" Kamu itu galak galak gemesin "
~ Princessa Azalea Aldrich****
Menjadi anak baru adalah hal yang paling menyebalkan. Tetapi hal yang paling menyebalkan menjadi sangat menyebalkan.
Tepat di sampingnya Aksa tengah tidur dengan sangat pulas, seolah tidak ada beban hidup yang di pikirkan.Lea memperhatikan Aksa yang tengah tidur. Dari wajah damainya ketika tidur, hidung mancung bak perosotan, bibir ranum yang sangat sexy, rahang yang tegas. Seolah menunjukkan pahatan Tuhan yan sangat amat sempurna.
Tidak diragukan lagi bahwa Aksa sangat memesona di hadapan Lea saat ini. Seketika Lea langsung menggeleng kan cepat kepalanya. Melintas di pikirannya bagaimana ucapan mematikan Aksa tadi, membuatnya berhenti mengagumi sosok Aksa.
Selang berapa menit kemudian guru mata pelajaran selanjutnya datang, Lea binggung apa yang harus ia lakukan. Jika membangunkan Aksa ia tak tega mengganggu tidur pulasnya. Dan entah terkena angin apa ia rela merentangkan buku paket sejarahnya demi menutupi wajah Aksa.
" Oke bagaimana penjelasan ibu tadi? Adakah hal yang perlu di tanyakan," ujar guru di depan yang tengah selesai menjelaskan pelajaran.
"Sekarang Ibu minta Aksa, untuk menjelaskan ulang materi tadi".
Mendengar perkataan guru tersebut Lea cemas menatap Aksa. Raga pun menoleh kebelakang, matanya terbelahak melihat sosok Aksa yang tengah asyik tidur.
" Nyet bangun nyet, Bu cangtip nya marah tu", ucap Raga sambil menggoyang goyangkan tubuh Aksa.
Merasa tak ditanggapi oleh murid yang di panggilnya, Bu Caca melihat apa yang terjadi pada anak didiknya tersebut.
" Aksa bangun!!!, berani ya kamu tidur di pelajaran Ibu," tegur Bu Caca dari jarak jauh tetapi tak membuahkan reaksi apapun dari Aksa.
"Lea bangunkan Aksa".
Lea pun mengangguk setuju. Ingin sekali ia memukul Aksa dengan sangat keras. Tetapi apa yang dirasakan ia kali ini sangatlah aneh. Baru saja ia memegang bahu Aksa, jantung nya berasa disko di dalam sana.
Dengan menetralisir keadaan jantung nya saat ini, ia berusaha membangunkan Aksa dengan sekuat tenaga dan hatinya.
"Saa bangun Saa ada guru," ucapnya pelan sambil menggoyang goyangkan tubuh Aksa.
" Haa apasih, ganggu orang tidur aja," jawab Aksa dengan suara serak khas orang bangun tidur.
OMG, mendengar suara Aksa membuat iman Lea terguncang seketika, dulu dia hanya bisa melihat suasana ini di dalam drakor saja. Tetapi kali ini dia merasakan sensasi seperti ini sendiri. Mimpi apa Lea semalam ya tuhan.
Dengan degup jantung yang belum netral Lea berusaha menjawab Aksa. " Ada guru Sa, Lo di panggi tuh".
"Hah? Guru," lantas Aksa terkejut dengan apa yang terjadi. Tetapi semuanya terlambat.
" Sekarang ke lapangan hormat pada bendera sampai bel istirahat berbunyi, Cepaatt!!".
" Jangan dong Bu, kan kalau nanti saya kepanasan saya gak ganteng lagi dong bu," goda Aksa di sela kemarahan Bu Caca agar ia terbebas dari hukuman.
" Saya tidak menerima penolakan, cepat lakukan atau saya tambah lagi" murka Bu Caca kepada Aksa.
Sebelum kemurkaan terjadi lebih besar lagi segera saja Aksa berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya. Sambil berjalan tangannya terkepal menahan emosi dan tak lupa menatap Lea dengan tatapan matanya yang sangat tajam itu .
"Sial," batin Aksa dengan emosi di atas ubun-ubun.
****
Deruman motor saling saut menyaut menandakan akan di adakan nya suatu pertandingan yang sangat menegangkan malam ini.
"Dalam hitungan ketiga, gue jatuhin slayer ini!" ucap seorang cewek cantik yang menjadi pemandu pertandingan malam ini.
Gas motor terdengar semakin bersaut - sautan, tidak ada yang mau kalah. Seolah menunjukkan hanyalah mereka yang berkuasa dimalam ini.
"Satu..."
"Dua..."Dalam hitungan ketiga, slayer pun terjatuh ke jalan, di susul dengan motor yang sudah melaju sangat cepat.
Semua yang ada di sana bersorak untung mendukung jagoan mereka masing - masing.Selang beberapa menit pertandingan di mulai Aksa datang. Dan di sambut sorakan bangga dari teman-temannya karena kembali membawa kemenangan malam ini.
Tak lama Aksa datang, disusul oleh Aldo yang menjadi musuh nya malam ini. Bahkan bukan malam ini saja, Aldo seperti musuh bebuyutan bagi Aksa.
Aksa datang menghampiri Aldo yang tengah menahan emosi nya. Aksa terkekeh pelan, sambil menepuk pelan pundak Aldo.
" Payah lo,"ucap Aksa pelan namun penuh penekanan.
****
Bagaimana part ini🤗
Enjoy the story
Salam manis Author
Jangan lupa vote comment and share ☺️
Follow Instagram aku ya @irasayekti
KAMU SEDANG MEMBACA
After With You
Teen FictionFollow sebelum baca☺️ William Rajata Aksa " Tak ada lagi harapan untuk bahagia" Princessa Azalea Aldrich " Teka teki yang ada di hidupku, iya kamu" _______________________________________ Kisah remaja yang penuh Lika liku kehidupan tentang sahabat,k...