Chapter 18

12 4 0
                                    

{Previous cerita sebelumnya}

Lala dan Seulmi yang merasa ada yang salah saat ini sudah tidak sabar mendengar penjelasan dari sahabatnya semua ini. Akhirnya Hyemi sebagai yang paling tua membuka suaranya.

"Lala, Seulmi, apakah kalian sudah melihat artikel di laman blog kampus?"

"Belum eonni, kenapa emangnya?" tanya Seulmi penasaran

"Aku sarankan kepada kalian, jika membukanya tolong jaga emosi kalian, jangan terpancing issue yang ada ya" kata Nahee dengan nada sedikit memohon

"Hmm, emangnya kenapa?" tanya Lala

"Eonni cek saja dulu, tapi jangan terpancing emosi ya" kata Wang Yi, yang hanya dibalas anggukan kepala oleh keduanya.

 Lalu segera mereka berdua membuka artikel tersebut, membacanya perlahan dan dengan serius.

 Lalu segera mereka berdua membuka artikel tersebut, membacanya perlahan dan dengan serius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

{Kira-kira begitulah gambaran artikelnya} 

Selama membaca artikel tersebut, tak ada perubahan raut wajah pada keduanya. Seakan – akan mereka tahu semuanya akan terjadi seperti ini.

Setelah selesai membaca artikelnya. Lala dan Seulmi meletakkan kembali handphone nya di atas meja. Semua menunggu jawaban dari kedua saudara ini, menunggu reaksi apa yang akan diberikan oleh keduanya. 

Berharap mendapatkan reaksi yang mereka lakukan ketika mereka membaca artikel itu. Tapi, yang mereka dapati hanya senyuman yang dipaksakan oleh keduanya. 

Hyein yang sedikit kesal karena tidak mendapatka reaksi apapun dari keduanya akhirnya membuka suaranya, melontarkan pertanyaan kepada keduanya.

" Eonni, Seulmi, kalian tidak kesal gitu, sudah dibuatkan rumor yang seperti itu? Atau jangan – jangan keluarga kalian beneran sudah bangkrut?" cerocos Hyein

Yang lainnya cukup terkejut dengan pertanyaan yang diberikan oleh Hyein, karena pertanyaan itu sangatlah menyindir, bahkan dapat menyakiti hati keduanya.

"Hmm, kalau aku tanya ke kalian saat ini, apakah kalian percaya dengan berita itu?" tanya Lala yang dijawab gelengan kepala semuanya.

"Lalu, kenapa kalian harus begitu khawatir? Jika aku dan Seulmi berasal dari keluarga yang tidak memiliki apapun seperti kalian, apakah kalian akan meninggalkan kami berdua dan berhenti bergaul dan berteman dengan kami?" tanya Lala lagi

" Ya tidak, kami tetap akan berteman denganmu, tapi apakah kalian tidak kesal atau ingin mencari tahu siapa yang membuat artikel ini?" tanya Nahee yang diikuti anggukan kepala yang lainnya yang setuju dengan pertanyaan dan pernyataannya

"Buat apa kami memcari tahu, nanti juga akan ketahuan siapa yang membuatnya, lagian aku dan eonni punya prinsip, selama itu belum terlalu mengganggu kehidupan kami, mak kami akan membiarkannya, lagian memang faktanya bahwa eonni bekerja disana, yah sudahlah" kata Seulmi

"Oh iya, untuk kamu Hyein, lain kali berhati – hatilah ketika berbicara dengan oranglain ya, kalimat seperti tadi yang kamu ucapkan bisa menyakiti oranglain, karena tidak semua orang bisa mengkap apa yang kamu maksudkan dari kalimatmu itu" kata Lala sedikit menegur dengan berusaha tidak menyakiti hati Hyein juga

"Ah, mianhe eonni, Seulmi, aku tidak bermaksud tadi" kata Hyein

"Aniya, gwenchana Hyein-ah" kata seulmi yang dibalas anggukan kepala Lala

"Y sudah intinya, Lala dan Seulmi, apapun yang terjadi kedepan, kita akan selalu berada disamping kalian, dan siap membantu kalian, jangan dipendam sendirian ya, kita lewati bersama – sama" kata Hyemi menyemangati keduanya.

Setelah itu, semuanya kembali saling bercerita dan bercanda tawa, berusaha membangkitkan kembali suasa yang sempat tegang tadi. Semua menampakkan wajah yang bergembira, namun sebenarnya Lala tidak terlalu bahagia. 

Jauh di lubuk hatinya, ia ingin sekali mencari tahu orang yang membuat artikel itu, ia tak ingin melukai sahabat dan adikknya itu hanya karna rumor yang beredar itu. Tapi, ia juga tak ingin menyusahkan yang lainnya, ia akan melakukannya secara diam – diam dan perlahan, dan tentunya tanya sepengetahuan kedua orangtuanya. Ia takut jika orangtuanya tahu, maka mereka tak akan segan untuk datang ke kampus dan menyelesaikan masalah anaknya itu.

Setelah puas becerita dan bercanda tawa, semuanya akhirnya berpisah, ada yang melanjutkan kelas lagi, ada yang pulang, dan tentu saja Lala akan ke cafe. 

~

~

~

~

~

~

~ Jangan lupa vote ya~~~~

~ Chapter ini sudah siap memasuki masa-masa sulit mereka semua, tidak hanya kehidupan biasa tapi hingga kehidupan fangirl mereka~~~~

DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang