(21) Menunggu hari

128 23 76
                                    

Jangan lupa vote ya!♥️

Hope u like it!❤️

Happy reading!!!!🌊

Ngegas y kan? hihi

----------------------------------------------------

Langit kota Jakarta cukup gelap sekarang,rintikan air mulai turun sedikit demi sedikit ke bumi. Kemacetan Ibukota ini membuat semua orang frustasi, tak terkecuali pria yang sedang menaiki taksi biru ini. Pria ini benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya, kenapa? Betapa teganya dia membuat calon makmum seumur hidupnya menangis sampai pingsan.Sungguh itu cukup mendeskripsikan betapa brengseknya pria ini.

Flashback on

"NAYAA!!" Teriak seorang pria yang seketika membuat semua mata tertuju padanya. Yap! Gadis cantik itu sudah jatuh pingsan, kenapa? Kenapa lagi kalau bukan penyakitnya kambuh,tapi ntahlah,doakan saja yang terbaik.

"NAYAA!!" Teriak Austin yang langsung melepaskan genggaman tangannya dengan Tika yang sedari tadi saling bertautan dan menghampiri gadis yang menjadi pusat perhatian banyak orang.

"Nay!! Lo kenapa?!" Tanya Austin dengan raut wajah paniknya.

"Hah? Gimana? Gue ga salah denger kan?! GAUSAH LO SOK PEDULI LAGI SAMA SAHABAT GUE DAN AWAS LO ABIS INI! TAMAT LO!" Bentak pria yang sedang menjadikan tangannya sebagai topangan tubuh Naya. Yap! Pria ini Leo,lebih tepatnya sahabat Naya. Pria ini langsung bergegas membawanya ke mobilnya dan mengantarnya ke rumah sakit.

"Gue harus nyusul!" Gumam Austin.

"Ga! Gaboleh! Kakak harus disini aja sama aku! Ga usah samperin cewek itu,katanya kakak sayang sama aku!" Ucap Tika.

"Bukan gitu tik,dia calon istri gue,gue haru prioritasin dia. Untuk sekarang gue pilih dia" Jawab Austin meninggalkan Tika.

'Buat sekarang lo emang punya dia kak! Tapi untuk nanti dan kedepannya,lo punya gue! khusus punya gue!' - Batin Tika sambil tersenyum jahat.

Flashback off


Butuh waktu 20 menit untuk sampai disini,lebih tepatnya rumah sakit yang pria ini tuju dari tadi. Akhirnya pria ini sampai ke lorong kamar khusus pasien VIP dengan tergesa-gesa,bisa dilihat oleh pria ini disana terdapat keluarga Naya,keluarganya,Leo,dan....tentunya Irsyad.

"G-gimana kondisi Naya pa? bun?" Tanya Austin panik.

PLAKK!

Sebuah tamparan berhasil mendarat mulus di pipi pria ini. Siapa pelakunya? Tuan Mchorvard,yap! Ayahnya sendiri. Betapa terkejutnya Austin,yang bahkan dari kecil tidak pernah di pukul atau pun ditampar oleh kedua orangtuanya,namun sekarang?

"Ayah benar-benar ga tahu harus naro muka ayah dimana! Kamu ini benar-benar malu-maluin ayah sama bunda!" Bentak Frank sambil ingin melayangkan tamparan keduanya namun berhasil ditahan oleh Deva.

"Sudahlah Frank,jangan terlalu keras mendidiknya. Ini sudah takdir" Ucap Deva menenangkan Frank.

BUGH!!

Kali ini apa lagi? Yap kalian benar! Sebuah pukulan berhasil dilayangkan ke arah wajah tampan ini hingga membuat sudut bibirnya berdarah.

"Itu dari gue! Emang pantes lo dapet itu tin!" Ucap Leo.

"Udahlah dek,jangan gitu. Selesaiin semuanya pake kepala dingin,jangan asal tonjok gitu dong!" Ujar Viola,kakak dari sang pelaku.

"Yaudah sekarang mendingan kamu pulang,ganti baju kamu,bawa beberapa baju ke sini!" Ucap Lea menasihati anaknya.

SOUHAITERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang