Taehyung mendudukkan dirinya di sofa sesampainya di apartemen dengan penampilan yang acak, wajahnya tampak gusar dan beberapa kali ia mengacak rambutnya dengan kesal.
"Sial!" umpatnya yang kesekian kalinya.
Tangannya mulai memijit pelipisnya berusaha mengurangi rasa sakit yang terus mengusiknya apalagi di tambah rasa nyeri dalam dadanya amat mengganggunya.
"ARGH!"
Taehyung melampiaskan semua emosinya pada sofa yang sedang ia duduki sekarang hingga bunyi dering ponselnya membuatnya berhenti, tangannya segera mengambil benda pipih itu lalu menempelkan pada daun telinganya.
"Tuan Taehyung."
"Bagaimana? Apa Sujeong baik-baik saja?"
"Nona Sujeong sudah di bawa oleh seorang lelaki."
Taehyung mengerut keningnya, "apa maksudmu?"
"Dari yang kulihat sepertinya mereka saling mengenal satu sama lain, lagipula Nona Sujeong juga terlalu lama membiarkan dirinya di guyur hujan akhirnya pingsan jadi ...." Seokjin menggantungkan kalimatnya membuat Taehyung yang mengerti pun hanya bisa memilih untuk diam saja, Sujeong bisa seperti itu juga dikarenakan dirinya sendiri.
Dadanya mulai naik turun mencoba menarik nafas seperti biasanya tapi sayangnya tidak bisa, satu tangannya yang terkepal kuat kini meninju dinding yang ada di sebelahnya beberapa kali hingga benda pipih yang tadinya menempel pada daun telinganya juga ia lempar sembarangan tanpa perduli bagaimana kondisi benda tersebut.
"Sial! Sial! SIAL!" serunya berkali-kali dan berakhir ia menjatuhkan dirinya bersandar pada dinding tersebut.
Air matanya mengalir, air mata yang sudah dari tadi ia bendung hingga akhirnya pecah seiring dengan nyeri di dalam dadanya yang membuatnya semakin sesak. Perasaan yang di rasakan oleh Taehyung tidaklah jauh berbeda dengan yang di rasakan oleh Sujeong akan tetapi lelaki itu lebih merasa bersalah karena sudah melukai gadis yang di sayangi nya sendiri.
"Maafkan aku Sujeong, maaf ...."
-
Setelah menikmati waktu makan malam bersama Jinhyuk dan juga Ibunya, Sujeong memilih untuk kembali ke kamar yang sudah ia tempati tadi. Ia memilih untuk mengasingkan dirinya.
"Aku tidak akan mengganggumu lagi. Cepatlah tidur dan istirahat, selamat malam." ucap Jinhyuk sebelum akhirnya keluar dari kamar.
Sujeong melirik ke arahnya sebentar dan mengangguk pelan.
Jinhyuk keluar dari kamarnya yang sudah di tempati oleh Sujeong malam ini, ia sangat mengerti apa yang di rasakan oleh gadis itu sekarang dan semua itu hanya memerlukan waktu untuk mengobati perasaannya. Selama masa penyembuhan sakit hati inilah akan Jinhyuk gunakan dengan baik-baik untuk bersama Sujeong.
Ponselnya yang berdering membuatnya merogoh saku celananya lalu menjawab panggilan tersebut dengan wajah berubah datar seketika setelah mengetahui siapa orang yang menghubunginya.
"Apa mau mu?" tanya Jinhyuk langsung tidak ingin berbasa-basi.
Di seberang sana Leebi yang sedang duduk di depan meja riasnya dengan senyum berseri sembari memperhatikan kulit wajahnya, "aku hanya ingin tahu apa kau sudah menjadi pahlawan untuknya atau belum."
"Sujeong sudah bersamaku, selain itu ... aku ingin kau menepati ucapan mu untuk tidak lagi mengganggunya."
Suara kekehan Leebi terdengar, "tenanglah, aku tidak akan mengganggunya karena aku sudah berhasil menyingkirkan dirinya dari Taehyung. Kau hanya perlu menjaganya dengan baik, mengerti Jinhyuk?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✔My Servant [ BangLyz ]
Fanfiction[ Kim Taehyung × Ryu Sujeong ] ⛔WARNING: 18+ Mengandung adegan dewasa seksual. Kehidupan Ryu Sujeong dipenuhi dengan kemewahan, barang branded dan memiliki seorang pelayan yang selalu setia disisinya untuk melayaninya, Kim Taehyung. Tapi kehidupan l...