VerKwan (8)

15.3K 2K 232
                                    

"Pakai garam?"

"Um. Sedikit saja tapi."

"Yang ini kan?"

"Coba rasain. Kalau asin berarti benar garam."

"...."

"...."

"Bodohnya Kwanie menuruti pria menyebalkan ini.. AH!"

Tawa renyah mengiringi hentak kaki Seungkwan yang uring-uringan mencari minum.

Si suami sebagai pelaku kejahilan, hanya bisa melirik jenaka sambil membolak-balik masakan di atas kompor.

Tidak ada rasa bersalahnya sama sekali.

"Besok-besok Kwanie tidak mau bantuin masak!
Biarin Bononie sendiri!
Kerja, masak, cuci, semuanya Bononie!"

"Katanya mau jadi istri yang baik?"

"Aniya.
Suami Kwanie jahat, jadi Kwanie juga jahat."

"Kwanie punya suami?"

"...."

"Yah, sayang mau kemana?!"

Oke. Lupakan soal makan.

Seungkwan yang merajuk lebih membahayakan dari pada perut lapar hari ini.

Padahal tidak benar-benar marah sih. Memang begitu rumah tangga keduanya. Semakin lama, semakin abstrak saja hubungan mereka.

Tidak ada lagi yang namanya canggung.

Tidak ada lagi kaku malu.

Karena sifat aslinya sudah saling dihafal masing-masing pihak jauh di luar kepala.

"Kkk ayo ke dapur, astaga kok malah selimutan?"

"Shireo. Bononie nyebelin!"

"Iya, maaf. Dah tuh aku ngalah."

"Apaan ngalah?! Kan memang Bononie yang salah!!"

"Duh, marah mulu. Cium nih."

"Siapa kau berani cium-cium?!"

"Suamimu."

"Memangnya Kwanie punya suami?!"

"...."

"......"

"Boo-"

"IYA IYA MAAF YA AMPUN AYO MASAK JANGAN NAIK KASUR, HEEHH!!"

"IYA IYA MAAF YA AMPUN AYO MASAK JANGAN NAIK KASUR, HEEHH!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✓Hello Baby [Seventeen MxB Drabble]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang