Mari Kita Menikah!

228 10 4
                                    

"Kamu sudah merepotkanku!"

Terkejut mendengar pernyataan itu, Shiho pun berlari meninggalkan Akai dan Jodie.

"Shiho." Jodie hendak mengejar Shiho namun dia menengok ke belakang, Akai masih berdiri di tempat yang sama. "Shu?"

Akai menatap dingin. "Biarkan saja, kita harus pergi kan." Ia masuk ke kamar nya lalu mengemas pakaiannya.

"Tapi Shiho bagaimana?"

"Dia sudah mengatakannya barusan. Biarkan dia melakukan apa yang mau di lakukan."Akai menatap tajam wajah Jodie.

Tidak bisa berbuat banyak, Jodie tahu bagaimana sifat Akai. Dia pun menurutinya lalu mereka pergi keluar apartement.

"Shu memang keras kepala, bagaimana bisa dia begitu tega meninggalkan Shiho sendirian." Pikir Jodie.

Shu masuk ke dalam mobil Mercy CLK 320 milik James Black. "Butuh waktu dua jam lebih untuk tiba di Shizu." Shu membenarkan posisi spion mobilnya.

Jodie mengenakan sitbelt nya. "Ya, kita pun tidak tahu akan berapa lama di sana."

"Hmmm."

Tidak nampak keraguan di wajah Akai membuat Jodie semakin mengkhawatirkan Shiho. "Shu..."

"Jangan bicara. Aku sudah meminta adikku mengawasinya." Kata Akai yang seolah mengerti apa yang hendak di tanyakan Jodie.

Jodie pun merasa tenang. "Untunglah."

"Aku mengerti ini bukan saat yang tepat. Jodie menikahlah denganku." Akai bicara dengan lancar tanpa ragu.

Jodie terkejut mendengar pernyataan itu dari Akai. "Kamu gila?"

Akai menjalankan mobilnya. "Ini mungkin gila tapi ini adalah salah satu cara untuk semua masalah."

"Masalah? Ini malah akan menambah masalah baru." Jodie berusaha mengumpulkan logika nya padahal di sisi lain dia merasa senang karena di lamar Akai.

"Shiho akan mengerti dan menjauhi ku jika aku sudah menikah. Dan menikah di perlukan satu wanita aku tidak bisa menjalankan masa pacaran dan aku sudah mengenalmu dengan baik. Kamu pun sudah mengenalku jadi apa salahnya aku memilih mu untuk sebuah pernikahan."

"Akai Shuichi!" Jodie menahan marahnya. Lalu dia mulai berkata. "Aku tidak bisa, aku tidak mau meninggalkan pekerjaan ku dan aku pun masih ada urusan dengan Vermouth. Bagaimana aku bisa membalaskan dendamku jika aku berhenti jadi agent FBI?" (Di organisasi tidak boleh menikah dengan sesama agent. Satu-satu nya cara adalah salah satu dari mereka harus berhenti kerja).

Akai masih menyetir dengan tenang. Dia menggenggam jemari Jodie. "Aku sudah pernah di tinggal satu kali, itu rasanya menyakitkan dan saat aku melihatmu tertembak peluru dari Vermouth, aku pun kembali terluka. Aku bukan pria yang bisa dengan spontan mengekspresikan semuanya. Aku tidak ingin kehilangan lagi jadi aku ingin menikah dengan mu bukan karena masalah Shiho saja. Tapi juga aku ingin ada di sisi mu, menjaga mu dan membuat mu merasa aman..."

"Tapi..."

"Aku belum selesai bicara Jodie."

Jodie terdiam.

"Aku akan membalaskan dendam mu. Aku akan menangkap Vermouth dan menggali seluruh informasi tentang organisasi jubah hitam. Aku berjanji dengan sepenuh hatiku. Jodie?"

Bingung dengan semua masalah yang terjadi, diam adalah pilihan Jodie saat ini.

"Aku akan menunggu jawabanmu."

Sementara itu di sebuah taman.

"Akhirnya ketemu. SHIHOOOO...." Sera Masumi berlari ke arah Shiho.

Shiho menatap sinis Sera.

Sera memeluk tubuh Shiho. "Aku merindukan mu."

"Sera lepasakan aku." Shiho melihat sekelilingnya. "Kita dilihat orang lain. Malu tahu."

"Tapi pelukan sesama sahabat bukan nya wajar."

"Ya wajar, tapi lihat penampilan mu itu. Mereka menatap kita lain."

Sera melepaskan pelukannya lalu dia melihat sekelilingnya. 

"Wah, mereka pasangan yang serasi." Bisik salah satu orang yang berdiri tak jauh dari mereka.

"Ops." Sera melihat kebawah. "Aku sepertinya sudah berdandan seperti wanita lain."

Shiho menarik tangan Sera lalu menjauhi taman itu. "Wanita mana yang kamu tiru? Kamu benar-benar seperti lelaki macho."

"Aku meniru Mikasa di Attack on T..."

"Mikasa... jangan teruskan. Nanti jadi promosi manga lagi." Shiho menutup mulut Sera dengan telapak tangannya.

"Humpppp..."

"Janji diam aku akan lepasakan."

Sera mengangguk.

Shiho pun melepaskannya.

"Huahhhhh..." Sera bernapas dengan lega. "Aku pikir akan mati."

"Berlebihan..."

Sera merangkul bahu Shiho. "Jadi apa yang bisa aku lakukan?"

"Aku ingin menginap di rumahmu."

Sera terkejut dengan permintaan Shiho. "Sebentar..."



====== Pengenalan Tokoh=====

Sera Masumi. Dia adalah siswa pindahan saat itu dan berpenampilan tomboy. Kebanyakan dari mereka yang pertama kali melihat Sera mengira dia adalah seorang lelaki. Tapi dia adalah seorang wanita. Ya seorang WANITA.

Sera adalah adik bungsu Akai Shuichi. Dan hanya beberapa orang saja yang tahu mengenai ini. Jelas Shiho tidak mengetahuinya. Sera lebih muda satu tahun dari Shiho tapi dia begitu ingin akrab dengannya. Jadi dia langsung memanggilnya nama panggilan. Itu membuat Shiho marah. Tapi karena Sera terus memanggilnya seperti itu jadi Shiho mau tidak mau menerima nya.

Sekian info nya.

terimakasih yang sudah membaca sampai sejauh ini. author sangat senang sekali. TERIMAKASIH YA....



Shu dan ShihoWhere stories live. Discover now