24. DARA

236 12 11
                                    

"Bagaimana kalau kita......"

"Setuju!!"kor mereka.

****--------******----------******--------****

"Rianty...lo kenapa..."

"Aaargggh pergi...pergiiiiii!!!!"teriaknya histeris ketakutan

"Rianty siapa yang lo suruh pergi"tanya Fanesha

"Aargh pergiii.....!!!(brakk)"amuknya membanting kursi.

Fanesha dan yang lainnya pun menjauh dari Rianty, bahkan guru yang sedang mengajar pun ikut menjauh tak berani mendekat, mereka menunggu keajaiban pak Arya datang dan menyelamatkan mereka.

Dan betapa terkejutnya mereka ketika Rianty tartawa terbahak bahak dan menangis lagi, mereka tak salah mengira Rianty sedang kerasukan

"Kamu pembunuhhhhh"tunjuknya pada Fanesha, Fanesha hanya menggeleng takut

"Rianty sadar"cicit Fanesha

"Pergi atau ku bunuh kalian semuaaa"ancamnya

Seketika murid-murid kelas XII IPS 3 keluar kelas bersama bu Rahma, bu Rama bingung harus meminta tolong pada siapa, ia berfikir dengan keras akhirnya ia menghubungi bu Arnita tentang siswi yang kerasukan.

Arrrghhh

Hpnya terbanting ketika mendengar teriakan Fanesha kesakitan, bu Rahma memberanikan diri menengok ke dalam dan betapa terkejutnya ia melihat Fanesha yang sudah tak bernyawa di tangam sahabatnya sendiri, bu Rahma melihat Rianty mencabik-cabik Fanesha dan menggigit leher, lengan dan memakan dagingnya.

"Aargh"teriaknya terkejut

Teriakan itu membuat Rianty menolehkan pandangannya dan berdiri, dalam sekejap ia berlari ingin menerkam bu Rahma, murid-murid di belakang bu Rahma berlari turun dari lantai tiga itu, bu rahma beringsut mundur hingga terpentok oleh tralis pembatas.

Rianty mendekat dengan senyuman menakutkannya, mulutnya penuh darah bajunya penuh cairan merah dari tubuh Fanesha tadi, bu Rahma takut nasibnya akan sama dengan siswi di dalam sana, bu Rahma yang melihat Rianty mula ancang-ancang akan melompat untuk menerkamnya pun ia menghindar bergeser ke kanan.

Ctakbrakkk!!!!

Alangkah terkejutnya ia mendengar suara itu, iaendongak mencari di mana Rianty namun ia tak mendapati siapapun, ia mulai berdiri dan berbalik, nampak di lapangan sana banyak murid-murid histeris mengerubungi satu titik.

Bu Rahma pun turun bersama guru-guru lainnya karena sempat bertemu di korodor tadi, ia membelah kerumunan siswa siswi Dharma bakti  ldemi mencari jalan.

"Astaga"guru-guru seketika lemas melihat kondisi Rianty yang tewas jatuh dari lantai tiga

Ada yang menangis, ada yang bersorak senang karena pembully sudah tiada ada juga yang turut bersedih.

Belum ada beberapa menit meraka di kejutkan dengan kematian dua siswi Dharma bakti, mereka harus di kejutkan dengan suara keras dan teriakan-teriakan orang di luar gerbang menyerukan nama tuhan.

Mereka bergegas melihat, dan lagi mereka seperti merasakan napas mereka akan hilang dalam sekejap, dua siswi Dharma bakti tewas terlindas truk, Aurel dan Renata....

Truk yang menabrak mereka berdua di amankan oleh masa namun tak ada pengemudinya seolah melaju sendiri, mereka menunggu ambulans dan polisi datang, tak ada yang berani mendekat ke arah dua tubuh yang tak berbentuk itu, tubuh Renata terpisah sehingga memperlihatkan organ dalam seperti usus, ginjal, jantung, hati dan paru paru yang bercecer di jalanan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dendam arwah DARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang