Beberapa bulan kemudian
Deva dan Anna sudah menjalani hubungan selama beberapa bulan,mereka bercanda,tertawa,juga saling bertukar cerita.
"Anna,"panggil Deva
"Apa Dev?"tanya Anna
"ke rooftop yu" ajak Deva
"Ada guru loh Dev?"
"Gapapa kita izin ke toilet aja,"
"Tapi ini guru BK Deva aku ga mauuu,"
"Yaudah deh nanti istirahat aja,"
Deva dan Anna pun fokus pada pelajaran,pelajaran ini dikhususkan untuk kelas 12 karena akan segera mengikuti ujian masuk perguruan tinggi mereka sudah mengisi formulir peminatan jurusan dan sekarang tengah diperiksa oleh gurunya.
"Devaa,"panggil guru itu
"Ya bu?"
"Kamu kenapa ga ngisi jurusan nya?"
"Saya masih bingung bu,"
"Emang kamu mau jurusan apa?"tanya guru itu sembari menghampiri meja Deva dan Anna
"Kimia sama Musik bu,"
"Kalau gitu kamu cantumin dua duanya aja,kan ada dua pilihan kalau kamu ga masuk di yang pertama mungkin kamu masuk yang kedua,"ucap guru tersebut "kamu lebih pengen pelajarin yang mana?kalau kamu lebih pengen pelajarin kimia jadiin itu pilihan pertama,"
Deva mengangguk mengerti "makasih bu,"
"Yaudah ibu pergi dulu,"
"Iya bu,"
Guru tersebut kembali ke meja nya
"Jadi apa pilihan pertama kamu?"tanya Anna
"Aku bingung Anna, aku suka kimia tapi disisi lain aku suka musik,"
"Kamu dengerin isi hati kamu Deva,lakuin apa yang bener bener kamu pengen,"ucap Anna "coba deh pejemin mata dan pikirin apa yang lebih kamu suka,"
Deva menuruti Anna,dia memejamkan mata nya dan memikirkan hal yang ia sukai
Tak lama Deva pun membuka matanya"Aku tau!"ucap Deva
"Apa?"
"Tadi waktu aku ngebayangin 2 hal itu,aku liat kalau aku lebih sering belajar kimia dibanding musik jadi aku rasa aku lebih suka kimia,"
"Yaudah kalau gitu tulis aja,"ucap Anna
Deva mengangguk kemudian menulis pada formulir tersebut
Jam istirahat sudah berbunyi Anna,Deva,Ken,Zara,Aldi sedang makan bersama namun tiba tiba Missel datang kemudian duduk disamping Deva
"Heh emang ada yang ngebolehin lo duduk disana,ngapain lo duduk disana?"tanya Zara
"Emang ini bangku milik keluarga lo hah?"ucap Missel
"Tapi disini ada orang lo tanya kek boleh apa engga!"ucap Zara
"Ga peduli gue!"balas Missel
"Eh lo-" ucapan Zara terpotong karena ditahan Anna
"Zar udah,"ucap Anna
Zara kini diam,sementara Anna menatap Missel dengan tajam
"Deva kamu makan apa?"tanya Missel
"Bukan urusan lo,"
Missel terdiam sejenak kemudian membuka mulutnya kembali "sayang banget kamu,aku sama Aldi ga sekelas lagi,padahal kita dulu deket banget,"
"Deket dari hongkong,gue ga deket sama cewek gatel kek lu,"ucap Aldi
Missel memeloti Aldi,
Deva yang tadinya sedang makan pun berhenti makan,kemudian Deva mengambil minuman dimeja nya dan mengenggam tangan Anna"Kamu udah makan nya?"tanya Deva pada Anna
Anna mengangguk
"Yaudah yu pergi,"
Anna dan Deva pergi meninggalkan mereka berempat disana,dengan missel yang menganga
"Gue ga salah denger Deva bilang aku-kamu?"tanya Missel
"Heh nenek lemper,lo baru keluar dari goa apa gimana? Mereka udah pacaran wajar manggil aku-kamu,"ucap Ken
"PACARAN?!"
"Iyaa,"
"Ko Deva dia ga ngasih tau gue?ga minta persetujuan gue sih?gue kan ga mau diduain,"ucap Missel
Ken,Aldi dan Zara mengernyitkan dahi mereka
"Lo sejak kapan jadi pacarnya dia?sampe bilang ga mau diduain?"tanya Aldi
"Hehe,"ucap Missel sembari tersenyum
Mereka bertiga memutar bola matanya
"Haha,hihi,huhu,hoho aja lu,awas ya lu kalau gangguin hubungan mereka gue gampar lu pake sendal yang udah ditempelin tai kucing!"ucap Ken
"Mereka kan belum nikah?masih ada kesempatan buat gue,"ucap Missel
"Hadeh haluu,"balas Zara
"Lagian lo bukan nya udah janji buat ga deketin Deva karena lo kalah dari Anna waktu itu kan?"tanya Aldi
"Gue ga bisa,gue pengen dia jadi milik gue,"ucap Missel
"Halu lagii,"balas Zara "mending pergi yu Di,Ken daripada kita ketularan halu" lanjut Zara
Ken dan Aldi setuju mereka pun meninggalkan Missel dikantin.
Dirooftop
"Kamu kenapa ngajak aku kesini?"tanya Anna "terakhir kali kamu ngajak aku kesini kamu nembak aku,apa sekarang mau ngajak kencan pertama?"lanjut Anna
'Kencan?'batin Deva
Deva menelan ludahnya,
"Engga Na bukan itu,"
Wajah Anna yang tadinya tersenyum sekarang berubah seperti wajah kecewa
"Kirain,"
"Aku ajak kamu kesini karena aku lagi bingung jurusan ku,"
"Aku suka kimia,dan aku mau ngambil universitas di Bandung kalau aku keterima,"
"Hah?"
"Sementara kalau musik aku mau ngambil univ dijakarta,"lanjut Deva
"Kalau aku pilih kimia dan keterima,aku harus ninggalin kamu di Jakarta,"lanjut Deva "Aku ga mau ninggalin kamu,"Anna tersenyum "Deva,kalau itu kesukaan kamu aku bakalan dukung kamu ko,aku ga mungkin halangin impian kamu,kejar selagi kamu bisa,"ucap Anna
Deva tersenyum lalu mengangguk
"Kamu jadinya pilih apa?"tanya Deva
"Sasta Inggris sama Matematika,"
"Yang paling kamu suka apa?"
"Aku tentu lebih suka sastra,dan aku ngejar universitas Indonesia,"
"Tapi kamu pinter Ipa?"
"Aku pinter ipa karena papa bukan sepenuh nya kemauan aku,lagian ipa emang perlu buat dipelajarin karena kehidupan kita ini bersangkutan sama ipa,"