Suara itu

640 72 10
                                    

Selamat membaca!!!
-

-

-
"Kamarnya?? .......hanya satu?"

~~~~~~~~~~~~~

Pukul 12 lebih ada seseorang yang mulai bangun dari tidurnya.

"Eunggg"

Dia mergangkan badannya lalu terduduk. Pikiran dan nyawanya yang belum terkumpul sedikit membuatnya kaget karena dia tidak berada dikamarnya.

"Ah, aku lupa...aku sudah bertunangan" ucapnya wanita itu sambil melihat jari manis yang tersemat cincin silver dengan ukiran indah.

Dia menoleh kearah kana dan kiri, mencoba mencari tunangan jahat tapi baiknya itu...Karena tak menemukannya dia memutuskan untuk keluar dari kamar.

*Krieet

Bunyi suara pintu yang terbuka sedikit mengganggu pendengaran lelaki tegas itu.

Lelaki itu menolehkan kepalanya mencari sumber suara.

"Tiffany? Kau sudah bangun?" tanyanya dari sofa ruang tamu.

"Ah...Taeyeon-ah" jawab Tiffany sedikit tersentak.

"Kau lapar?" tanya Taeyeon sambil mengarahkan pandangannya kearah TV lagi, ya Taeyeon sedang menonton TV tadi.

"Aniyo" jawab Tiffany sambil berjalan kearah sofa dan mendudukan pantatnya itu disana.

"Kau dari tadi disini?" Tanya Tiffany.

"Nde" jawab Taeyeon tanpa menatap Tiffany.

"Kau tak pergi kekamarmu?" tanya Tiffany lagi.

"Eung Tiff..." Taeyeon mulai menatap Tiffany dengan tatapan tak terbaca.

"Waeyo? Apa kamarmu jelek? ingin bertukar?" tanya Tiffany.

Taeyeon menggelengkan kepalanya lalu berucap,

"Kamarnya hanya satu dan itu kamar yang kamu pakai tadi" ucap Taeyeon berusaha tenang.

"Mworago?" Tiffany terkejut...tentu saja. Bagaimana bisa kedua lelaki tua itu berpikir untuk membeli apartement satu kamar, bisa gila Tiffany lama-lama.

"Tapi tenanglah aku akan tidur disofa kamar, kau jangan khawatir" ucap Taeyeon lagi.

Tiffany hanya terdiam tak berniat untuk menjawab.

"Kau tak ingin mengerjakan lirikmu?" tanya Taeyeon.

"Ah, majja...Aku kerjakan dulu" ucap Tiffany sedikit canggung entah kenapa.

Biasanya Tiffany akan mengerjakan tugasnya h-1 tapi daripada kena omel oleh Taeyeon dia menurut saja, toh lebih cepat lebih baik.

Tiffany berjalan kearah kamarnya, ralat kamar mereka dan mendudukan pantatnya dikasur sembari berpikir. Oh ya, dia sudah mengambil buku dan alat tulis.

Entah apa yang ada dipikirannya dia mulai menulis lirik, lirik lagu mereka.

우린 지금 정말로 헤어진 걸까
(Are we really separating right now?)

아님 약속한대로 잠시 멀어진 걸까
(Or is it a little far away as promised?)

나는 이 정도면 충분히 된 것 같은데
(I think this is enough)

왜 아무런 소식이 없는 걸까...
(Why is there no news...)

너를 사랑해
(Love you)

Not a MistakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang