Di Sisi Lain Kehidupan (Terbit di Guepedia)√

Positive Thinking

     Berfikir positif adalah tidak terlalu curiga terhadap segala hal baik yang belum terjadi atau pun yang akan terjadi. Setiap hari kita dihadapkan dengan permasalahan dalam kehidupan, itu tergantung bagaimana cara kita untuk menanggapinya. Tidak hanya orang yang kita kenal, melainkan orang asing pun kita harus bisa berfikir positif. Karena pada dasarnya tidak semua orang yang berpenampilan buruk tidak selalu buruk dan yang berpenampilan baik tidak selalu baik. Jadi kita harus bisa bersikap netral terhadap siapapun.

     Memang terkadang terlintas didalam pikiran kita ketika melihat gerak-gerik seseorang yang terlihat mencurigakan, curiga boleh saja asalkan jangan sampai berlebihan. Karena sifat berlebihan itu jelek. Dan pada saat kita sedang dalam fase yang paling tidak kita sukai serta memaksa kita untuk melakukan suatu hal dalam mencari jalan keluarnya maka kita harus berhati-hati agar tidak sampai salah melakukan tindakan. Memilih teman juga tidak harus yang sesuai dengan apa yang kita inginkan, sebab diluar sana terlalu banyak berbagai macam sifat, kriteria dan karakteristik yang berbeda-beda dan mengharuskan kita untuk bisa beradaptasi untuk menerima segala bentuk perbedaan yang ada. Memang terasa sulit bagi kita, akan tetapi tidak ada cara lain jika kita mau hidup bermasyarakat harus mau menerima mau tidak mau.

     Persaingan dalam kehidupan pasti ada, jangan khawatir kita semua sudah ditakdirkan untuk melewati semua rintangan dan ujian yang berbeda-beda. Kita tidak diharuskan untuk sukses, akan tetapi kita diharuskan untuk berusaha dan berdo'a. Terkadang kita merasa iri melihat orang-orang yang sukses dengan kerja atau usahanya, kita merasa iri kepada orang yang setiap harinya terlihat selalu bahagia. Itu semua ada prosesnya tidak bisa didapatkan dengan cara instan. Dan untuk orang yang setiap harinya terlihat bahagia itu adalah orang yang tau bagaimana cara untuk menikmati dan mensyukuri hidup. Sebenarnya orang itu juga memiliki kesedihan yang mendalam hanya saja kita tidak pernah tau ketika ia berhasil menutupinya dengan sebuah senyuman sederhana yang mampu menipu kita, sehingga kita menganggap orang tersebut selalu bahagia tapi faktanya tidak seperti itu.

     Untuk kita yang sedang berjuang melawan kerasnya kehidupan baik-baik yh disana, kalian pasti bisa kok. Kita semua harus mempunyai semangat yang tinggi dan tidak kenal lelah. Tidak semua orang memihak kita, akan ada saja orang diluar sana yang akan mengusik kehidupan kita. Itu sudah biasa terjadi, jangan terlalu menghiraukan itu tetap fokus terhadap tujuan kita masing-masing. Memang harus memiliki mental layaknya baja yang kuat dan memiliki semangat seperti api yang membara serta ketenangan jiwa sama seperti genangan air yang terdiam. Ketika kita sudah mencapai puncak kesuksesan jangan sampai kita sombong, harus ingat siapa kita dulu sebelum menjadi sukses seperti sekarang ini.

     Semua tidak selalu berjalan seiring dengan keinginan kita, hal itu wajar karena dunia ini bukan hanya mengurusi 1 orang saja. Dari sekian banyaknya kejadian di dunia ini dapat kita simpulkan bahwa tidak ada yang selalu bahagia dan tidak ada pula yang selalu bersedih, hal itu terus bergantian seperti roda yang berputar pada porosnya. Waktu tidak akan pernah bisa diputar kembali, yang lalu biarlah berlalu tidak usah dihiraukan. Jadikan sebagai pengalaman hidupmu agar menjadi pribadi yang lebih baik lagi untuk kedepannya. Usahakan untuk selalu terlihat bahagia dimana pun kamu berada, walaupun hidupmu tidak semanis madu kamu harus tetap menjalaninya dengan santai tanpa terburu-buru.

     #Dibalik semua itu sudah seharusnya menghilangkan rasa was-was yang terlalu berlebihan. Seperti halnya masalah Donos yang satu ini.

~Donos: "Haduh kenapa ya nilaiku selalu jelek dan tidak memuaskan...!"

~Jomblet: "Iya mungkin lo kurang belajar dan sering main game sih"

~Lemir: "Hhh mampus rasain lo emang enak"

~Donos: "Apaan coba temennya susah gak ngasih saran malah ngejek...!"

~Jomblet: "Sudah-sudah jangan pada ribut, lebih baik kita semua saling intropeksi diri"