PART 23

539 84 12
                                    

"Hati merintih perih, tatkala rasa terluka."

~~~

Mereka berdua mengedarkan pandangan, ruangan tempat mereka berada kosong. Ya, benar-benar kosong, tak ada barang apa-apa di sana. Mereka pun bertanya-tanya dalam hati, Ruangan apa ini sebenarnya?

"Lo tahu tempat apa ini?" Beomgyu berusaha menghilangkan rasa penasarannya dengan bertanya kepada pemuda di sampingnya, Taehyun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo tahu tempat apa ini?" Beomgyu berusaha menghilangkan rasa penasarannya dengan bertanya kepada pemuda di sampingnya, Taehyun.

Taehyun menggeleng pelan. "Nggak. Gue sama sekali nggak tahu ini di mana. Ini pertama kalinya gue nelusuri celah kecil tadi, dan akhirnya rasa penasaran gue sudah hilang."

"Mwo?! Lo baru pertama kali pergi ke celah yang kita lewat tadi?"

"Hmm-mm."

Tak habis pikir lagi Beomgyu lantaran perbuatan Taehyun. "Terus, lo bisa nemuin lubang itu gimana caranya?"

"Ngasal dan sedikit pake insting," jawab Taehyun santai.

Beomgyu mendengus tak percaya. "Kalo seandainya nggak ketemu lubang gimana?"

"Tunggu aja sampe besok."

"Tidur di celah itu maksud lo?"

"Yoi."

Lama-lama, Beomgyu menjadi dongkol. Ia tak habis pikir dengan pemikiran Taehyun. Pemuda itu mengajaknya untuk menelusuri tempat yang sama sekali belum pernah dikunjungi, oleh mereka berdua tentunya.

"Shit! Harusnya gue nggak bareng lo."

"Emang gue mau bareng lo? Kalo bisa milih, gue mending sama Kai."

"Gue juga pengennya sama Soobin kali."

Taehyun dan Beomgyu saling beradu tatapan. Tatapan jengkel dan tak suka. Kemudian, mereka sama-sama membuang muka dan mengakhiri perdebatan kecil itu dengan menghela napas kasar.

Krek ... krek ... krek

"Apaan tuh?!" seru Beomgyu sembari refleks memeluk Taehyun.

Taehyun mendorong wajah pemuda yang memeluknya dengan kasar. "Jauh-jauh dari gue! Gue alergi reptil."

Mendapat perlakuan seperti itu, lantas membuat Beomgyu memasang muka cemberut. Di pihak lain, Taehyun mencoba mengintip karena penasaran dengan suara aneh dari luar ruangan tadi. Ia menyingkap tirai yang jadi penghalang untuk menatap bebas ke luar, lalu membuka jendela dengan sangat pelan dan hati-hati.

"Sial! Pintu ini juga terkunci!"

"Terus kita harus ke mana lagi, Senior Kim?"

Netra Taehyun membulat sempurna. Persis seperti apa yang dikatakan Yeonjun, Taehyung cs akan beraksi lagi malam ini. Ia setengah terkejut kala menyaksikan pemandangan di depan matanya, di mana Taehyung berusaha mendobrak pintu ruangan sebelah yang terkunci. Sedetik kemudian, ia menarik masuk kepalanya yang sedikit mencuat karena salah satu rekannya Taehyung menoleh ke arah jendela, tempatnya mengintip.

          

Sedikit panik, Taehyun bergegas menarik Beomgyu. "Cepat masuk lagi ke dalam lubang," bisiknya.

"Kenapa?"

"Sstt... pelanin suara lo. Di sebelah ada Taehyung cs."

Beomgyu manggut-manggut tanda mengerti. Ia pun menuruti apa yang diperintahkan Taehyun, yakni kembali masuk ke dalam lubang lantai. Begitu Beomgyu sudah selesai, Taehyun segera menyusul masuk ke dalam lubang yang sama.

 Begitu Beomgyu sudah selesai, Taehyun segera menyusul masuk ke dalam lubang yang sama

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kai tengah mengecek foto yang telah Soobin ambil beberapa saat yang lalu. Foto yang menampilkan tiga mahasiswa berpakaian hitam yang diduga adalah Taehyung cs.

"Gimana?" tanya Soobin, memastikan apakah hasil jepretannya itu bagus atau tidak.

"Kurang, nih. Wajah mereka banyak yang ngeblur."

Soobin berdengkus lemas. "Udah gue bilang, gue nggak bakat buat motret. Seharusnya, Beomgyu yang ada di sini, soalnya dia ngerti banget tuh soal fotografi."

"Sama dong kayak Taehyun. Dia juga jago motret."

"Oh, ya?" Soobin kembali menghela napas. "Kenapa harus kita sih yang berjaga di sini? Udah mah dingin, terus banyak nyamuk lagi."

"Karena kita yang paling lemah dalam olahraga. Yeonjun butuh orang yang lincah dan cepat untuk mengintai di dalam kampus supaya nggak mudah tertangkap. Lo tahu sendiri kan kalo orang yang berjaga di dalam itu lebih banyak."

"Iya... gue tahu itu. Gue sekarang nyesel karena jarang olahraga." Dari pandangan yang semula lurus ke depan, Soobin menoleh ke arah pemuda di sampingnya. "Btw, lo juga jarang olahraga?"

Kai mendongak tinggi, memandangi indahnya langit malam tanpa bintang. Tangannya yang panjang perlahan memeluk lututnya. "Bukan jarang, sih. Lebih tepatnya nggak bisa."

"Nggak bisa? Kenapa?"

"Sorry..." Kai balas menatap Soobin sambil tersenyum palsu. "Gue nggak bisa ceritain ke lo gimana detailnya."

Soobin terheran-heran. Ia merasa ada hal besar yang disembunyikan oleh pemuda blasteran di hadapannya ini. Ia tak ingin mendesak Kai untuk bercerita karena semua orang itu pasti punya rahasia yang tak ingin diketahui oleh orang lain.

 Ia tak ingin mendesak Kai untuk bercerita karena semua orang itu pasti punya rahasia yang tak ingin diketahui oleh orang lain

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
IT IS LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang