08

20.1K 2.7K 430
                                    

Elvaro keluar dari dalam lift dan langsung disuguhkan pemandangan yang membuatnya merasa jengkel.

Aileen cewek lugu dan polos menurutnya, kini tengah bercengkerama dengan cowok yang sedari tadi dilihatnya di dalam gym.

Ia kira, Aileen tipe cewek pemalu jika bertemu dengan orang baru. Tapi saat ini, yang berada dalam pandangannya adalah Aileen bersama dengan cowok lain.

Sewaktu Aileen bersamanya, ia selalu menunduk. Lihat sekarang, kepalanya bahkan tegak seperti seharusnya. Dan lagi, ia tidak segan-segan tersenyum disela-sela obrolannya.

What the hell!

Elvaro langsung menghampiri Aileen. Tangannya mengepal kuat dipegangan tas laptopnya.

Sesampainya ia di depan Aileen, Elvaro melempar pelan tas laptopnya di atas paha Aileen. Aileen sampai tersentak kaget dan reflek memegang tas laptop milik Elvaro.

"El! Gue kaget tau!" kesal Aileen.

Elvaro hanya tersenyum miring, lalu memandang cowok yang duduk di samping Aileen.

"Gue duluan ya" pamit cowok itu, seakan tahu akan arti tatapan Elvaro.

Aileen mangangguk disertai senyumnya membuat Elvaro berdecak kesal lalu pergi meninggalkan Aileen.

Aileen yang menyadari kepergian Elvaro lantas mengernyit bingung dan berlari pelan untuk mengejar Elvaro yang agak jauh darinya.

"El! Tungguin kek. Buru-buru banget"

Aileen masih berlari dengan menenteng tas laptop milik Elvaro.

Langkah Elvaro semakin lebar membuat Aileen mempercepat laju larinya.

"Elvaro! Lo budek ya?!"

Elvaro yang mendengarnya lantas menyipitkan matanya kesal dan langsung berbalik badan. Aileen yang tengah berlari kearahnya sampai harus mengerem kakinya sendiri karena jarak antara ia dan Elvaro tinggal beberapa langkah lagi.

Untung saja ia bisa berhenti sebelum menabrak tubuh Elvaro didepannya.

"Lo kenapa sih?" tanya Aileen saat mereka berdiri berhadapan.

Elvaro hanya diam menatap lekat-lekat Aileen membuat Aileen kikuk di tempatnya.

"El!"

"Gue gak sedekat itu sama lo. Jadi gak usah panggil gue dengan sebutan El!" ujar Elvaro datar.

Aileen sampai mengembungkan pipinya dengan mata yang menyipit kesal. 

"Iya Elvaro" tak dipungkiri Elvaro tersenyum sangat tipis melihat reaksi Aileen yang entah kenapa menurutnya sangat imut.

***

"El, eh Elvaro. Nanti turunin gue di toko roti depan sana aja" ujar Aileen memecahkan keheningan di dalam mobil.

Elvaro hanya melirik sekilas, lalu kembali fokus dengan jalanan.

"Gue bukan supir lo! Lo kan naiknya di sekolah. Jadi gue turunin lo nya di sekolah"

Aileen reflek membulatkan matanya syok. Ingin rasanya ia memukul kepala Elvaro saat ini juga.

"Padahal lebih deket di toko roti itu"

"Jauh. Harus puter balik dulu"

"Astaga, orang cuma puter sedikit juga. Yaudah turunin gue di depan situ aja"

AILEENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang