¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
• • • Happy Reading • • •
Sakha dan Adryan jalan beriringan menuju kelas mereka. Melewati beberapa kelas yang terlihat ramai karena jam kosong. Beberapa murid perempuan menyapa Adryan dengan riangnya, sementara yang disapa hanya menunjukkan eyesmile yang membuat beberapa orang yang melihat memekik tertahan.
Namun sebagian dari mereka menyadari sosok baru di samping Adryan. Berjalan dengan memegangi tangannya yang di perban, tatapannya juga sedari tadi melihat kebawah saat ada yang secara terang-terangan membicarakan tentang nya.
"Adryan"
Kedua nya berhenti saat seorang wanita berpakaian rapi berdiri tak jauh didepan mereka.
"Pagi Miss Ella" sapa Adryan ramah kepada wanita itu, didepan saku kemejanya terdapat kartu nametag bertuliskan music teacher, Ella Anggita.
"Murid baru ya?" Kata Guru perempuan itu yang ditujukan kepada Sakha yang masih menunduk.
"Iya Miss, saya Arsakha Virendra Ransi murid baru dikelas 11-1" Sakha akhirnya bersuara dan mengangkat kepalanya menatap sosok guru manis didepannya.
Miss Ella tersenyum sehingga membuat matanya ikut menyipit, hampir sama seperti Adryan. "Salam kenal ya Arsakha, saya guru musik yang juga masuk kelas kamu"
"Ah iya miss" Sakha masih terlihat kikuk.
"Miss hari ini ngajar dikelas 11-2? Seingat saya guru musik dikelas ini itu Mr. Yasra" Adryan melirik kearah dalam kelas, dan mendapati beberapa murid yang berkumpul didepan mengelilingi seorang gadis yang sedang bermain gitar. Adryan tersenyum melihat betapa semangatnya gadis itu memainkan gitarnya.
"Mulai hari ini Mr. Yasra sampe beberapa minggu ke depan gak hadir karena cuti, jadi saya yang gantiin. Saya baru tau kalau ada murid yang jago main gitar di kelas ini" ucap Miss Ella sambil melihat kearah dalam kelas.
Sakha mau tak mau ikut melihat kedalam kelas, dimana ada seorang murid perempuan yang sedang memainkan senar gitar nya dengan lihai. Senyumnya juga tak lepas dari wajahnya, apalagi saat teman sekelasnya mulai bernyanyi dengan diiringi gitarnya.
'cantik'
"Miss kami pamit dulu ya, kayanya Mr. Zakir uda masuk kedalam kelas" Miss Ella hanya mengangguk merespon ucap Adryan.
Adryan kembali melangkahkan kakinya diikuti Sakha disampingnya. Beberapa meter didepan adalah kelas mereka. Sakha merasakan jantungnya berdegup kencang, Sakha menghela nafas mencoba menstabilkan detak jantungnya. Hal itu tak luput dari pengelihatan Adryan.
"Lo kenapa? Gugup?" Sakha langsung menoleh pada Adryan yang kini menatapnya. Sakha langsung mengangguk menjawab pertanyaan Adryan.
"Oh iya btw, lo pindahan dari mana?"
"Sebelumnya gue homeschooling, ini pertama kalinya gue sekolah umum"
Adryan telihat terkejut mendengarnya, "gue baru tau kalau anak homeschooling bisa pindah ke sekolah umum"
"Lo tunggu disini dulu, gue biar masuk kedalam bilang sama Mr. Zakir" Sakha mengangguk dan membiarkan Adryan masuk kedalam ruangan yang akan menjadi kelasnya selama beberapa waktu ke depan.
Sakha menunggu beberapa menit sampe akhirnya pintu kelas kembali terbuka dan menampilkan Mr. Zakir dengan kacamata beningnya menatap Sakha dari bawah sampai atas, "Kamu murid barunya?"
"Iya Mr"
"Yauda sini masuk" Sakha mengikuti Mr. Zakir memasuki kelasnya, kelas yang awalnya sedikit berisik tiba-tiba langsung senyap saat Sakha masuk. "Perkenalkan diri kamu dulu"
"Hai" sapa Sakha dengan senyum tipisnya yang dibalas Halo oleh beberapa penghuni kelas, "perkenalkan nama Arsakha Virendra Ransi, salam kenal semuanya"
"Oke, kamu duduk dibelakang Dirga ya Arsakha" Mr. Zakir menunjuk kursi kosong dibelakang murid laki-laki tampan yang kini sedang tersenyum kearahnya.
"Terimakasih Mr." Sakha pun berjalan menuju mejanya, melewati beberapa meja milik teman kelasnya yang sedang menatapnya, sampai akhirnya Sakha melewati meja Adryan yang berada diseberang meja milik Dirga.
"Oy kita temen sekelas" Adryan tersenyum lebar kearah Sakha yang membuat Sakha ikut tersenyum juga.
"Sekarang buka buku halaman 119, dibaca dulu lalu pahami, 10 menit lagi saya balik, saya tanyai kalian satu persatu, paham?"
"Paham Mr." Jawab kelas serempak.
Mr. Zakir berjalan meninggalkan kelas 11-1 yang mulai berisik. Jika kalian beranggapan kalau kelas ini akan tenang karena diisi orang-orang pintar, kalian salah. Kelas ini memang berisi orang pintar yang di seleksi berdasarkan nilai mereka, namun mereka tetaplah seperti murid kebanyakan. Berisik dan mulai menggila saat guru mereka pergi. Seperti 3 orang murid perempuan yang tiba-tiba saja menghampiri meja Jaemin yang sedang membaca halaman 119.
"Hai Akha" Sakha mendongak menatap bingung ke3 gadis yang ada di samping nya itu.
"Arsakha, boleh di panggil Sakha"
"Itukan nama panggilan gue buat lo"
"Dih gak usah sokap deh lo Nen" ketiga gadis itu dan Sakha langsung menoleh pada lelaki yang duduk didepan Sakha.
"Nen, nen, nen, nen" gadis itu mendengus, "Nama gue Nanci bukan Nenen, lagian gue ngomong sama Sakha bukan sama lo Dirga"
"Ya lo ganggu Sakha lagi belajar bege"
"Dirga sekarang jadi bacot ya karena keseringan main sama Adryan"
"Astagfirullah, gue dari tadi diem aja ya Rana" Adryan yang tadinya lagi baca buku langsung noleh kebelakang.
"Tuh kan tuh kan" gadis bernama Rana itu menunjuk nunjuk Adryan.
"Uda dong, jangan di tunjuk tunjuk Adryan nya, entar kalo tangan lo nyolok mata dia gimana" gadis yang berdiri di samping Rana segera menurunkan jarinya yang menunjuk kearah Adryan.
"Ew neng Silva dari pada nge-Bucinin si ketos Adryan mending jadi bucinnya aa' prans sini" suara itu berasal dari murid yang duduk di samping meja Sakha.
"Ih geliin banget sih lo Frans" gadis yang bernama Silva itu bergidik ngeri.
"Heh Mr. Zakir balik!!!" Teriakan dari murid cowok didepan pintu membuat kumpulan itu balik kemejanya masing-masing.