada dikoridor sekolah, Aku baru saja bertemu dengan Reynal. tadi niatku untuk kekelas terhalang. Reynal menahan langkahku dan menarik tanganku ketaman belakang. Aku berusaha melepaskan tanganku dari gengamannya tapi semua sia sia.
Aku hanya diam saat kami berada ditaman, Aku melihat sekeliling taman tak ada satupun orang disana hanya ada Aku dan Reynal.

Setelah beberapa menit hening tiba tiba Reynal bersuara.

"Lo harus jadi pacar gua."  Ucap Reynal dengan santai.

"Lo gila!?"Ucapku,Bagaimana tidak? tiba tiba Reynal menembak Aku, sedangkan Reynal masih memiliki hubungan dengan Caca sahabatku.

"Iya gua gila karna lo."

"Lo itu pacar Caca sahabat gua."

"Yaudah gua putusin Caca."

"Lo bercanda?ga lucu tolol."

"Gua serius!!Lo harus jadi pacar gua,atau Caca bakal gua sakitin."

"Lo jangan macam macam dengan Caca."

"Jadi pacar gua,Caca aman."

"Gimana perasan Caca?"

"Dia ga bakal tau tentang ini"

"Lo benar benar gilaaa!!"

Pikiranku menjadi pusing memikirkan kejadian beberapa menit yang lalu, kejadian yang membuatku terpaksa menjadi pacar Reynal.Wht Pacar?Haha Aku salah, lebih tepatnya selingkuhan. langkahku terhenti karna teriakan seseorang yang suaranya tidak asing bagiku.

"FARAHH"

Aku berbalik dan dapat kulihat dari kejahuan terdapat Caca yang melambai  kearahku, Aku hanya menatap Caca yang berjalan kearahku, rasa bersalah muncul dalam diriku. Aku cuma berharap semoga keputusanku menerima Reynal bukan keputusan yang salah.

"Kenapa Raa?punya masalah?cerita."
Ucap Caca yang saat ini sudah ada dihadapanku.

Aku menggeleng, setelah itu Aku mengajak Caca kekelas.

                                ****
Guru baru saja keluar, Caca mengajakku untuk ke kantin, awalnya Aku menolak karena Aku tidak suka keramaian. tapi Caca bersikeras untuk mengajakku, sehingga Aku terpaksa untuk mengikutinya.

Kantin terlihat ramai dengan sekumpulan anak-anak yang ingin mengisi perutnya, Aku melihat sekeliling kantin, semua meja kantin sudah full. Aku dan Caca memutuskan untuk kembali ke kelas, dan kekantin ketika tidak rame lagi.

Baru saja kami berbalik sebuah teriakan memanggil nama Caca, membuat kita terpaksa untuk berbalik lagi.

"CACA."

Aku dapat melihat di ujung meja kantin di sana terdapat Reynald, dan kedua temannya melambai kearah kami.

"Ra, kesana yuk."Ucap Caca menarik tanganku.

"Ga deh Ca, Lo kesana aja gua pengen kekelas."

Caca tidak mendengarkan ucapanku  dan menarik tanganku kemeja di mana Reynal berada.

"Boleh gabung ga?"Ucap Caca duduk disamping Reynal.

Aku masih terdiam,dan berdiri tepat di depan meja Reynal.

"Ra,sini duduk disamping gua." Ucap Rian menarik tanganku, Reynal yang melihat hal itu menatap tajam Rian. sedangkan Rian hanya menampilkan deretan gigi putihnya.

"Ada yang panas tapi bukan api." Ucap Alfaa, detik berikutnya Alfa dan Rian tertawa terbahak bahak, sedangkan Reynal hanya menatapnya kesal.

Aku yang melihat hal itu, berpikir bahwa kedua temennya mengetahui tentang hubungan kami.

"Ca, mau pesan apa?" Ucap Reynal merangkul pundak Caca.

"Aku pesan bakso ya minumannya teh dingin aja."Ucap Caca.

"Kalau kamu eh, maksud gue lo pesan apa Ra?"Ucap Reynal tersenyum kearahku.

Aku yang mendengar ucapan Reynal  kaget, untung saja aku dapat mengendalikan dengan cepat raut kaget di wajahku. Aku dapat melihat dari wajah Reynal terdapat  raut kemenangan, kemenangan yang berhasil menggodaku.

"Ga usah, gua bisa sendiri."Ucapku.

"Farah gapapa kok, mending Rey yang pesanin.Rey orangnya baik."Ucap Caca.

Baik katanya? baik dari mananya? definisi baik itu gimana sih? Apakah definisi dari seorang yang menghancurkan persahabatan seseorang? Hah Aku lupa, Caca terlalu polos untuk dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang memanfaatkan.

"Yaudah samain."

Setelah beberapa menit akhirnya Reynal datang membawa pesan kami.
Saat menyimpan pesananku entah disengaja atau gimana? Reynal menumpahkan teh dingin itu
kebajuku. Mungkin ini salah satu dari permainannya, dapat kulihat dia tersenyum, senyum kemenangan.

"Eh sory Ra, gua ga sengaja. Ini lo pakai jaket gua." Ucapnya mengeluarkan jaket dari tasnya. Aku baru menyadari bahwa dia membawa tas ke kantin. mungkin Reynal berniat untuk bolos?

Aku kaget ketika Reynal tiba tiba memakaikan jaket itu kepadaku, dan  membisikan sesuatu.

"Jangan marah sayang, gua emng sengaja." Setelah mengucapkan itu Reynal tersenyum miring, dan Aku hanya terdiam.

#Bismillahh...
#TYPO BILANG!!!

F A R A HTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang