08. PENJELASAN

104 8 1
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak<3

Happy reading!

"Elo?"

Keduanya saling menunjuk satu sama lain. Aleta membulatkan matanya dengan bibir yang sedikit terbuka.

"Nahkan ketemu juga kan lo!" ujar Aksa meluruskan badannya menghadap Aleta.

"Kenapa emang? Kangen lo sama gue?!" tanya Aleta sinis.

"Gue kangen sama lo? Ngimpi!" ucap Aksa lalu dengan santainya menoyor kepala Aleta.

Aleta geram. Ia menendang kaki Aksa cukup keras. "Noyor-noyor pala lu gak sopan!"

Aksa meringis kesakitan. Tendangan yang diberi Aleta cukup keras, hingga untuk pertama kali ia meringis karna tendangan dari seorang wanita?

"Lo cewek apa cewek jadi-jadian si?! Nendang kaki orang keras banget."

"Elonya aja yang lembek. Segitu aja udah kesakitan."

Aksa berdiri dari tempatnya. Ia berjalan menghampiri Aleta yang berada disebrangnya. "Lo tuh ya--"

"Ets ada apa nih? Kenapa marah-marah lo?" Alendra berdiri diantara keduanya. Ia menghentikan langkah Aksa dan memegang dadanya menahan tubuh Aksa.

"Lo ingetkan kemaren ada orang yang nabrak gue trus numpahin minuman ke baju gue? Dan itu dia orangnya," ujar Aksa menunjuk Aleta.

"Udahlah Sa tenang aja, nanti kita bales aja tuh cewe, oke?"

Seketika Alendra diam mematung. Ia mengingat ucapan yang ia bicarakan dengan Aksa saat itu. Apakah ia akan memberi pelajaran pada adiknya sendiri? Oh itu sangat tidak mungkin.

"Lo gak kenal dia siapa Sa?" tanya Alendra ragu-ragu.

"Gak'lah orang gue baru ketemu sama dia. Yakali gue langsung kenal," jawab Aksa acuh.

"Sumpah lu gak kenal dia?" tanya Alendra sekali lagi memastikan. Dan ia mendapat gelengan dari Aksa. "Enggak setan!"

Aleta memandang bingung kakaknya. Dalam hati ia terus bertanya-tanya.

"Ta, lo juga gak kenal sama dia?" Alendra berharap Aleta akan menggelengkan kepala. Namun nihil, Aleta justru mengangguk atas pertanyaan yang ia berikan.

"Iya gue gak kenal sama dia," jawab Aleta menunjuk Aksa dengan dagunya.

"Mampus," gumam Alendra menepuk dahinya.

"Emang dia siapa Le?"

"Dia siapa si bang?" tanya keduanya berbarengan dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Bang?" Aksa mengernyitkan dahinya. "Apa jangan-jangan dia adik lo?"

"Lah gue emang adiknya bang Ale. Kemana aja lo tiga setengah tahun sekolah di sini, tapi gak kenal gue?" ketus Aleta pada Aksa. Kudet banget si..

Aksa membulatkan matanya dengan mulut sedikit terbuka tak percaya. "Le? Bener dia adik lo?" tanyanya.

"Emangnya lo--"

AleksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang