Haiii gais..
Duh maaf yaaa menghilang cukup lama..
Hehehe..
Peace 😝
.
.
.
Happy Reading Chingudeul
🕸
.
.
.Tapi rasanya akan percuma jika melakukan keinginanku sekarang, aku kalah tenaga dengan mereka. Aku harus bisa bermain dengan lihai, maka dari itu aku sering menyiksa kucing atau anjing yang kulihat sebagai percobaan.
Aku mencekik lehernya, memukulnya dengan benda-benda disekitarku lalu menancapkan belati yang sudah kuasah sejak dirumah tadi. Ternyata menyenangkan melihat darah dimana-mana. Bau darah segar yang membasahi baju dan celanaku, membuatku merasa hidup kembali.
Lama-kelamaan hal seperti ini menjadi hobiku. Sudah banyak kucing dan anjing liar yang menjadi korban.
"Kurasa sudah cukup untuk malam ini." Kataku lalu menutup laptopku dan bersiap untuk melanjutkan tidurku .
-
Pagi
"Alia, cepat turun sarapan. " panggil Eomma padaku yang sedang duduk didepan meja riasku.
"Tidak perlu repot-repot dandan, tidak ada bedanya." Sudah pasti suara Taehyung.
"Ayo cepat sarapan, aku tidak mau terlambat lagi karenamu." Tambahnya."Ya sudah sana berangkat duluan, aku akan berangkat sendiri." Ucapku santai.
"Tidak. Kita harus berangkat bersama, siapa yang akan membantuku menghadapi para gadis liar itu jika bukan kamu."
Aku tidak ingin berdebat lagi dan hanya berjalan santai melewatinya. Taehyung lalu mengikutiku dari belakang. Sarapan pagi ini berakhir dengan tenang dan kami berpamitan berangkat sekolah.
"Bagaimana ceritamu?" tanya Taehyung disela-sela perjalanan kami menuju halte.
"Bukan urusanmu. Jangan juga penasaran, tak akan kutunjukkan ceritaku padamu." Jawabku ketus.
Seketika Taehyung langsung mengalungkan lengannya keleherku dan membuatku kesulitan bernafas.
"Panggil aku dengan benar. OPPA !!! OPPA !! OPPA !!! berapa kali aku harus mengajarimu." Katanya.
"Akh, sakit. Lepaskan !!! " rengekku.
"Katakan dengan benar dulu !! " Taehyung terus memaksa. Astaga, sekarang masih pagi tapi alien ini sudah membuat moodku terjun bebas tanpa pengaman.
"Arraseo, arraseo. Oppa lepaskan, leherku mulai sakit." Terus saja aku yang mengalah.
"Oh? Maafkan Oppamu ya, mana-mana, bagian mana yang sakit? Adik bayiku kesakitan." Waah. Rasanya ingin sekali kujitak kepalanya sekarang juga saking kesalnya. Tapi Taehyung masih bisa selamat karena bus yang kami tunggu tiba.
Pagi ini penumpang bus lumayan penuh, sehingga aku dan Taehyung tidak kebagian tempat duduk. Alhasil kami harus berdiri berdesak-desakan dengan penumpang lain. Tapi walaupun begitu, memiliki kakak laki-laki ada gunanya juga, karena Taehyung memblok area terdekatku dengan lengannya agar aku tidak terlalu terhimpit siswa lain. Nyaman. Hehe.
"Bilang terimakasih padaku." Ucap Taehyung setelah turun dari bus.
"Iya. Terimakasih ya Oppa. Adik kecilmu memang sering membutuhkan bantuanmu, jadi bantu dia setiap hari ya." Kataku dengan nada sok imut. Haha. Hal itu sukses membuatnya muak dan berjalan duluan.
"Yes, aku sendirian. Akhirnya aku terbebas dari alien menyebalkan itu." Batinku. Lalu berjalan menuju kelas.
"Tha Lia?" terdengar suara yang memanggilku. Aku pun reflek berbalik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Adalah Tokoh Ceritamu
FanfictionSeorang gadis SMA yang mencoba membuat sebuah karya tulis bergenre triller, genre yang tidak biasa dikalangan gadis seusianya. Banyak dari mereka membuat karya yang bertema cinta menye-menye ala anak remaja, tapi Dia malah bergelut dengan cerita pe...