Part 30

40 6 2
                                    


Nita merasakan ujung pisau tersebut menyentuh pipinya, ia mencoba menutup matanya berusaha tenang, untuk memikirkan cara agar keliar dari situasi mengerikan ini.

"kenapa Ta, takut?" gumam Andra mendekatkan wajahnya kedepan Nita, lalu kemudian mengangkat pisau kecil tersebut menjauh

Nita yang sudah tidak merasakan benda tajam tersebut di pipinya pun kemudian membuka matanya, lalu menatap pada Andra yang sudah sangat dekat dengan wajahnya

"Kenapa sih lo lakuian ini semua? Mau lo apa?" tantang Nita sudah tak tenang dengan hal yang sangat tiba tiba terjadi dengannya ini

Andra menampilkan smirik andalannya, saat ia hendak membalas ucapan Nita namun tiba tiba terdengar seseorang datang dari balik pintu, mata Nita menyipit. Andra yang menyadari itu kemudian memasukkan pisau kecilnya dalam saku celananya.

Fira.

Seakan pertanyaan Nita barusan terjawab dengan kehadiran seseorang yang membuat emosinya kembali tersulut.

Fira memapilkan senyum devilnya
"gimana?" ujar Fira mendekat ke arah Nita

Fix. Semua ini terjadi karena ulang si nyaik lampir Fira, Nita hanya tak paham bagaimana caranya ia melibatkan Andra orang yang paling ia benci.

Fira balik menatap Anra yang berdiri santai memasukkan tangannya ke dalam saku celananya, lalu Fira menjulurkan tangannya meminta sesuatu pada Andra

Andra mengerutkan alisnya tak paham "mana pisau lo?" ujar Fira

"Lo mau ngapain? mending gak usah main pisau deh, biasanya juga pegang lipstik" balas Andra tak terima dengan perlakuan Fira yang sok ngebos, memang Fira yang menyuruh Andra dkk melakukan ini,Andra mengiyakan tapi bukan karena bayaran. Melainkan kepentingannya sendiri.

Fira menggeram kesal lalu menarik tangan Andra dari saku celananya lalu mengambil benda yang sedari tadi ia minta.

Nita memutar bola mata malas melihat aksi dua orang depannya itu, namun ia juga tak bisa mengabaikan untuk apa Fira membutuhkan pisau.

Fira memegang kedua tangan Nita yang terikat, "apa untungnya sih lo ngelakuin ini semua ?" ujar Nita

Fira mengeleng geleng namun masih menampilkan senyum puasnya melihat Nita yang sudah terikat dan tidak bisa berbuat apa "Diam. Lo seharusnya tau, berurusan sama siapa"

Andra ingin menghentikan Fira karena tidak suka jika ada yang mengambil kerjaan yang seharusnya menjadi urusannya namun dering handphonenya menggantikan fokusnya. Kemudian ia segera keluar dari ruangan tersebut. Meninggalkan Nita dan Fira berdua diruangan tersebut.

***

"Sial, gue kehilangan jejak lagi" gumam Vicky kesal karena mobil uang sedari tadi ia ikuti menghilang dan sedari tadi ia hanya berputar di area tersebut, namun dering panggilan masuk dari Arvin juga tak bisa ia abaikan.

"woy Vick, lo kalau mau berdua Nita bilang bilang dong, jangan langsung ninggalin gitu dong kayak jelangkung kita padakan sibuk nyariin lo berdua"

"gue gak lagi ama Nita" balas Vicky

"ha, emang dia kemana tadi juga, ada sepupunya yang nyariin katanya dia gak ada dirumah"

Pikiran Vicky yang tadi masih hanya sebatas penasaran kemudian tiba tiba  paham apa yang sedang terjadi, "Gue mau lo lacak plat mobil yang gue kirim"

"Lo tau-"

Belum sempat Arvin menyelesaikan kalimatnya namun terpotong saat Vicky lalu mematikan panggilan tersebut lalu segera mengirimkan nomor plat mobil yang tadi sempat ia foto, sungguh pikirannya sekarang semakin khawatir.

🌠Light Of Love🌠Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang