52. Break

618 93 98
                                    

Satu hari dua hari terlewati, tiga bulan empat bulan sudah berlalu. Hubungan Irene dengan Taehyung masih, mereka masih berpacaran, semuanya masih sama, kecuali satu. Sekarang terasa hampa. Irene mengenali rasa ini, seperti kerenggangan yang ia dapat sebelum ia benar-benar berpisah dengan Seokjin. Haruskah Irene membicarakan masalah ini pada Taehyung? Irene merasa ada yang berbeda, tidak ada lagi rasa yang ia terima, tidak lagi ia merasa disayang seperti waktu itu, Irene tidak tahu apa salahnya, ia hanya merasa, hubungannya dengan Taehyung tidak lagi pada tempatnya. Bahkan kerap kali Taehyung lupa untuk menjemput Irene pergi maupun pulang kerja, dan Irene rasa, Taehyung juga pasti telah melupakan hari ini.

Tapi Irene tidak bisa melupakan hari ini, pada tahun lalu di tanggal ini, di atas Monas bersama dengan hydrangea dan rasa malu namun membuncah. Iya, hari ini sudah tepat satu tahun mereka bersama. Walau Taehyung mungkin lupa, tapi Irene telah menyiapkan semuanya.

"Andre?" Irene menelepon kekasihnya.
"Hm" tuh kan, sambutan dingin itu lagi.
"Nanti sore pulang kerja jemput aku ya?"
"Kayaknya ga bisa deh Rene" tuh kan, panggilannya udah ga pernah sayang.
"Aku mau makan malem sama kamu, please?"
"Yaudah nanti aku usahain, udah dulu ya aku sibuk" telepon diputus sepihak.

Irene rasa, menangis pun ia sudah tidak mampu, tapi sesak di hati tidak kunjung hilang, tidak berkurang, tapi juga tidak bisa dilepas. Entah karena cara melepas rasa sesak ini artinya juga turut melepas Taehyung dan Irene tidak mampu? Atau.

"Yaudah lah, mungkin Andre emang sibuk" putus Irene menghentikan pikiran liarnya.

Irene kembali memfokuskan dirinya pada pekerjaan. Karena sudah habis waktunya memikirkan Taehyung yang tanpa kepastian, tapi untuk lelah pun, Irene tidak bisa, bisanya hanya mencintai Taehyung. Iya, sebucin itu Irene sekarang, tapi di saat ia menetapkan hati, ia seperti kapal yang terkena ombak yang tak kunjung menemukan pelabuhan, ia gamang.

Tak terasa waktu pulang telah tiba, Irene melihat ponselnya, tidak ada notifikasi di sana. Ya sudah lah, mungkin Irene yang terlalu berharap banyak, ia akan menikmati reservasinya sendiri saja malam ini, sedih ya, pacarannya berdua, merayakan hari jadinya sendiri :)

Irene melangkahkan kakinya ke arah lobi setelah absen pulang, saat ia ingin memesan grab.

Irene melangkahkan kakinya ke arah lobi setelah absen pulang, saat ia ingin memesan grab

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kamu ga tunggu aku?" Tanya Taehyung yang melihat Irene membuka aplikasi grab.
"Andre!" Gatau kenapa Irene seneng banget terus refleks meluk.
"Seseneng itu kamu aku jemput?"
"Iya lah! Quality time kita udah berkurang banget, kamu sibuk, aku juga si, yaudah ga usah dibahas, jadi kan temenin aku makan?"
"Iya, jadi" tuh kan, jawabnya seadanya.
"Yaudah, yuk!" Irene menoel hidung Taehyung lalu menggandeng tangan lelakinya.

Irene minta Taehyung untuk pergi ke Jetski Cafe katanya, Irene mau makan ke sana. Yaudah, Taehyung mah sebagai supir manut aja, eh, sebagai pacar maksudnya.

Sampe di sana. Gaada yang spesial sih, cuma cafe nya bernuansa lilin merah agak romantis lalu situasi di sana sepi banget, alias kosong. Mereka duduk di meja yang ditunjukkan oleh sang pramusaji, tepat di pinggir laut.

My Intern Boy [Completed]Where stories live. Discover now