20. Black & White

371 68 20
                                    

A/N : Thank you yang udah vote dan komen kemarin. Kalau gak ada notif kemarin, gue mungkin lupa punya kerjaan (nyelesein Senorita) yang belom tuntas wkwkwk.

Selamat membaca ya teman-teman.

Peringatan yang diberikan Caesar tidak bisa lepas dari kepala Rosaline

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Peringatan yang diberikan Caesar tidak bisa lepas dari kepala Rosaline.

"Ini bukan salahmu. Kau harus berhati-hati."

Apa-apaan itu?

Kalau benar semua ini bukan salahnya, lalu kenapa ia harus berhati-hati? Kenapa harus ia yang mendapatkan teror ini?

Semua ini sangat tidak adil.

Penjelasan Caesar juga tidak memperjelas keadaan. Kakak ketiganya itu hanya terus meminta Rosaline untuk mengerti keadaannya, dan menunggu saat yang tepat untuk mengetahui semua.

Perasaan tersisihkan, tidak dianggap, dan selalu berada di dalam kegelapan memang bukan sebuah hal yang asing bagi Rosaline.

Hanya saja, ia tidak menyangka kalau Caesar juga akan bersikap seperti mereka.

"Rosaline," sebuah tepukan dibahu menyadarkan Rosaline dari lamunan tidak berujungnya.

"Ah, ya? Kau bilang apa?" Rosaline tersenyum kikuk, mencoba untuk terlihat biasa.

Namun, Sorot mata kosong dan mulutnya yang lebih banyak terkatup dari pada mengoceh, membuat Jerome lebih dahulu mengerti kalau ada sesuatu yang memenuhi kepala gadis itu.

"Aku bilang kau kalah. Kita belum diakhir perjalanan hari ini, namun nilaimu sudah tinggal 4."

Sepanjang perjalanan pulang di kereta, mereka memang melanjutkan permainan kecil mereka, namun Rosaline sama sekali tidak fokus dan berkali-kali memeberikan jawaban yang salah.

Tidak heran kalau nilai akhirnya sekarang hanya 4.

Rosaline meringis, "aku seburuk itu rupanya."

"Sangat." Ejek Jerome, membuat wajah Rosaline semakin ditekuk.

"Ada apa? Sejak keluar dari rumah sakit wajahmu semakin jelek saja. Apa ada masalah?" tanya Jerome dengan suara dan wajah datarnya.

Jujur, Rosaline tidak menyangka kalau Jerome akan bertanya. Pria yang duduk di sebelahnya saat ini adalah pria paling dingin dan apatis yang pernah ia kenal.

Jadi sangat wajar kalau Rosaline dibuat terkejut oleh kepeduliannya.

"Aku tidak apa-apa." Bohong Rosaline.

Gadis itu kemudian mengalihkan pandangan ke arah jendela kereta yang saat ini sedang menyuguhkan pemandangan rumput hijau yang indah.

Sebenarnya, Rosaline menunggu Jerome untuk kembali bertanya.

Namun hingga beberapa menit berlalu, Jerome tidak juga bersuara dan saat Rosaline menoleh, ternyata laki-laki itu sudah tertidur dengan earpod yang menyumpal kedua telinganya.

SEÑORITA ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang