Hari ini, tepat tahun kedua di bangku SMA. Dina dan temannya Rere pagi itu menyempatkan diri untuk pergi ke gedung sekolah khusus pria. Rere saat itu menyukai seorang pria bernama Kevin. Sambil menunggu kedatangan kevin, rere dengan sibuknya berdandan sambil ngobrol dengan Dina. Tak lama kemudian, kevin datang bersama teman - temannya dan kevin berhenti tepat dihadapan Dina. Saat itu rere mengenalkan diri dan meminta no handphone kevin, tapi kevin malah ingin kenalan dan meminta no handphone dina. Karena sikap kevin yang seperti itu, dina menjadi gugup dan tiba - tiba berlari. Bagi dina, ini adalah pertama kalinya seorang lelaki ingin berkenalan dengannya. Saat itu tanpa disadari oleh dina, teman kevin (dito) meminta no handphone dina melalui rere. Akhirnya pada malam hari dito mengirim sms ke dina.
Dito : hai... belum tidur kan?
Dina : iya, belum. ini siapa?
Dito : kenalin, aku dito. tadi aku melihatmu di sekolah. Aku tertarik kepadamu dan meminta nomormu di temanmu. Apakah itu tidak masalah?
Dina :........ (nggak balas pesan Dito)
Akhirnya dina mengabaikan pesan dari dito dan fokus untuk belajar. Lalu dina pun tertidur.
Keesokan harinya.... karena penasaran dengan dito. Dina pun mendatangi rere dan menanyakan tentang Dito.
Dina : Re, kemarin kamu kasih nomorku ke seseorang yah?
Rere : (menjawab dengan ketus) apaan sih din, kamu lagi ngejek aku yah karena kevin kemarin minta nomormu? terus kenapa kamu lari? harusnya yang malu itu aku. Aku minta nomor kevin, tapi kevin malah minta nomormu.
Dina : Soal kemarin, aku benar - benar gugup re. Aku nggak ada niat juga mau bagaimana sama kevin. Aku juga nggak nyangka kalau dia bakal kayak gitu ke aku.
Rere : Udahlah din, aku lagi nggak mood bicara sama kamu...
Karena merasa kesal dengan dina, rere meninggalkan dina dan sejak itu mereka tidak pernah bertegur sapa. Setiap malam dito selalu mengirim pesan ke dina. Tiga hari berturut turut dito menanyakan keadaan dina. Sekalipun dina nggak pernah membalas pesan dito. Selama itu pula, dina nggak pernah ngobrol lagi dengan rere. Karena ingin hubungannya dan rere membaik, dina memberanikan diri menemui kevin. Dina memohon ke kevin agar menghubungi rere dan jadian dengan rere. Kevin pun menyetujui permintaan dina dengan satu syarat. Dina harus ciuman dengan kevin,walaupun awalnya sempat menolak. Namun akhirnya dina pun menyetujuinya. Saat berciuman dalam kelas, tak lama dito pun muncul. Karena merasa malu, dina lagi - lagi berlari dan tak pernah lagi menampakkan diri ke sekolah kevin.
Malam harinya dito mengirim pesan kembali.
Dito : Sepertinya ini pesan terakhir dariku. Kamu sepertinya menyukai lelaki lain. Aku melihat tak ada peluang bagiku. Aku berharap kamu bahagia. Maaf telah mengganggumu dengan pesan - pesanku selama ini.Membaca pesan dari dito. Hati dina entah mengapa, tiba - tiba terasa sakit. Seperti akan ditinggalkan seseorang yang selama ini telah hadir dalam hidupnya. Akhirnya dina membalas pesan dito.
Dina : Sepertinya kamu keliru, aku sedang tidak menyukai seseorang. Maaf mengabaikan pesanmu.
Dito : Serius?
Dina : Iya
Dito : Aku senang mendengarnya, bolehkah aku mengenalmu lebih jauh?
Dina : Kamu ingin mengenalku seperti apa. Tak ada yang menarik dari hidupku. Selain belajar, aku kebanyakan menghabiskan waktu bersama keluargaku. Keluar jalan bersama temanku pun hanya sesekali.
Dito : Siapa bilang tak ada yang menarik darimu. Bagiku, di awal pertemuan kita. Kamu sudah menarik perhatianku. Aku ingin tahu segala tentangmu, bahkan jika diizinkan aku ingin menjadi bagian dari cerita hidupmu.
Dina : Sungguh? entah mengapa pesanmu ini membuatku bahagia membacanya. Terimakasih telah sabar menghadapiku yang kemarin sempat mengabaikan kabar darimu.
Dito : Aku bahagia bisa mengabarimu setiap hari. Jadi tak perlu berterima kasih.
Dina : Baiklah, aku mau tidur dlu yah...
Dito : Ok, goodnight dear.
Membaca pesan terakhir dito, hati dina menjadi dagdigdug. Sambil senyum - senyum, dina menarik selimutnya dan bersiap untuk tidur.Keesokan harinya disekolah dengan sikap yang ceria, rere menghampiri dina. Rere mengatakan kalau dia telah jadian dengan kevin berkat dina. Kata kevin, Dina lah yang membuat kevin sadar kalau ternyata kevin menyukai rere. Mendengar hal itu, dina pun ikut bahagia. Kini selain dina sedang dekat dengan seorang lelaki, dina juga akhirnya baikan dengan rere. Setiap malam dina dan dito tidak lagi komunikasi melalui pesan. Kini mereka saling telfon - telfonan, bahkan hingga larut malam. Hampir sebulan mereka seperti itu, dina pun mengajak dito untuk ketemuan. Dito pun menyetujuinya. Karena Dito tahu tanggal ulang tahun Dina, Dito pun mengajak Dina ketemuan di hari itu.
Hari Ketemuan...
Dina : Dit , hari ini jadikan?
Dito : Iya jadi, aku sudah lama menunggu moment ini.
Dina : Oke, sepulang sekolah aku akan menunggumu di kolam.
Dito : Baiklah, dear.
Bel pulang sekolah pun berbunyi. Dina pun menunggu Dito di kolam sesuai dengan janjinya. Tak lama Dina menunggu di kolam, Dito pun datang menghampiri Dina sambil membawa cup cake dengan lilin sambil menyanyikan lagu "selamat ulang tahun" buat Dina. Dengan perasaan bahagia, Dina pun berbalik. Saat berbalik.... betapa terkejutnya Dina melihat sosok Dito. Suara merdu yang didengarnya selama ini, ucapan sopan yang terlontar setiap kali mengirim pesan dan telfonan. Ternyata dari laki-laki yang penampilannya terlihat seperti anak berandalan dengan rambut yang berwarna pirang. Melihat Dito yang seperti itu, Dina hanya diam terkejut. Wajah yang tadinya berbinar bahagia berubah jadi kaku dan tak nampak senyum lagi di wajahnya. Melihat ekspresi Dina, Dito pun langsung mencium kening Dina. Karena merasa terganggu dengan sikap Dito, Dina pun menampar Dito dan berlari meninggalkan Dito sendirian.
Sesampainya dirumah, Dina mengurung diri dalam kamar. Pesan dari Dito pun diabaikannya.
Dito : Apakah kamu marah ?
Dito : Maafkan sikapku yang tadi
Dito : Aku hanya bermaksud membuatmu bahagia, tadi aku tidak bisa menahannya.
Dito : Aku terlalu bahagia melihatmu berdiri didepanku, mencium keningmu bukti bahwa aku sebenarnya menyayangimu...
Setelah mengirim pesan yang banyak ke Dina dan tak ada balasan. Dito menelfon Dina, namun Dina tak pernah sekali pun mengangkat telfon Dito.
Hampir sebulan mereka tak pernah komunikasi. Namun Dito masih setia menghubungi Dina. Dito mengirim pesan "Jika dia takkan pernah berhenti menghubungi Dina sampai ada jawaban darinya",. Karena kesabaran Dito, akhirnya Dina luluh. Dina sadar bahwa hati Dito ternyata tulus walaupun penampilannya tak dapat mewakili sifatnya. Setelah berbaikan Dito dan Dina akhirnya jadian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Pertama dan Terakhir
Short StoryDito adalah anak berandalan yang jatuh hati pada seorang gadis yang baik hati dan periang. Awalnya gadis itu yang akrab disapa Dina, tidak menyukai Dito. Namun melihat usaha Dito yang serius ingin menjalin hubungan dengan Dina. Akhirnya Dina pun lul...