Seorang pria mungil sedang duduk bersama dengan sahabatnya
Yang ia lakukan hanya lah menghela nafas berat lalu dan menopang dagu tanpa mengucapkan sepatah katapunOrang yang duduk disebelah nya hanya mengernyitkan dahi tanda bingung.
Sudah setengah jam setelah kelas berakhir mereka masih berdiam diri disana.
"Kau kenapa gun? Dari tadi wajahnya ditekuk dan selalu menghela nafas"
Lelah akhirnya krist menanyakan apa penyebab dari sahabatnya itu"Hahhh" lagi pria mungil itu mengela nafas kembali.
"Sudahlah aku lapar sekarang" krist bangkit dari duduknya
"Dari pada kau seperti orang gila lebih baik kita mengisi cacing-cacing ini" tunjuknya pada perutny sendiriKrist pun menarik gun dengan sedikit paksaan.
Gun hanya mengikuti kemana orang itu membawanya.Mereka telah tiba di kantin fakultas komunikasi.
Krist dan gun pun segera duduk lalu memesan makanan kesukaan mereka."Hahh" helaan nafas kembali terdengar
Krist muak dengan semua itu
Ia lelah mendengar helaan helaan nafas frustasi dari sahabatnya.'BRAKK'
"Cukup!! Aku tak tahan lagi" krist pun menatap gun dengan tatapan meminta penjelasan
"Katakan padaku apa yang terjadi padamu gun" tuntut krist sambil memegang bahu sahabatnya itu
"Hahh"
"Jawab gun bukan malah menghela nafas seperti itu" kesalnya
"Huh baiklah baiklah." Gun akhrinya pasrah ia menceritakan masalah adiknya yang kehilangan beasiswa lalu ancaman off kepadanya waktu ia menculiknya.
Krist menatap gun tak percaya
Ia pun memegang tangan sahabatnya itu
"Sungguh lelaki yang malang, tapi tunggu " ia pun sedikit aneh dengan cerita dari sahabatnya ini."Kau bilang sebelum beasiswa chimon diputuskan, off telah mengancammu ?" ucap krist untuk memastikan apa yang ada di pikiranya saat ini.
"Iya"
"OH MY GOD!" Ujarnya hampir sedikit berteriak
Ia pun menutup mulutnya"Semua itu pasti ulang nya gun" bisik krist kepada gun supaya tidak didengar oleh siapapun kecuali mereka.
"Maksudmu pewaris Adulkittiporn itu?" Tanya gun sedikit tak percaya
"Yeah benar" ucapnya dengan sangat yakin sekali.
"Tapi kenapa chimon? Kenapa bukan aku ?" Tanya gun masih kurang yakin
"Kau bodoh gun, hal itu sudah biasa terjadi ia memulai aksinya dengan anggota keluarga mu" ucapan dari sahabatnya itu masuk akal, tapi kenapa harus keluarganya mereka bahkan tidak berbuat apapun kepadanya.
Pikiran gun semakin berkecamuk
Tapi saat ini yang harus ia pikirkan adalah mencari uang untuk membiayai sekolah adiknya itu.Yeah ia harus mencari pekerjaan
Jika terus berdiam diri adiknya akan benar-benar putus sekolah.Tapi? Pekerjaan apa itu
Semoga saja semuanya dimudahkan.
• • •
Jam kuliah gun telah selesai semuanya
Tapi saat ini pria mungil itu enggan untuk pulang kerumahnyaPikirannya saat ini masih tertuju pada pekerjaan apa yang harus ia lakukan untuk mendapatkan uang demi adiknya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[end] BOYS OVER FLOWERS (OffGun)
Teen FictionOff dan gun adalah seorang lelaki yang saling bermusuhan karena suatu kejadian kala itu. Off adalah seorang pria dengan ketampanan yang sempurna dan kekayaan yang melimpah, sedangkan Gun hanyalah lelaki manis dengan postur tubuh yang mungil dengan k...