• 𝓟𝓪𝓭𝓪 𝓪𝓴𝓱𝓲𝓻𝓷𝔂𝓪, 𝓴𝓮𝓼𝓮𝓽𝓲𝓪𝓪𝓷𝓴𝓾 𝓱𝓪𝓷𝔂𝓪 𝓼𝓲𝓪-𝓼𝓲𝓪 𝓭𝓪𝓷 𝓫𝓮𝓻𝓾𝓳𝓾𝓷𝓰 𝓹𝓪𝓭𝓪 𝓴𝓮𝓴𝓮𝓬𝓮𝔀𝓪𝓪𝓷.
————🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻————
Jeana IPS 3
Gue mau.
Tinggal bilang apa yang
harus gue lakuin.
read 11.34Bagus
Lo membuat keputusan yang tepat
Nanti gue kabarin secepetnya'Maaf, tapi gue udah terlanjur sayang..'
🐻🐻🐻🐻🐻
"Darimana aja lo, Na? Ke loker lama bener." tanya Arsa.
"Tadi gue ke toilet dulu, hehe." bohong Rayna.
"Yuk balik ke kelas, dah mau masuk nih." ajak Natha.
"Kuylah."
"Eh bentar." potong Reno.
"Kenapa?" tanya Neva.
"Besok temenin gue ke sirkuit ya, mau balapan hihi."
"Lah? Tumbenan?"
"Eumm iyaa, gapapa bosen aja di rumah, lagian gue udah lama ga balapan." bohong Reno, Reno hanyalah tidak mau menghabiskan waktu dirumah karena besok akhir pekan, dimana ortu Reno bakalan pulang.
"Yaudah deh, daripada lo sendirian nanti malah kenapa-kenapa lagi lo."
"Besok ketemuan dimana? Jam berapa?" tanya Neva.
"Jam 9 pagi, lo gue jemput aja, Nev." jawab Reno.
"Mentang-mentang Neva aja dianter, lah, gue ngga dianter, bang?" sinis Arsa.
"Najis, motor gue cacar air nanti kalo boncengin lo."
"Lo berangkat bareng siapa, Na? Bareng gue aja yuk." ajak Natha.
"Ehh gausah, Nat. Gue berangkat sendiri aja." tolak Rayna.
"Ha? Beneran?"
"Iyaa, gapapa kok."
Rayna buru-buru mengetikkan pesan kepada Jeana.
Jeana IPS 3
Besok Reno mau balapan
Jam 9 pagi di sirkuit A
read 12.05Bagus, ga salah gue milih lo
Besok kita jalanin rencana kita
Temuin gue jam setengah 9 pagi
di parkiran sirkuitOk.
read 12.06'Sorry Nev, gue terpaksa..' ucap Rayna dalam hatinya.
🐻🐻🐻🐻🐻
KEESOKAN HARINYA...
"Non Neva, temennya udah nunggu di depan." teriak Bi Siti yang sudah mengetuk pintu kamar Neva dari luar.
"Oh iya, bi. Neva turun." ucap Neva sambil berjalan menuju pintu.
"Bi, Neva pergi dulu ya." pamit Neva kepada bibi yang sudah menjaganya sejak umur 8 tahun itu.
Kedua orangtua Neva jarang dirumah karena sama sama workaholic. Bahkan, Bi Siti lebih mengenal Neva dibanding orang tuanya. Di rumah yang sungguh besar itu, hanya terdapat Neva, para asisten rumah tangga, tukang kebun, dan juga satpam.
Tidak jarang, Neva merasa kesepian dan butuh kasih sayang orang tua.
"Iya Non, hati-hati ya."
Neva segera keluar gerbang dan menemukan Reno yang sudah duduk manis di motor gede miliknya.
"Weh, tuan putri dah siap."
"Kalaupun gue tuan putri, gamau gue dijemput sama pangeran kayak lo." ejek Neva sambil memakai helm dan naik ke atas motor Reno.
"Halah, belagu lo." ucap Reno sebelum akhirnya menjalankan motornya menuju sirkuit balapan.
🐻🐻🐻🐻🐻
SAMPAI DI SIRKUIT BALAPAN...
"Eh, kalian udah dateng, bareng?" tanya Neva yang baru masuk dan menemukan Arsa dan Natha di ruang tunggu.
"Iyaa, tadi gue minta jemput Arsa, hehe." jawab Natha.
"Udah kayak ojol lo, Sa." ejek Reno.
"Eh, Rayna mana?"
"Itu, barusan dateng." ucap Arsa sambil menunjuk Rayna yang baru datang.
"Sorry guys, tadi rada macet." ucap Rayna begitu sampai.
"Eh, kalian gue anter ke area penonton ya. Bentar lagi mau mulai soalnya, bawa barang secukupnya aja, tasnya tinggal di ruang tunggu aja gapapa." ujar Reno sambil menuntun mereka ke area penonton.
"Lo nanti balik lagi ke ruang tunggu, Ren ?" tanya Neva.
"Iya, kan gue mesti ganti baju balapan dulu."
"Yaudah, kita duluan ya, Ren."
Tanpa mereka ketahui, Rayna sudah terlebih dulu meletakkan minuman yang sudah disiapkannya di sebelah tas milik Neva.
"Lah, minuman siapa ini ? Di deket tas Neva berarti ini punya Neva. Yaudah lah gue minum aja, kalo dia ngomel bisa gue beliin lagi." monolog Reno sambil meneguk minuman itu.
"Hoamhh, kok gue jadi ngantuk ya? Efek kemarin nge game kayaknya." tambah Reno.
Reno sudah selesai menggunakan seragamnya dan naik ke motornya yang sudah terpakir rapi di depan garis start.
'Kok mata gue jadi berkunang-kunang gini, mana badan jadi lemes banget.' ucap Reno dalam hati.
"Sudah siap semuanya ?" suara moderator memenuhi seluruh sirkuit.
"3"
"2"
"1"
"GO!" teriak sang moderator bersamaan dengan bendera yang sudah terkibarkan.
Seluruh pembalap berusaha sekeras mungkin dan Reno masih memimpin sejauh ini.
"Reno Vernando memimpin pertandingan dan Bagas Aprillio menyusul di urutan kedua."
"SEMANGAT RENO!" teriak Neva dari kursi penonton.
Banyak pembalap yang berjatuhan, namun belum ada yang bisa mendahului Reno.
Sampai akhirnya...
'Kok badan gue jadi ga bertenaga gini ?'
"Apa yang barusan terjadi?! Motor milik Reno Vernando yang semula memimpin, oleng dan melambat membuat Reno tertinggal jauh."
Motor Reno yang oleng membuat Reno jatuh ke tanah dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"RENO!"
"RENO VERNANDO JATUH PINGSAN DAN BAGAS APRILIO MEMIMPIN JAUH."
Seluruh teman-teman Reno menghampiri Reno yang tubuhnya sudah dipenuhi oleh memar-memar dan beberapa bercak darah.
•𝓢𝓾𝓭𝓪𝓱𝓲 𝓬𝓮𝓶𝓫𝓾𝓻𝓾 𝔂𝓪𝓷𝓰 𝓫𝓾𝓴𝓪𝓷 𝓱𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪, 𝓪𝓽𝓪𝓾 𝓳𝓲𝓴𝓪 𝓶𝓮𝓶𝓪𝓴𝓼𝓪, 𝓼𝓲𝓵𝓪𝓱𝓴𝓪𝓷 𝓭𝓲𝓷𝓲𝓴𝓶𝓪𝓽𝓲 𝓼𝓮𝓼𝓪𝓴𝓷𝔂𝓪.
————🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻🐻————
Makasi buat semua yang udah baca Limerence, semoga suka dan maapin kalo masih banyak kesalahannya. ♡
Jangan lupa vote !!
KAMU SEDANG MEMBACA
LIMERENCE
Teen Fiction" Limerence : Kondisi disaat kita sedang tergila-gila dengan seseorang. " -----" Cinta itu cuman buat orang yang sabar menunggu, rela berkorban, dan siap tersakiti"-----