25

245 53 12
                                    

Ketika sadar sebentar lagi jam 12, mereka bertujuh langsung kembali ke kamar mereka yang masih membeku.

Bruk!

"Renjun!"

Saat mereka sampai di kamar, tubuh Renjun langsung oleng. Nakyung yang berada di sebelah Renjun pun langsung menahan tubuh Renjun.

Tapi karena tubuh Nakyung jauh lebih kecil dibandingkan tubuh Renjun, keduanya justru jatuh bersamaan.

"Nakyung? Kamu baik-baik saja? Renjun kenapa?!" tanya Heejin bertubi-tubi.

Nakyung meringis pelan, masih dalam posisi menyangga tubuh Renjun.

"Sepertinya dia kelelahan karena harus menggunakan kekuatannya untuk banyak orang," ujar Nakyung.

Dengan sigap, Guanlin mengambil alih tubuh Renjun dari Nakyung dan mengangkat tubuh Renjun yang baginya kelewatan ringan itu.

Ia membaringkan Renjun di kasurnya. Sekarang lelaki itu dalam kondisi setengah sadar, dengan bibir pucat dan tampak lesu.

Bersamaan dengan itu, Hyunjin sudah mencairkan es di kamar mereka dan mengatur kehangatan ruangan.

"Kita harus bilang apa ke Profesor Choi? Kita diminta untuk istirahat, tapi Renjun justru semakin lemah seperti ini. Ia pasti curiga," kata Guanlin.

Mark mengangkat kedua alisnya, "Relax. Aku sudah menemukan alasan yang masuk akal,"

 Aku sudah menemukan alasan yang masuk akal,"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadi... Maksud kalian, setelah istirahat tadi, kondisi Renjun tiba-tiba drop tanpa kalian sadari?" tanya Profesor Choi untuk memastikan.

Mark mengangguk, "Benar profesor. Kami tidak memaksanya untuk tetap latihan hari ini. As you said, it'll affect his power,"

Profesor Choi menatap mereka berenam dengan tatapan curiga, sebelum akhirnya menghela napas pelan.

"Baiklah kalau begitu. Kita mulai saja latihan hari ini. Dimulai dari—"

BRAK!

"Profesor Choi?!"

Atensi ketujuh orang itu langsung tertuju pada seseorang yang datang ke dalam White Room secara tiba-tiba.

"Chanyeol? Ada apa?"

"J-Jeon Heejin... Aku butuh dia di Werewolf Territory sekarang!" seru Chanyeol.

Mereka semua menatap Heejin yang menunjuk dirinya sendiri, seakan bertanya 'aku?'

"Memangnya apa yang terjadi?" tanya Profesor Choi.

Chanyeol berjalan ke arah Heejin dan meraih lengan perempuan itu, "Tidak ada waktu untuk menjelaskan. Kita harus segera ke sana,"

"Dokter Park, aku bisa membantu membawa kalian ke sana," kata Haechan.

[3-4] ATTACK's Series: AFTER ATTACK-BEFORE ATTACKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang