promise

40 3 0
                                    

Tling!

Notifikasi WhatsApp ku berbunyi. Aku yang sedang meditasi diatas kasur dengan keripik kentang segera mengambil hp-ku. Ngga kok, mana ada meditasi sambil makan, diatas kasur pula.

Kak Villa Osis : send a picture

Kak Villa ngirim gambar? Aku segera membukanya karena penasaran.

"Astaga! Apa iniii???" tanyaku panik melihat layar hp-ku. Kalian tebak saja bagaimana reaksiku melihat fotoku dan Gito yang sedang tidur bersandar di bis?

Oh astagaa, aku bahkan gak sadar sudah tidur kayak gitu, tapi fotonya bagus. Lagipula kita udah ga berantem, jadi kayaknya ga masalah kalau kusimpan, hehe. Lain kali kan bisa dicetak.

Rena : makasih kak, fotonya bagus hehe

Kak Villa Osis : lu ga kaget liatnya?

Rena : kaget si kak, tapi sekarang kan udah baikan, jadi ga masalah

Kak Villa Osis : ciee udah baikan

Kak Villa Osis : yaudah sok lanjutin hubungannya, gue mau tidur, capek

Rena : makasih ya kak

Setelah chattan sebentar dengan Kak Villa, aku beralih ke chat-nya Gito. Hehe, waktunya bucin.

Rena : Gitoooo

Gito : iyaa

Rena : send a picture

Gito : tau gue, dikirim juga sama kak villa

Rena : ih curang, ga ada kaget kagetnya

Gito : lah, curang kenapaa

Rena : rena liat itu kaget, kok gito ngga?

Gito : soalnya gito uda liat

Rena : kok bisa?

Gito : dikasih liat sama kak villa, pas rena tidur di bis

Rena : lah, gito ngapain aja waktu rena tidur?

Gito : aaa gapapa

Rena : hayo ngaku

Rena : rena mimpi soalnyaa, rena lagi digunung trus tiba2 panas, rena jatuh ke jurang tapi rena malah terbang trus adem lagi

Gito : oh, waktu rena tidur disamping gito, muka rena kena matahari, trus gito tutupin pake topi rena

Rena : trus pas pulang rena mimpi lagii

Gito : apa?

Rena : rena mimpi rena lg di lorong sumur, ngikutin gito, trus tiba-tiba gempa, rena mau jatuh tapi ditahan gito

Gito : astaga

Rena : kenapa?

Gito : ya bener si, waktu itu gito ga tega liatin rena bobo bareng barang2 gitu, makanya gito tungguin depan rena

Rena : trus?

Gito : bisnya belok, gito hampir jatuh ke rena, untung gito tahan

Rena : terus?

Gito : gito bangun lagi, tapi bisnya tiba2 ngerem, jadi rena mau jatuh kedepan gitu, yaudah gito tahan

Gito : tapi rena malah jatuh kayak meluk gito, trus rena ngigau, yaudah gito peluk

Rena : 😐😐😐

Rena : rena dipeluk gito

Gito : iya, maaf, kelepasan

Kamu akan menyukai ini

          

Rena : aaaaa rena dipeluk gito rena dipeluk gitoo

Rena : emakkkkkk

Gito : 🙄🙄

Gito : segitunya, bobo gih udah malam

Rena : besok sekolah?

Gito : ga, mau bolos

Rena : heh

Gito : iya sekolahh, kenapa?

Rena : gapapa, hehe

Gito : minta dianter?

Rena : iya hehe

Gito : yaudah iya barengan

Rena : berarti gito harus bangun pagii

Gito : iya renaa gito bangun pagi

Rena : berarti sekarang gito harus tidurr

Gito : iyaaa ini mau tidurrr

Rena : gud

Gito : hadehh sebahagia rena sudah

Malam itu, handphone kututup dengan perasaan lega. Gito sudah kembali seperti semula, dan Lee Know tetap setia di wallpaper hp-ku mwehehehe. Malam semakin larut, waktunya tidur. Tapi karena gabisa tidur, kunyalakan yutup dan menonton satisfying.

— r&p —

"Yang bagian dokumentasi kemarin siapa?" tanya kak Rahmat di ruang Osis.

"Kak, lagi sibuk ya?" tanyaku yang baru tiba di ruang Osis.

"Ga kok, cuma pengeluaran Osis rada meningkat gara-gara kegiatan kemarin," ucapnya menggaruk kepalanya.

"Trus tadi nyari bagian dokumentasi buat apa?" Tanyaku lagi.

"Mau dicetak fotonya, buat kenang-kenangan," ucap kak Rahmat. Tiba-tiba terlintas sebuah ide di kepalaku.

"Kak, gimana kalau semua fotonya dicetak, trus dijual? Rena pernah nonton di drama korea, abis pergi karya wisata foto-fotonya dicetak trus dijual. Kan bisa jadi uang buat balikin uang Osis, ya ga balik modal si, tapi setidaknya ada pemasukan tambahan." jelasku antusias.

"Hmm.. Boleh juga idenya, emang ada yang mau beli?" Tanya kak Rahmat.

"Yang difoto kemarin itu pasti bukan cuma Taman Sari-nya doang kan? Pasti banyak juga foto-foto kita, anak-anak kelas 10 juga pasti banyak. Ya kakak tau lah, mereka yang cuma bisa suka dalam diam?" Tanyaku. Kak Rahmat terlihat berpikir sejenak.

"Iya juga si, yaudah. Pulang sekolah ini Osis kumpul dulu, kita kumpulin semua foto di studi kunjungan kemarin," ucap kak Rahmat.

"Perlu ijin ke kepsek ga, kak?" Tanyaku.

"Gampang itu, ntar gue aja yang bilang ke pembimbing Osis," ucap kak Rahmat.

"Balik kelas gih," ucapnya lagi, menyuruhku kembali.

"Ga butuh bantuan disini, kak?"

"Ga, gue bisa handle sendiri. Lagian, lu baru balikan sama doi lu, kan? Sana ngapel, ga tiap hari lu bisa ngapel di SMA," ucap kak Rahmat sedikit menggodaku. Aku tertawa dan segera keluar dari ruangan.

Entah kenapa aku merasa bersemangat hari ini, jadi langkahku tanpa sadar begitu cepat bahkan nyaris berlari. Aku tau banyak yang gibahin aku, secara Rena anak emas di Osis. wkwkwk. Ga kok, ngga.

Gubrak!

"Na! Seneng amat," ucap Gito yang kebetulan gak sengaja kutabrak.

"Hehe, gapapa," Ucapku cengengesan.

Out Of The BoxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang