Bis berhenti di halte depan, pintu keluar dan masuk bis membuka akses untuk orang-orang melakukan aktivitas di halte bis tersebut. Gadis tinggi dengan mantel coklat yang membalut tubuhnya turun tepat dihalte.
Wei Xin merapatkan mantel coklatnya karena dia merasa sedikit meriang, ini semua akibat semalam perbuatan dari laki-laki bermasker itu. Wei Xin masuk kedalam RS jiangna dan menuju meja resepsionis.
"Permisi, Chu gi hachcim"
Chu gi dan temannya melihat keadaan Wei Xin yang pucat juga hidungnya memerah."Dokter Wei, apa anda baik-baik saja?" Ucap liang ji yang tampak khawatir dengan kondisi Wei Xin.
"Aku baik-baik saja ini hanya flu ringan" ucap Wei Xin menenangkan tiga wanita cantik dibalik meja resepsionis.
"Tapi anda terlihat sedang tidak sehat? Apa tidak sebaiknya anda istirahat saja?," Ucap Meirou, Wei Xin hanya tersenyum lembut dan berkata.
"Saya baik-baik saja kalian tidak usah khawatir, Chu gi dimana daftar pasien saya hari ini?"
Dengan segera Chu gi menyerahkan selembaran berisi daftar pasiennya untuk hari ini.
Waktu terus bergulir hingga saat ini sudah saatnya untuk Wei Xin pulang, pekerjaannya hari ini terbilang berantakan demam ini cukup mengganggu konsentrasinya, dan berkhirlah dia mendapat komplen dari para pasiennya hari ini.
Ditengah renungan nya Wei Xin tidak sadar jika dirinya sudah mendekati jalan raya, saat kakinya melangkah dengan keadaan melamun tiba-tiba mobil berwarna hitam melaju dengan sangat kencang dari arah kiri. Wei Xin yang masih tidak sadar hanya terus berfikir sampai akhirnya dia merasa tubuhnya terpental cukup keras, dia merasakan cairan hangat keluar diantara rongga-rongga hidung dan mulutnya, rasa sakit pada bagian kepalanya membuatnya sulit untuk melihat dengan jelas apa yang terjadi. Samar-samar dia melihat seseorang keluar dari mobil dan berlari mendekat kearahnya.
"Nona, maaf saya tidak sengaja, nona tahan sebantar saya akan membawa anda kerumah sakit," lalu tak lama banyak orang berdatangan membantu mengangkat tubuhnya ke Rs Medica.
Penglihatannya kian memudar dia sudah tidak dapat mendengar suara-suara lagi hanya ada dengungan di indra pendengaran nya, perlahan-lahan matanya tertutup rapat.
°°°°°°°°°
Wei Xin sudah tidak sadarkan diri saat sampai RS Medica, hanya saja nafasnya sudah mulai melemah. Seorang pria tinggi dengan Jas putih membalut tubuh atletis nya memasuki ruang UGD untuk melakukan perawatan.
"Suster tolong cepat pasang alat bantu pernafasan" ucap pria itu kepada suster cantik di sampingnya, dengan cekatan suster tersebut memasangkan alat bantu pernafasan kepada Wei Xin.
Sementara diluar ruang UGD seorang dengan Tuxedo dan tasnya sedang duduk termenung menunggu dengan cemas kepada seseorang yang tak ia kenal dia tabrak.
Drrrttt
Drrrttt
DrrrtttGetaran dari dalam sakunya mengalihkan perhatian sosok ber Tuxedo itu.
Pria itu mengambil smartphone nya dan melihat nama yang tertera 'istriku' dengan segera pria itu menekan tombol hijau lalu mengarahkan smartphonenya ketelinga.
"..." Ucap seseorang diseberang sana.
"Sayang maaf aku akan pulang terlambat, aku tidak sengaja menabrak seseorang perempuan tadi" ucap pria itu dengan suara bergetar karena cemas.
"..." Ucap seseorang diseberang sana.
"Kamu tenang saja sayang, aku sudah membawanya ke RS sekarang dia masih di UGD" terlihat hembusan nafas keluar dari mulutnya. Pandangannya beralih pada tas berwarna biru dengan bercak darah di sisi kanan tas tersebut, tas itu tidak lain milik Wei Xin.
"Kalau begitu aku akan urus administrasinya dulu ya sayang, I love you tunggu aku pulang" ucapan manisnya kepada istrinya membuat perasaan cemasnya sedikit mereda.
Lalu pria itu berjalan kelorong dan pergi ke meja resepsionis yang diisi oleh gadis cantik yang tengah menulis sesuatu.
"Permisi" ucap pria itu kepada gadis admin, gadis admin itu lalu mendongak dan tersenyum ramah.
"Ada yang bisa saya bantu tuan?"
"Saya ingin mengisi administrasi pasien yang tadi saya tabrak, diruang mawar 114"
Lalu gadis admin itu memberikan formulir yang harus diisi disertakan pembayarannya.
Pria itu mengeluarkan barang dari tas Wei Xin, yang isinya ada smartphone, headset, buku resep, dan dompet, simple tidak ada alat rias makeup hanya ada sabun cuci wajah saja. Pria itu mengambil dompet lalu melihat kartu identitasnya,
Nik :-
Nama :Wei Xin
T,Tg,L:Beijing, 11 Juni—Jenis k: Perempuan
Alamat: -
Agama :-
Pekerjaan: Dokter, di RS jiangna.Setelah menyelesaikan urusan Administrasi, pria itu kembali dan menunggu lagi. 2 jam sudah dia menunggu dan lalu keluar pria dengan jas putih keluar dari ruang UGD.
"Bagaimana keadaannya Dok?" Ucap pria itu kepada pria berjas putih yang dia panggil'Dok'.
"Keadaan nya sudah stabil, kami akan membawanya ke ICU" pria itu mengangguk dan ikut mengantar Wei Xin kedalam ruang ICU.
To be continued...
°°°°°°°°•°°°°°°°°
Assalamualaikum teman-teman, huuuuhuuuuuu kasihan yah sama Wei Xin harus ketabrak, makanya saran aku kalau teman teman lagi dijalan diusahakan jangan melamun seperti Wei Xin oke, oh iya jangan lupa kasih vote ya... Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Ye Xin Huang generasi ke-9
RandomPenulis : dedikadam (hasil karya sendiri BUKAN Novel Terjemah) Sebelumnya saya ingin menghimbau, cerita ini hanya fiktif belaka jika ada kesamaan nama, tempat atau alur cerita mohon dimaklumi🙏🙏🙏. cerita ini terinspirasi dari novel-novel yang seri...