A.2

5 1 0
                                    

Edies sudah menyiapkan kereta kuda untuk transportasi. Hanya butuh sepuluh menit tapi jika berjalan akan lelah karena menggunakan sepatu berhak.

Untuk pertama kalinya aku melewati gerbang istana. Aku mungkin orang penting di tempat ini. Namun aku belum pernah masuk istana atau bertemu dengan raja dan ratu.

Kereta kuda itu berhenti. Aku turun dan beberapa pandangan menuju ke arahku. Beberapa dari mereka memandangku karena itu pertama kalinya aku tampil seperti seorang perempuan.

Beberapa orang lainnya sepertinya ikut ikutan memandangku karena yang lain memandangku. Hahaha entah apa yang membuatku mencolok.

Ketika masuk di hall tentu saja sudah sangat ramai. Ada dua buah kursi di ujung hall. Disana ada raja duduk di kursi yang besar.

"Nona dissa?" Panggil seseorang dari belakang.

Ah ini dia Putri Euclea. Versi tiga belas tahunnya. Dia menggunkan gaun berwarna oranye cerah dan menggunakan tiara di kepalanya.

Aku tersenyum begitu kami bertatap muka. Putri Euclea nampak senang dengan keberadaanku.

"Wahh Nona Dissa benar benar datang. Putri Staceyy, Nona Dissa hadir hari ini"

Putri Euclea memanggil perempuan berambut coklat dengan gaun putih yang bermotif mawar merah muda. Perempuan itu menoleh lalu matanya berbinar ketika melihatku.

Dia menghampiriku dan memegang kedua tanganku. Dia memandang wajahku lekat lekat seperti sedang berpikir.

"Putri Euclea, tidakkah kau berpikir kita mempunyai wajah yang mirip?" Tanya Putri Stacey. Dia langsung memposisikan dirinya yang lebih tinggi itu ke sampingku.

Gawat.

"Dari pertama kali bertemu pun aku tahu jika kalian sangat mirip" Jawab Putri Euclea sambil menggigit sebuah cupcakes.

Putri Stacey memandangku. Aku masih diam sejak tadi dan mempertahankan senyumanku.

"Kau tumben sekali banyak tersenyum nona" Ucap Putri Euclea.

Heheh. Aku hanya bisa terkekeh seperti itu. Entah apa yang ada di pikiran Putri Stacey sekarang. Tapi sepertinya dia mulai berpikir sesuatu seperti.

Jangan jangan dia adikku?

Atauu

Mengapa kami berdua sangat mirip?

Begitulah.

"Tapi siapa sangka benar benar semirip ini" Putri Stacey berkata demikian lalu agak menjauh untuk menatap— entahlah mungkin dia memperhatikan tinggi tubuh, panjang lengan. Atau apapun aku tidak tahu.

"Selamat ulang tahun Putri Stacey" Ucapku dengan melembutkan suara.

Putri Euclea terdiam dan tidak melanjutkan cupcakes nya yang tinggal sedikit itu. Putri Stacey agak syok.

Aku sadar suara kami memang mirip. Lembut. Bedanya suara Stacey terkesan hangat dan suaraku terkesan mengintimidasi.

Begitu kata Edies.

Tapi setidaknya aku menyadari jika suara kami memang sangat mirip.

"Oh tidak.. Kau ikut aku" Putri Stacey dengan wajah syoknya menarik tanganku.

Aku di seret hingga ke ruangan lainnya dan bertemu dengan banyak orang orang berpakaian lebih mewah dariku.

Tentu saya mereka memandangku dan Putri Stacey aneh karena di tarik tarik. Namun sebenarnya aku ngikut saja. Hingga kami sampai di ruang..

Gawat

Ini ruang pribadi raja.

Begitu aku melihat keberadaan raja aku langsung menunduk dan melepaskan tanganku dengan genggaman Putri Stacey.

HISTORY OF CRYSANTHETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang