27

1K 76 17
                                    

"ketemu"

Iqbaal menoleh lalu fokus menyetir kembali

"Kita lurus nanti di depan ada pertigaan ambil kanan, lebih tepat nya jalan Parahyangan no.18" jelas Kafka

Kurang lebih 15menit mereka sampai di tujuan. Disana terlihat beberapa penjaga terjaga di semua sudut

Iqbaal akan turun, namun ditahan oleh Kafka

"Lo gila, kita cuman berdua mana bisa ngelawan mereka semuanya yg ada kita babak belur duluan sblm nyelamatin pretty girl" tegas Kafka

"Stop panggil dia pretty girl, dia Sasha istri gua" sentak Iqbaal

"Oke oke, kita cari cara lain biar bisa lolos dari mereka" ucap kafka.

------
Sementara Sasha ia syok melihat seorang berdiri di ambang pintu orang yg dulu ia anggap teman baik ternyata mempunyai niat busuk untuk menghancurkan rumah tangga nya.

"Ka..kamu"

"Hallo syg, seneng kan kita ketemu lagi" ucapnya mendekati Sasha

"Ma..mau apa kamu"

"Ayolah kita tuntas kan permainan kemarin yg tertunda" mengeluarkan sebilah pisau dengan mimik muka yg menyeramkan

Sasha panik, ia takut, trauma siksaan yg dulu pernah ia alami masih terngiang-ngiang di otaknya.
Apalagi sekarang perut nya sudah mulai terlihat jelas.

Dylan mendekati Sasha yg sudah terpojok disudut tembok, dengan memainkan peran pisau di lengan nya.

"Hebat ya Lo, koma selama 3bulan tapi kehamilan Lo sehat" dylan bertepuk tangan sambil melirik perut Sasha yg sudah sedikit terlihat itu

Refleks Sasha memegang perut nya, ia takut terjadi sesuatu kpd calon anak nya seperti yg ia pernah alami, tersiksa.

Selama itu kah ia tak sadarkan diri? Terbersit pertanyaan dlm benak sasha

Jarak Dylan dan Sasha hanya 1meter, Dylan sudah siap² akan melukai Sasha dan bayi nya .

Jarak semakin mendekat, nafas Sasha sudah tercekat melihat pisau akan mengarah pada dirinya

Brukkk!

Suara riuh terdengar di ruang depan, sontak Dylan menurunkan pisau yg tadi sudah siap untuk melukai Sasha dan berlalu meninggalkan sasha untuk melihat apa yg terjadi.
Dylan belum sempat sampai di ambang pintu Ziya datang dengan nafas yang tergesa-gesa

"Kita ketahuan oleh mereka" ucap ziya dengan nafas terengah-engah

Shit!
"Lo jaga dia" ucap nya sambil menunjuk Sasha lalu pergi ke ruang depan

-----
Perkelahian antara bodyguard Iqbaal dan penjaga yg berjaga dirumah tersebut terjadi, tak segan bbrpa dari mereka memakai balok untuk memukul lawan termasuk Iqbaal.

Tadi saat Iqbaal dan Kafka debat dlm mobil tentang bagaimana cara melawan para penjaga, Iqbaal memutuskan menelpon anak buah yg selama ini mencari sasha untuk dtg dan membantu nya.

Bugh! Bugh! Bugh!

Pukulan demi pukulan Iqbaal lontarkan kpd salah satu penjaga disana, sama halnya dengan Kafka ia pun ikut melawan.

Bugh!

"Aakkhh" Iqbaal tersungkur di lantai memegang bahu yg di pukul seseorang
Iqbaal melirik siapa yg memukulnya, wajah yg tak asing baginya, orang yang ia lihat sedang mencium kekasih nya waktu itu di caffe.

"Anj*ing" Iqbaal bangkit lalu mulai menyerang Dylan dengan balok yg ada di tangannya

Bugh!
Satu kali pukulan dari Iqbaal membuat Dylan tersungkur lemah dan mengeluarkan darah di bagian kepala belakang nya

Penyesalan Setelah Mencintai (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang