Apa kabar?
Hidup lagi, setelah tujuh ratus dua puluh hari aku dan kau benar-benar terpisah. Huft, bahkan ingatanku masih akurat, bisa saja kau tak mengingatnya. Kali ini aku percaya ingatan kita tak sama. Kau yang penuh masa kelam, sedang aku geram bayang-bayangmu mengerak pada jantungku, kau pasti tau, seketika degupku tak teratur.
Sebetulnya, tak ada yang baik, bila seorang lelaki ditanyai kabarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sebenar Benarnya Lelaki
Teen FictionKumpulan Tulisan Luka. (Sebab lelaki punya hak untuk menulis tentang luka) Kita pernah merasakan hal yang sama, Sebab, luka kita sama; Masih ragu menjadi lelaki sejati atau sejatinya lelaki.