Rashi kini sedang berjalan jalan di sebuah taman kota yang ramai oleh banyak orang, rasa nya ia sangat muak diam dirumah, jalan satu satu nya untuk menenangkan diri adalah jalan jalan sambil menikmati angin disore hari.
Tak sengaja rashi melihat seorang anak kecil yang disuapi oleh ibu nya, lalu sang ayah memotret anak kecil itu diam diam sambil menahan tawa karena gemas, rashi langsung teringat jaman dulu, saat dimana dunia nya belum hancur seperti ini.
"rasha, rashi, makan dulu sayangg! " ucap ibu dari kedua anak kembar tersebut.
"Ayo acii, kita makan! " seru rasha semangat sambil menarik tangan rashi.
"Iya kak aca, nanti main lagi ya janji sama aci" ucap rashi ceria.
"Iya kakak janji! "
Bayangan itu terngiang dikepala rashi saat melihat kebahagiaan keluarga kecil itu, ingin sekali rashi merasakan kehangatan itu, namun mustahil bagi diri nya, rashi segera melupakan semuanya ia mulai fokus lagi berjalan jalan, menghilangkan beban dipikirannya.
Setelah beberapa menit berjalan jalan, rashi melirik ke arah jam ditangannya, sudah terlalu sore pikirnya.
Rashi buru buru pergi dari sekitar taman, pergi mencari angkutan umum, setelah mendapatkan angkutan umum, rashi segera naik dan duduk tenang tanpa merasa hal ganjal apapun dalam hati nya.
Setelah beberapa lama kemudian, rashi tersadar bahwa didalam angkut itu, rashi hanya sendiri, rashi mulai terlihat risih karena sang supir dan lelaki disamping nya, mencuri curi pandang pada nya, mereka terlihat tersenyum nakal ke arah rashi.
"Mau kemana neng? " tanya seorang lelaki di samping rashi.
"Ya pulang lah! " ketus rashi.
"galak bener, ikut abang yuk," goda lelaki itu, dibalas tatapan jijik dari rashi.
"Apaan sih!"
"Ayo lah, gak usah jual mahal" lagi lagi lelaki itu menggoda rashi, bukan hanya menggoda bahkan laki laki itu berani menyentuh lengan rashi.
"Heh gak sopan banget! gue tendang ya lo dari sini! " bentak rashi emosi.
"Ayo tendang kalo berani!" ucap lelaki itu tak kalah galak.
"Brengsek banget sih! " ucap rashi seraya mendorong lelaki itu dengan kuat.
rashi mempunyai feeling akan terjadi sesuatu buruk pada dirinya, tanpa pikir panjang rashi cepat cepat turun dari angkut, untung saja angkutan itu sedang berhenti karena jalanan sedang macet.
Tak disangka lelaki tadi mengikuti nya dari belakang, rashi yang menyadari hal itu buru buru lari sekencang mungkin, namun lelaki itu masih mengejar rashi, hingga akhirnya rashi melihat ke arah lelaki yang sedang duduk santai di motor nya, rashi sedikit mengenal lelaki itu, rashi ingat dia adalah teman kakak nya yang sering berkunjung kerumah.
"Hai sayang! " tanpa pikir panjang rashi sedikit mengencangkan suara nya, agar lelaki yang sedang mengejarnya mendengar.
Lelaki yang sedang duduk diatas motor nya itu terlihat bingung, ia menatap ke arah rashi.
"Rasha? " ucap lelaki itu memastikan.
"Ngapain si rasha manggil gue sayang, tapi ini kok sirasha keliatan beda ya? " batin lelaki itu.
"Ayo sayang kita pergi, maaf ya udah nunggu lama! " ucap rashi sekeras mungkin agar terdengar oleh lelaki yang tadi mengejar nya, lelaki itu terlihat berdiri tidak jauh dibelakang rashi sambil masih memerhatikan rashi.
Rashi yang tidak direspon sama sekali oleh laki laki didepannya, kini melembarkan mata nya sambil berbisik
"ayokk, tolongin gue pliss! ""Naik naik! " suruh lelaki itu, akhir nya rashi segera naik motor besar milik laki laki itu, rasa lega menyelimuti hati nya, laki laki brengsek yang dari tadi mengejarnya kini terlihat berbalik pergi.
"Rasha, lo ngapain disini? kakak lo gak marah apa? " tanya laki laki itu sambil mengendarai motor nya.
"Rasha rasha, gue bukan rasha!" bentak rashi kesal.
"Hah? lo kok jadi galak sih sha,".
"Gue bukan rasha, gue itu rashi! "
Lelaki yang sedang mengendarai motor nya itu bingung dengan apa yang rashi katakan, juga efek dari suara suara kendaraan lain yang membuat lelaki itu sulit mendengar apa yang dikatakan gadis dibelakang nya.
"Eh mau kemana ini? " tanya rashi panik, ketika motor itu berhenti disebuah warung yang didalam nya banyak segerombolan laki laki.
"Masa lo gak tau, lo sama kakak lo sering kesini sha," jelas lelaki itu.
"Heh gue bukan rasha!"
"Terus siapa? Lo mau ngibulin gue? " tanya lelaki itu memasang wajah datar nya.
"Gue bukan rasha, gue rashi! "
"Bodo amat sha, mau rashi atau Rosho juga, ayo ikut, gue telpon kakak lo biar lo dijemput". Ucap lelaki itu sambil menarik tangan rashi ke dalam warung.
Semua gerombongan lelaki yang ada di warung terlihat terkejut saat melihat ke arah rashi.
"Rak, gak salah lo bawa anak manja ini" celetuk salah satu cowok bernama rian itu.
"Heh lo mau di baku hantam sama kakak nya? " sahut gilang salah satu cowok yang ada disana.
"Ada apa rasha? kakak lo gak ada disini sha, lo kan ulang tahun hari ini, masa lo gak kumpul sama keluarga lo? " tanya zidan penasaran.
Rashi bingung haru menjawab apa, mereka mengira bahwa dirinya rasha, agak kesel sih tapi mau bagaimana lagi, kakak nya tidak pernah memberi tahu jika rasha adik nya mempunyai kembaran.
"Heh kok diem aja, lo rasha kan? " tanya raka, lelaki yang tadi membantu nya.
"Tadi lo manggil gue sayang, maksud nya apa? " tanya raka terlihat penasaran.
"Modus kali" celetuk rian.
"G-gue dikejar sama abang abang gatel, dia mau buat jahat sama gue, makannya gue minta bantuan lo." jawab rashi jujur.
"Eh kok rasha beda ya, pipi nya ada lesungnya, terus suara nya juga aga merdu, rambut nya juga kok gak ada poni nya, biasa nya ada tuh kaya dora." teliti zidan diiringi tawa saat kalimat terakhir di ucap.
Rashi terlihat kesal, teman teman kakak nya terlihat tidak suka dengan rasha, bahkan rasha sampai disebut mirip dora.
"Heh rasha itu gak kaya dora, dia cantik! Sekata kata ya kalo ngomong! "balas rashi kesal."Ish ini siapa sih, kok gue bingung ya, jangan jangan ini hantu rasha ya, apa dedemit? Apa lo jin yang menyerupai rasha? " tanya gilang membuat semua orang yang ada disana tertawa.
Rashi makin kesal dengan ucapan gilang ia menginjak kaki gilang kuat.
"Heh lo tuh ya, gue bilang jangan ngomong sembarangan tentang rasha! " bentak rashi.
Semua terkejut atas perlakuan rashi, mereka tidak menyangka gadis selembut rasha bisa galak seperti itu.
"Aw aw, kaki gue copot, aw sakitt bazingan!" lirih gilang kesakitan.
Rashi terlihat memasang wajah kesalnya, tiba tiba sebuah suara motor terdengar di telinganya.
"Rashii!?" panggil rama, saat melihat rashi berada ditengah teman temannya.
"Woi rashi siapa lagi sih! gue bingung ini! " ujar zidan setengah berteriak.
"Lo ngapain sih ada disini! pulang!" bentak rama kesal.
"Tadi ak-"
"Pulang!" potong rama dengan tatapan tajam.
"Eh ram, jangan kasar" ucap raka menyadarkan rama, raka tekejut tidak biasa nya rama membentak adik kesayangan nya ini.
"Iya kak." ucap rashi singkat, lalu beranjak pergi.
"Bentar dulu, hujan besar, jangan dulu pulang" tahan raka sambil memegang pergelangan rashi.
Rashi pun duduk dengan wajah kesal nya sambil membuang muka menatap air hujan yang berjatuhan.
Melihat tatapan penuh tanda tanya dari teman teman nya, rama mulai menjelaskan semuanya.
"Dia rashi, kembarannya rasha." ucap rama seperti malas mengatakan itu semua.
Teman teman raka terlihat terkejut, terutama raka.
"Wah, lo kok gak bilang ram" protes gilang.
"Buat apa? gak ada guna nya ngenalin dia". Ketus rama sambil melirik tajam ke arah rashi.
"Eh eh, kok gitu" kata zidan pelan.
Sedangkan raka menatap ke arah rashi, gadis didepannya ini terlihat sangat manis dibanding rasha, raka menangkap sebuah tatapan kecewa saat rama mengatakan itu.
"Udah ya kak, rashi mau pulang! " ucap rashi segera bangkit dari duduk nya, membenarkan jaket levis yang ia kenakan lalu pergi begitu saja, tanpa menatap rama yang masi duduk santai.
"Eh ram, adik lo tu mau pulang, anterin napa" ucap rian terlihat khawatir, karena hujan semakim deras.
"Gue gak peduli! "balas rama dingin.
Raka mulai bangkit dari duduk nya, dan menyusul gadis itu.
"Heh lo mau sakit? " tanya raka dari arah belakang.
Rashi menghentikan jalannya, ia berbalik arah.
"Apa sih, gue mau pulang! " elak rashi.
"Oke aja sih, tapi kalo lo ketemu sama abang abang yang ngejar lo, jangan salahin gue." kata raka, seketika rashi parno sendiri saat dirinya membayangkan.... ah entah lah.
"gue anterin lo, bentar gue pinjem dulu mobil zidan" ucap raka, lalu pergi ke arah teman temannya, tak lama raka kembali dengan kunci mobil ditangannya.
•Gatau mau ngomong apa, tapi semoga kalian sukaaa ya!!!