"Kasih saya vitamin dulu." Ucapnya.
"Yaudah aku ambilin dulu di kotak P3K." Ucap haura polos.
"Bukan vitamin yang itu."
"Terus vitamin apa?" Tanya haura.
"Ini." Hanan menunjuk bibirnya.
Haura masih mencerna ucapan hanan. Kali ini hanan akan mengambil first kiss-nya haura. Karena lama menunggu haura, hanan langsung mencium istrinya. Haura mendelik dan kaget dengan apa yang dilakukan oleh hanan.
Awalnya hanya menempelkan bibir keduanya tapi hanan tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Hanan mulai melumat bibir haura. Karena tidak mendapat respon dari haura, hanan menggigit kecil bibir bawah haura. Reflek haura membuka mulutnya, dan hanan lagi-lagi hanan tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Segera hanan memasukkan lidahnya menari-nari di dalam mulut haura. Mengabsen satu-satu gigi haura.
Haura hanya memejamkan mata menikmati apa yang dilakukan oleh hanan. Hanan tersenyum melihat haura memejamkan matanya. Hanan pun ikut memejamkan matanya menikmati bibir ranum istrinya ini. Dan menarik pinggang serta tengkuk haura lebih dekat.
Haura mulai kehabisan nafas. Dia memukul-mukul dada hanan tapi sepertinya hanan masih asik melumat bibir haura. Tak habis akal, haura segera menggigit bibir bawah hanan dengan keras.
Reflek hanan melepaskan ciumannya. "Awhh, sakit, ra."
Haura masih mengatur nafasnya. "Mas mau bunuh aku ya." Ucap haura kesal.
"Hah."
"Ya mas lagian rakus banget cium akunya. Sampe aku kehabisan nafas, udah pukul-pukul dada kamu tapi kamu masih asik." Cemberut. Itulah ekspresi haura saat ini.
Hanan terkekeh. "Maaf ya, ra. Habisnya bibir kamu manis banget sih." Ucap hanan sambil mengelap bibir bawah haura yang masih ada sisa air liur mereka.
"Halah, gombal."
Hanan hanya geleng-geleng kepala.
"Udah ah saya mau berangkat. Takut kesiangan."
"Makasih ya, ra." Ucapnya setelah mengecup sebentar bibir haura."Ihh, nggak usah cium-cium." Haura mengelap bibirnya yang habis di cium hanan.
Hanan tersenyum.
"Saya berangkat ya. Kamu hati-hati dirumahnya.""Iya. Mas juga hati-hati di jalan." Ucap haura sebelum dia menyalami hanan.
Sebelum hanan berangkat, dia mengecup kening dan ujung hidung haura dengan sayang.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumsalam."
°°°
Hari mulai siang. Kini haura kedatangan tamu, yaitu sahabatnya siapa lagi kalau bukan aulia. Mereka sedang mengobrol seputar fashion-fashion terkini. Dulu sewaktu masih sekolah, haura dan aulia berencana akan membuat butik milik berdua. Tapi karena aulia sedang kuliah, dia hanya membantu-bantu haura menjualkan di media sosial.
Haura sendiri kini sudah memiliki butik yang ia beli dari uang hasil penjualan onlinenya. Awalnya hanan memaksa haura akan membelikan ruko untuk tempat jualannya. Tapi haura menolak, dia hanya ingin mewujudkan cita-citanya sendiri.
"Makin banyak aja ra yang order." Ucap aulia memecah keheningan.
"Iya nih ul Alhamdulillah." Senyum haura mengembang.
Saat sedang asyik-asyiknya melayani pembelinya dan membungkus pesanan, ponsel haura bergetar menandakan ada panggilan masuk. Haura pun menggeser tombol warna hijau setelah mengetahui siapa yang meneleponnya. Sebelumnya haura izin dulu ke aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Mine
Romance🌼🌼🌼 "Om, kedatangan saya ke sini ingin meminta izin untuk menikahi anak om, haura" ucap seorang lelaki yang ada di depan ayahku. Kaget. Itu yang kurasakan saat ini. Malam ini ada seorang lelaki beserta keluarganya datang ke rumahku untuk meminang...