ARFAN 0.2

49 8 15
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi pertanda waktu pulang sekolah telah tiba. Fani segera membereskan buku-bukunya dan langsung melangkah kan kaki nya keluar kelas. Fani berjalan menyusuri koridor menuju ke gerbang sekolah.

"FANN FANN FANIII"
Fani yang merasa terpanggil menoleh ke belakang melihat siapa orang yang memanggil nya itu dan ternyata itu adalah Argha.

"Pulang bareng gue ya?" pinta Argha.
Cewek dengan rambut tergerai itu hanya menggeleng sebagai jawaban.

"Ayolah Fan kali ini aja" ucap Argha memohon.

"Gue udah mau dijemput gha" jawab Fani seadanya.
Lalu Fani langsung melanjutkan langkahnya menuju ke gerbang sekolah.

Fani sedang menunggu jemputan nya digerbang sekolah. Tiba-tiba ada sebuah motor besar berwarna navy berhenti didepan Fani. Fani sangat mengenal motor itu.

Cowok yang duduk diatas motor itu membuka helm full face-nya. Turun dan berjalan mendekati Fani. Cowok itu adalah Guntur Arsetya- mantan Fani.

"Ikut gue!" ucap Guntur sambil menggenggam tangan Fani.

"Gak mau,lepasin!"
Fani mencoba melepaskan genggaman tangannya dari Guntur, tapi tidak bisa karena Guntur menggenggam nya dengan erat.

"Ikut gu-" ucapan Guntur terpotong karena suara berat seorang cowok dari arah belakang Fani.

"Kalau dia nggak mau,jangan lo paksa!"
Cowok itu adalah Argha.

Argha tadi sudah mau melajukan motornya melewati gerbang,tapi saat melihat Fani sedang diganggu oleh seseorang membuatnya tidak jadi melajukan motornya dan memilih mendekati Fani.

"Bukan urusan lo!" ucap Guntur.

"Dia pulang sama gue!" ucap Argha seraya menarik Fani kebelakang badannya.

Melihat keadaan yang semakin ramai memperhatikan dirinya membuat Guntur mengalah dan pergi dari tempat itu. Guntur langsung naik ke motornya dan pergi meninggalkan Fani tanpa kata.

"Ayoo pulang" ajak Argha seraya menarik tangan Fani.

"Gue bilang,gue dijemput!"

Tiba-tiba dering dari ponsel Fani mengalihkan perhatian mereka berdua.
Fani sedikit menjauh untuk mengangkat telpon tersebut.

"Hallo non,maaf saya gak bisa jemput non Fani soalnya mobil tiba-tiba mogok non" ucap seseorang dari seberang sana.

"Yaa pak,saya udah nunggu dari tadi nii"

"Maaf non"

"Yauda deh pak,saya naik ojol aja"
Setelahnya Fani langsung mematikan sambungan secara sepihak.

Argha diam-diam sedikit menguping pembicaraan Fani dengan seseorang ditelpon tadi yang bisa ia tebak itu adalah supir pribadinya.

"Jadi mau pulang bareng gue gak nii?" tawar Argha.

"Hmm yauda deh,gue bareng sama lo"

Selama diperjalanan keheningan melanda keduanya, tidak ada yang ingin membuka suara duluan mereka memilih larut dalam pikiran masing-masing. Hingga Argha pun angkat suara.

"Itu tadi siapa Fan?" tanya Argha kepo dengan cowok tadi.

"Bukan urusan lo"

Setelah itu tidak ada lagi percakapan diantara mereka.

Tidak terasa mereka telah sampai di depan pagar tinggi bewarna hitam yang melingkupi rumah berlantai dua disana. Fani beranjak turun tidak ingin berlama-lama dan mengucapkan terima kasih.
Cewek itu berjalan ke arah pagar rumahnya dan saat ia hendak menutup pagar rumahnya, ternyata Argha masih didepan sana memantau dirinya.

"Ngapain lo masih disitu? Mau jadi satpam rumah gue?

"Rencananya sihh gitu" ucap Argha seraya terkekeh.

Fani melanjutkan langkahnya, menanggapi Argha tidak akan ada habisnya.

Jadi gimana sama part ini???

Ehh aku mau minta pendapat kalian dong,gimana kalo nama geng nya aku ganti???

Soalnya aku takut kalian salah pengertian dengan nama "ambyar" ituu

Jangan lupa vote dan comment nya yaa
Makasii😉

Salam haluu,
jiizano

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARFANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang