1.2

204 47 88
                                    

"Selamat pagi, Tuan Puteri" suara ringan dan senyuman manis Minho menjadi pemandangan pertama di hari pertama Hyojung menjalankan perannya sebagai Hyokyung.

"Pagi, Minho!"

Minho menyodorkan helm yang biasa digunakan Hyokyung pada wanita itu. Kemudian motor Minho mulai melaju membelah jalanan kota Seoul. Tak banyak yang mereka bicarakan selama di perjalanan. Hanya apakah mereka tidur nyenyak kemarin, sarapan dengan apa? Dan lain sebagainya.

Tak butuh waktu lama, kini motor Minho sudah memasuki area fakultas Hyokyung. Hyojung kemudian turun dari motor Minho dan menyerahkan helm yang dikenakannya pada lelaki itu. Kepalanya sedikit pusing karena naik motor, biasanya ia lebih memilih naik taksi untuk menghindari kontak dengan sinar matahari yang membuatnya merasa lemas.

"Nanti selesai jam berapa?" tanya Minho.

Hyojung mengingat-ingat catatan jadwal yang diberikan Hyokyung kepadanya,
"Jam satu siang, Minho"

"Tunggu aku ya? Aku selesai jam dua"

Hyojung tersenyum dan mengangguk, kemudian alisnya tertaut melihat Minho mulai mendekat ke arahnya.

"Ada apa?" tanya Hyojung bingung.

"Morning kiss, hehe" Minho menunjuk pipinya.

Hyojung tentu semakin bingung dibuatnya,
'Apa hubungan persahabatan Minho dan Kyung memang sedekat ini sampai bisa saling mencium?' batin Hyojung.

Namun karena tak ingin ambil pusing, Hyojung segera meraih pipi Minho dan mengecupnya singkat.

Kali ini Minho yang dibuat bingung karenanya, biasanya Hyokyung akan marah jika Minho meminta ciuman di tempat umum. Dan kali ini, wanita itu memberinya kecupan singkat tanpa banyak protes?

"E-eh? Eum, makasih. Aku pergi dulu ya? Sampai nanti, sayang"

Minho memang kebingungan, namun ia tak ingin terlalu memikirkannya. Jadi lelaki itu segera berlalu dari hadapan Hyojung.

======

"Ingin langsung pulang atau makan dulu Kyung?"

Minho bertanya dengan nada yang sengaja di keraskan karena terhalang deru motornya ditambah kendaraan di jalanan.

"Eum, pulang saja, Minho"

Minho mengernyit, tak biasanya Hyokyung seperti ini. Ketika ditanyai pasti wanita itu akan dengan ketus menjawab 'Terserah!' atau 'Kalau aku menolak pun, kau akan memaksaku menemanimu makan juga kan?'

"Kau sedang tidak enak badan ya?" tanya Minho lagi.

Hyojung mengangguk mengiyakan, tak dapat dipungkiri bahwa badannya memang terasa lemas sejak tadi, kepalanya juga pusing. Dan kini tetesan darah segar mulai turun melalui hidungnya.

'Sial, kenapa harus kambuh disaat seperti ini' keluh Hyojung sembari mencoba menahan mimisannya dengan tisu.

"Minho, bisakah mulai besok kita berangkat dengan mobil saja?" tanya Hyojung ketika mereka sudah sampai di depan rumah keluarga Nam.

Minho mengerutkan keningnya bingung, tidak biasanya Hyokyung protes seperti ini. Wanita itu menurut saja ketika Minho membawa mobil ataupun motor besarnya.

"Minho? Kenapa melamun?"

"A-ah apa? Iya, aku pasti melakukan apapun untuk kekasihku ini" ujar Minho seraya mengusak rambut Hyojung, berusaha mencairkan suasana.

Kini Hyojung yang terlihat kebingungan,
"Tunggu, kekasih?"

"Iya. Kau lupa? Astaga, kenapa kau sejahat ini, Kyung"

IN YOUR EYES [Lee Know]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang