[12] Wangi Ibu-Ibu

443 66 7
                                    

Ddrrtt.

Ddrrtt.

Jean segera meraih ponsel Jaehyun yang berada di atas nakas, sedangkan Jaehyun sekarang sedang berada di kamar mandi.

'Rose.'

"Mas, ada telepon dari kak Rose," Ucap Jean sambil mengetuk pintu kamar mandi, sejenak terdengar suara kran air yang dimatikan.

"Angkat aja dek," Jawab Jaehyun.

Setelah itu Jean menjawab telepon dari Rose sambil kembali duduk di Kasur. Namun, baru beberapa saat Jean menempatkan ponsel di depan telinganya terdengar suara seorang pria.

"So...you got him ?"

Jean mengernyit bingung, sejak kapann suara Rose bisa seperti ini pikirnya.

"Jadi istri kedua enak ?"

Mata Jean membelalak mendengar penuturan pria di sambungan telelon tersebut.

'Ini June !' Dengan panik Jean menutup teleponnya dan mencoba melacak lokasi ponsel Rose, kebetulan Jaehyun memasang GPS pada ponsel Rose untuk berjaga-jaga jika June mengganggunya seperti ini

Dan perkiraan Jaehyun ternyata benar.

Clek.

"Rose kenapa ? Minta mas jemput ?" Tanya Jaehyun yang baru keluar dari Kamar mandi, handuk masih menggantung di kepalanya.

"M---mas...kak Rose," Jean berbalik dan menatap Jaehyun panik.

"Rose kenapa ?" Tanya Jaehyun yang sekarang ikut panik dan berjalan menghampiri Jean.

"Ada June," Lirih Jean sambil mennunjukan ponsel pada Jaehyun.

Tampak koordinat GPS Rose yang berada di daerah mengarah ke Bandara.

Jaehyun langsung buru-buru mengambil jaket dan kunci mobilnya, ia bahkan membiarkan rambutnya yang masih basah.

"Kamu jaga anak-anak, kunci pintu rumah jangan dibuka sebelum mas telepon," Ucap Jaehyun sambil menuruni tangga, Hyuna dan Rayn yang masih menikmati eskrim menatap kedua orang tuanya dengan tatapan bingung.

"Mas pergi dulu, assalamualaikum," Ucap Jaehyun yang langsung mengecup kening Jean sekilas, setelah itu ia menutup pintu.

Jean langsung mengunci pintu, tapi ia tidak langsung beranjak ke Ruang TV melainkan hanya berdiri menatap kosong pintu yang terkunci.

'Kenapa hati ini sesek,' Batin Jean sambil meremas tangannya sendiri.

---

Cciiitt.

June menginjak remnya mendadak karena ada mobil yanh berhenti di depannya.

"Sialan !" June bersiap turun dari mobil dan menghampiri pemilik mobil yang berani menghalangi jalannya.

Rose buru-buru memeriksa ponselnya dan berusaha mengirim pesan pada Jaehyun, berharap Jaehyun menyelamatkannya.

Bugh.

Pintu disamping Rose terbuka menampakan Jaehyun yang sudah babak belur.

"Ayo kita pulang," Ucap Jaehyun lembut sambil mengulurlan tangannya.

Ini yang membuat Rose semakin jatuh hati pada Jaehyun, perilakunya yang manis.

"June masih cuci muka, tadi aku gak sengaja lempar pasir hehehe," Lanjut Jaehyun begitu menyadari ekspresi ketakutan Rose.

Setelah itu Rose menerima uluran tangan Jaehyun, ada perasaan aman begitu tangannya digenggam hangat oleh Jaehyun.

---

Tahun baru kali ini Jean mendapat kado terindah dari Allah, kandungannya sudah menginjak bulan ke 3 dan keluarganya berjalan harmonis meskipun harus rela berbagi dengan Rose.

"Ayah Una udah bisa bilang R !" Pekik Hyuna girang sambil bertepuk tangan.

"Alhamdulillah, coba ikutin ayah ya ular melingkar di pagar mang iskandar bakar agar-agar," Jaehyun duduk di samping Hyuna.

"Ulal melingkaR di pagal mang Iskandar bakaR agar-agal."

"Yeay !" Rayn yang duduk di samping Hyuna bertepuk tangan gembira, sebagai guru ia bangga melihat perkembangan muridnya.

Selama ini Rayn sering mengajari Hyuna banyak hal, termasuk trik mengucap huruf R dan tentunya bermain playstation.

"Una udah bisa bilang R, ayah jadi beliin Una sama kak Yen ps baru kan ?" Tanya Hyuna sambil menatap Jaehyun penuh harap.

Jaehyun berpose seperti orang yang berpikir dengan mengetuk-ngetuk dagunya, membuat Hyuna dan Rayn berharap-harap cemas.

"Boleh dong, apa sih yang engga buat anak-anak ayah," Ucap Jaehyun sambil tersenyum.

"Horee !" Hyuna bertepuk tangan girang.

"Peluk sama cium dulu dong ayahnya," Ucap Jaehyun sambil membentangkan tangannya.

"Bunda ayo peluk ayah !" Pekik Hyuna pada Jean yang baru selesai memasak.

Hyuna dan Rayn berhambur ke pelukan Jaehyun.

"Mama ayo kita pelukan !" Ajak Rayn begitu melihat Rose yang keluar dari kamar.

Setelah itu Jean dan Rose ikut dalam lingkaran pelukan hangat keluarga ayah Jaehyun.

"Ayah pake minyak wangi bunda ya ?" Tanya Hyuna begitu mencium aroma kaos milik Jaehyun yang tidak biasa.

"Wangi ayah kayak ibu-ibu," Hyuna terkikik geli, sedangkan ekspresi Jean sekarang mendadak heran.

Parfumnya habis dan ia belum berinteraksi dengan Jaehyun sejak maghrib tadi.

"Wangi bunda itu kayak vanila, ini bukan wangi bunda Una," Koreksi Rayn.

"Oh wangi Mama !" Hyuna mengangguk-angguk.

Jaehyun melepas pelukannya kemudian mengusap puncak kepala kedua anaknya, setelah sebelumnya mencium pipi Jean dan Rose dengan gesit.

Memiliki istri lebih dari satu bukan hal yang mudah.

"Teliti banget sih anak-anak ayah," Jaehyun terkekeh.

Tbc

---

Jiwa recehQ meronta-ronta, nulis book ini gue jadi jarang ketawa huhu banyak galaunya wkwk

bales komen aja bingung bales apaan :'

Makasih buat kalian yang udah support~

Maaf juga komentar belum sempet gue balesin :(

-byyaann

We Lost It ¬ Jung JaehyunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang