•Advesary 5°

54 16 3
                                    

"Tam, gimana kelanjutannya?" Tanya Jhonny.

"Heum? Apa?  Soal itu?" Tama bertanya balik.

"Engga,bukan. Pacar lu" Segara Jhonny pertegas pertanyaannya, tidak ingin menyinggung permasalahan keluarga Tama. Yuta membulatkan matanya, ia hampir tersedak saat mendengar perkataan Jhonny.

"Pacar?" Kini giliran Yuta yang bertanya.

"Kaget ga?" Ujar Jhonny . Yuta mengangguk sambil tersenyum menggoda Tama.

Setelah Jum'at di lewati dengan mengejar nilai, ketiga orang yang masih berstatus mahasiswa  ini membuat janji temu di sebuah coffee shop

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah Jum'at di lewati dengan mengejar nilai, ketiga orang yang masih berstatus mahasiswa  ini membuat janji temu di sebuah coffee shop. Hari ini hari Sabtu, Jhonny dan Yuta sengaja mengajak Tama chilling untuk menghiburnya karena mereka tau mengenai masalah 'ibunya dan Daniel' belum juga usai, dan menjadi lebih rumit ketika sejak tempo hari Daniel di nyatakan hilang.

"Cantik banget ya Tam?" Tanya Yuta penasaran.

Ya gimana ga penasaran, sekenalnya ia dengan Tama tidak pernah tuh  sekalipun Tama membahas perempuan. Walau banyak gadis yang mengejarnya tapi di abaikan oleh Tama, ia hanya fokus pada kuliahnya. Tidak pernah juga Tama menyinggung tentang tipe wanita idamannya.

Tama tersenyum menanggapi pertanyaan Yuta. Memberi tanda jika gadis yang di akui Tama sebagai kekasihnya itu memang cantik.

Mereka mengobrol ringan, berbagai cerita saat mereka sedang melakukan kegiatan masing-masing seperti cerita Yuta yang menang balapan saat melawan rivalnya Mark, atau Jhonny yang curhat soal dirinya yang merasa kelimpungan dengan gadis yang di kencaninya belakangan ini sampai ia tidak berniat untuk bermain-main lagi.

Intinya Yuta dan Jhonny selalu punya cerita seru untuk di bagikan,Tama hanya menyimak. Dalam benaknya terfikir kehidupannya yang biasa saja tidak ada dinamika, selain kuliah dan bermain dengan ketiga temannya nampak tidak banyak kesenangan dalam hidup Tama yang bisa di ceritakan.

"Tam.." Jhonny menepuk pundak Tama, Tama tersadar dari lamunannya. Dan tersenyum membalas Jhonny.

"Keluar yu" ucap Tama seraya melangkah pergi. Jhonny dan Yuta hanya saling menatap. Sikap Tama agak berbeda Tama memang orang yang pendiam tapi hari ini lebih diam, Jhonny memakluminya.

Sudah hampir setengah bagian ia hisap rokok yang bertengger di apitan jemarinya itu. Tama, Jhonny dan Yuta sudah duduk di meja yang ada di teras cooffe shop itu. Hari semakin sore dan semakin ramai. Jelas saja sekarang kan malam minggu.

 Jelas saja sekarang kan malam minggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•Advesary° [ON HOLD]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang