Bagian 3

2 0 0
                                    

Berbulan-bulan Dara melewati saat-sata galau dan gundahnya. Dara merasa tidak baik jika harus tenggelam dengan perasaan sedih yang teramat dalam seperti ini. Dara memutuskan untuk move on dan sudah siap kembali menata hati yang sudah retak. Ditambah Reno yang selalu ada disisinya untuk memberinya semangat dan selalu berusaha membuat Dara untuk kembali hidup seperti sedia kala. Dara dan Reno kembali berbincang mengenai banyak hal random di dalam pikiran masing-masing.

"Ren kalo gue mati, gimana?" Ucap Dara asal sambil menatap ke depan ketika berjalan santai di pinggir danau kampus ditemani Reno disisinya.

"Kenapa? Lo udah capek ya? Kalo capek tuh istirahat. Bukan berhenti. " Reno menoleh ke arah wanita yang ada disebelahnya.

Dara menghentikan langkah untuk duduk di gazebo dekat danau kampus. "Gue udah capek nanggung semua beban hidup gue sendiri".

"Kan ada gue. Lo gak sendiri".

"Kenapa sih lo harus jadi sahabat gue?"

"Kenapa lo nolak gue pas gue tembak?"

"Ogah pacaran sama orang yang punya banyak pacar. Gebetan ada dimana-mana. Satu di tiap kampus di Indonesia. Laki-laki macam apa lu?"

"Wah, kurang ajar lu!"

Reno tahu alasan Dara sebenarnya bukan itu. Karena Reno sebelumnya sudah berkali-kali menanyakan hal itu pada Dara. Ketika itu Dara menjawab "Karena gue gak mau kehilangan lo".

Menurut Dara, siklus pacaran akan selalu berakhir dengan kata putus. Lalu saling memusuhi. Dara tidak ingin hal itu terjadi dengan hubungan mereka. Karena menurut Dara, Reno orang teraneh dan terasik yang pernah Dara kenal. Mereka seperti sudah cocok satu sama lain. Dan Dara tidak ingin kehilangan orang yang sudah satu frekuensi dengannya.

Pernah sekali Reno menimpali nya dengan mengajak Dara menikah. "Yaudah, nikah aja yuk!"

Dara menolak dengan tegas, karena dia ingin kuliah.

"Kan bisa sambil kuliah".

"Gak mau!"

"Yaudah ntar abis wisuda kita langsung nikah aja!"

"Ogah ah nikah sama lu! Nikah tuh sama cewek-cewek lu!"

"Males ah! Gue pacaran sama mereka gak ada niatan buat nikah kali. Gak ada perasaan sepersen pun buat mereka".

"Wah lu parah, anak orang dijadiin mainan".

"Mereka yang ngejar gue. Udah gue kasih tau ke mereka, gue pacaran bukan mau ke arah yang lebih serius. Jadi, jangan minta yang aneh-aneh atau ngajak nikah. Dan mereka mau-mau aja. Jadi cewek mau an sih".

"Kalo lo gak ada perasaan, kenapa lo pacarin?"

"Merekanya yang maksa. Cowok bisa pacarin cewek sebanyak apapun, tapi hati mereka gak bisa bohong. Cuma satu yang bener-bener ada di hati dan pikiran mereka".

"Sok bijak!"

"Trus siapa satu cewek yang ada di hati lo itu? Gue penasaran kek apa orangnya".

"Elo, Dar" Kata itu mampu membuat Dara terbelalak sejenak karena shock. Tapi, segera Dara mengganti topik pembicaraan, berusaha bertindak seakan tidak mendengar kata yang diucap Reno.

Pernah sekali Dara menanyakan mengenai kelakuan Reno yang memiliki banyak pacar.
"Lo kek gitu gak ketahuan sama cewek-cewek lo?"

"Gak ada yang gue sembunyiin. Gue selalu cerita ke mereka kalo gue punya pacar selain mereka. Mereka tetep aja mau jadi pacar gue. Yaudah gue terima aja. Nasib cowok terganteng di Indonesia gini nih".

"Ih pede banget sih lo jadi orang"

"Tapi tenang, gini-gini gue anak baik. Tau batesan. Gue gak pernah macem-macem sama mereka. Pacaran sama mereka sekedar status doang. Gak lebih. Paling mentok makan, nonton, gitu-gitu doang".

"Hilih, dasar fakboy!"

Ya mereka sebebas dan seterbuka itu. Mereka seakan pemegang semua kunci rahasia kehidupan satu sama lain. Tidak ada yang disembunyikan antara mereka berdua. Bahkan Reno dengan blak-blakan berkali-kali mengutarakan bahwa dia sangat menyayangi Dara. Akan tetapi, berkali-kali pula Dara menolak dan bahkan mengancam akan meninggalkan Reno jika dia mengatakan hal itu lagi.

"Pria punya ketertarikan/minat yang jauh lebih besar pada sahabat wanitanya, dibanding wanita pada sahabat prianya".

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 19, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang