Hari ini, Isra bangun lebih pagi dari biasanya. Setelah menunaikan salat tahajud, Isra tak langsung tidur. Dia menyalahkan layar komputernya untuk menonton comeback EXO terbaru yang berjudul Obsession.
"Ayolah, ayolah! Aku sudah tidak sabar!" Ujar gadis cantik itu dengan penuh semangat. Isra keluar dari kamar menuju ke arah dapur, membuka lemari pendingin yang ada di sana lalu mulai mengeluarkan beberapa makanan ringan dan 2 botol air dingin. Setelah itu Isra kembali ke arah kamarnya dengan terburu-buru.
"Isra, apa yang kamu lakukan?" Tanya sang ibu kala melihat anak gadisnya membawa banyak makanan ke dalam kamar. "Aku ingin menonton calon suamiku bu." ujar Isra dengan senyum cantiknya. Sang ibu tersenyum dan menggeleng, sudah sangat tau siapa yang dimaksud calon suami dari anaknya ini.
"Kau ini, jangan tidur terlalu malam dan jangan terlalu berisik. Tidak boleh teriak dan jangan ganggu tidur orang lain, kau mengerti?" Perintah sang ibu yang dipatuhi oleh Isra. "Iyaa." Isra mengangguk.
Isra menutup pintu kamarnya, berjalan menuju meja komputer lalu menumpahkan semua camilan yang dia bawa. "Ah untung belum mulai."
Isra membuka laci dan mengeluarkan sebuah lightstick dari sana, ia mulai mengayunkannya ke depan dan ke belakang. "Eoh sudah mulai sudah mulai!" Pekik Isra histeris.
Senyum tak luput dari wajah cantiknya, Isra sangat menikmati lagu yang sedang ia dengarkan saat ini. Badannya bergerak ke kiri dan ke kanan, tangannya mengayunkan lightstick itu ke depan dan ke belakang seakan mengikuti irama musik yang dia dengarkan.
"E-X-O We-Are-One!"
"Wuuu!" Isra mengguncang lightsticknya.
"Waah, rapp Chanyeol sungguh gila!"
"Perut Kai terekspos! Astaghfirullah!" Isra menutupi kedua matanya dengan telapak tangan. "Tapi aku ingin lihat." Ia membuka jarinya sedikit menciptakan celah. "Hehe. Tampan sekali."
Isra berkali-kali berteriak dan memekik histeris. Tubuhnya terlonjak-lonjak seakan ikut menari.
Setelah lagu habis, Isra tersenyum. Tangannya meraih mouse dan mengarahkannya menuju tombol Like. "Ahh lagunya sangat bagus, dan Sehun sangat tampan. Sayangnya mereka hanya berenam." Ujar Isra murung. "Aku rindu mereka."
Sudah lebih dari 2 jam Isra menatap layar komputernya dengan mata berbinar kagum. Ia baru menyadari ini sudah terlalu larut saat melirik jam dinding yang menunjukkan pukul 4 malam. Isra menghela nafas lantas mematikan komputernya, membereskan camilan dan beberapa barang yang berantakan lalu mulai berjalan ke arah kasur.
"Sudah jam empat. Tidak mungkin aku tidur, nanti aku tidak bisa bangun salat subuh." Gadis itu berjalan ke arah kamar mandi dan mulai berwudhu. Setelah selesai, Isra mulai menggelar sajadahnya, memakai mukena berwarna putih kesayangannya serta mengeluarkan Al Qur'an dari dalam laci.
Isra duduk di atas sajadah, membuka Al Qur'an surah Al Kahfi, dan mulai melantunkan ayat suci yang tertulis di sana.
اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ
1. Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok;
قَيِّمًا لِّيُنۡذِرَ بَاۡسًا شَدِيۡدًا مِّنۡ لَّدُنۡهُ وَيُبَشِّرَ الۡمُؤۡمِنِيۡنَ الَّذِيۡنَ يَعۡمَلُوۡنَ الصّٰلِحٰتِ اَنَّ لَهُمۡ اَجۡرًا حَسَنًا
2. Sebagai bimbingan yang lurus, untuk memperingatkan akan siksa yang sangat pedih dari sisi-Nya dan memberikan kabar gembira kepada orang-orang mukmin yang mengerjakan kebajikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik,
مّٰكِثِيۡنَ فِيۡهِ اَبَدًا ۙ
3. mereka kekal di dalamnya untuk selama-lamanya.
وَّيُنۡذِرَ الَّذِيۡنَ قَالُوا اتَّخَذَ اللّٰهُ وَلَدًا
4. Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.”
مَا لَهُمۡ بِهٖ مِنۡ عِلۡمٍ وَّلَا لِاٰبَآٮِٕهِمۡؕ كَبُرَتۡ كَلِمَةً تَخۡرُجُ مِنۡ اَفۡوَاهِهِمۡؕ اِنۡ يَّقُوۡلُوۡنَ اِلَّا كَذِبًا
5. Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.
~~
Setelah selesai membacakan 5 ayat dari surah kesukaannya itu, Isra pun berdiri untuk melaksanakan salat subuh karena sudah memasuki waktunya.
~Be Myself ~
Gadis itu selalu tersenyum teduh kepada semua orang yang ia lewati, tangan kanannya senantiasa memutar batu dan bibir tipis itu terus berkomat-kamit menyebut nama Allah SWT.
"Assalamualaikum, sobahul khair ya habibati."
Isra menoleh tersenyum cantik pada sang pemberi sapa, yang tidak lain adalah Tiara, sahabatnya sejak kecil.
"Waalaikumssalam, sobahul khair ya habibati tiara." ujar Isra menjawab dengan senyum cantiknya.
Kedua gadis cantik itu pun berjalan menuju ke kelas.
"TIARA! ISRA! SINI DEH KITA NONTON COMEBACK EXO KUY!" Ajak Dora salah satu dari sekitar banyak sahabat yang Isra miliki.
"Bok yo ngucapin salam dulu atuh, kamu teh muslim bukan?!" Marah Alisya yang datang dari arah belakang Dora.
"Eh iya lupa, Assalamualaikum." Dora mengucap salam dengan senyum cantiknya.
"Waalaikumssalam." jawab Isra, Tiara, dan juga Alisya.
"Nah kuy kuy kita nonton sebelum bel masuk!" Ajak Dora penuh dengan semangat.
"Ck! belaganya sih islam taat tapi tontonannya masih begituan!"
Seketika Isra, Alisya, Dora, dan Tiara pun menghentikan langkah mereka.
"Heh Ashel! Maksud kamu teh apa ngomong kaya gitu?" Ujar Dora emosi.
Ashel memandang Dora sinis. "Kalian sok sok-an ya! Udah pake kerudung, sok ngucapin salam lah apa lah tapi tontonan kalian aja masih begituan." Cibir Ashel.
"Heh maksud kamu teh kumaha atuh? Kita nonton apa? Orang kita nonton EXO, emang kamu nonton bokep!" Ujar Dora.
"Sstt Dora ngomongnya ga gitu ah!" Cegahd Isra kala mendengar ucapan berlebih dari sang sahabat.