v

1.6K 96 29
                                    

Ini karena Siyeon lagi hamil atau gimana? Jadi bawaannya emosi terus karna laper, dua hari setelah tau dia hamil, dia dikampus pengen makan yang seger² terus.

Dikantin Somi sampai geleng² kepala liat kelakuan Siyeon yang makan 4 porsi baso ikan, 2 porsi teokpoki, 2 porsi nasi ayam curry, sama 7 gelas ice tea.

" Lo habis dari goa ya? Ngga di kasih makan lo sama emak lo? " tanya Lia yang lagi ikut nongkrong bareng Somi, Soobin, Siyeon dan Haechan,

" Kenape? Mulut² gue suka² gue lah, masalah buat lo? " kata Siyeon,

Padahal ngga biasanya Siyeon ngomong begini sama temen² deketnya, hormon Siyeon bener² berubah drastis pokonya,

" Ya engga, badan lo ntar gendut lo. " peringat Lia,

" Diem lo Li, lo juga ngga bayarin gue makan kan? Kalo gue gendut kenapa? Emang usus lo mindah? " jawab Siyeon ngegas,

Lia langsung diem terus nangis,

" Hueeee... " isaknya,

Untung ada Soobin disampingnya, dia jadi bisa dipeluk sambil manja² gitu,

" Tapi Yeon, Bunda Lia kan cuma ngingetin aja, ngga usah ngegas gitu kali. " bela Soobin pacar Lia,

" Lo juga diem! Atau gue lempar nih teh botol sastro ke kepala lo! " sahut siyeon,

" Ih kasar ya, udah yuk Bun, kita pergi aja dari neraka ini. " ajak Soobin ke Lia,

" Iya yuk yah, tapi Ayah beliin Bunda dimsum dulu dong, dibungkus 1porsi buat bekel kuliah ntar biar ngga bosen. " pinta Lia,

" Ngghhh howkey, apa sih yang nggak buat Bunda. " sahut Soobin,

Terus ngebucin dah tu berdua sambil jalan beriringan, dan tinggal Somi sama Haechan disana, mereka berdua berdoa biar ngga di amuk Siyeon juga,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terus ngebucin dah tu berdua sambil jalan beriringan, dan tinggal Somi sama Haechan disana, mereka berdua berdoa biar ngga di amuk Siyeon juga,

" Kesel gue liat orang pacaran pakai ayah bundaan. " kata Siyeon,

Tapi Haechan sama Somi diem aja, ga jawab apa² takut salah omong,

" Heh budeg lo! Apa bisu? Diem aja dari tadi?! " kata Siyeon ke Somi,

" Eh iya, emang alay banget tuh hehe " jawab Somi kaku,

" Kan kesel gue. "

Tak lama pawangnya dateng, yaitu Jeno, Haechan dan Somi langsung tersenyum lega, dengan puppy face mereka menatap Jeno, Jeno paham cuma bisa tahan tawa, Jeno membawa dua botol tuperware ditangannya.

" Nih nanti diminum ya Sayang. " kata Jeno sambil mengusap lembut rambut Siyeon,

" Apeni? Gue minta satu ya. " kata Haechan main samber aja,

Jeno yang liat cuma bisa diem, Siyeon sendiri nahan tawa karna Haechan minum susu ibu hamil,

" Rasanya ngga manis tapi kentel banget, susu apeni? Hambar ga enak. " kata Haechan setelah habis sebotol,

Kamu akan menyukai ini

          

" Beb, anterin gue ke kelas yuk. Siyeon kan udah ada Jeno disini ngga sendiri lagi. Ngga papa kan Yeon kita tinggal? " kata Somi,

" Nggapapa, makasih Som. " sahut Jeno,

Pas Somi mau berdiri, Siyeon gebrak mejanya,

Brakkk~~

Kaget Somi, langsung duduk lagi akhirnya, Jeno dan Haechan langsung ketakutan,

" Eh tapi ngga jadi deh, Siyeon belom selesai makannya ya, ayo aku tungguin deh. " kata Somi,

" Iya " sahut Siyeon,

" Yeon, nanti siang kita jadi ya, aku udah bilang Papa mau ketemu dan ngomong sama Papa. Penting. " kata Jeno,

" Jam berapa? "

" Jam 1. "

" Oh, oke. "

Terus hening aja ga ada suara sama sekali selain suara Siyeon yang sibuk ngunyah makanan.

***

Jam 1, Jeno dan Siyeon tiba di Super Junior Lawyer Office, kantor Papa Jeno, Lee Donghae.

Nunggu sekitar seperempat abad akhirnya Papa Donghae datang menemui mereka berdua,

" Ada penting apa sih? Sampai² ngga bisa diomongin di telepon? " tanya Donghae,

" Aku mau nglamar Siyeon besok sabtu Pah, terus minggunya nikah, Papah anterin aku ya, kalau ngga mau nanti aku bunuh diri. " kata Jeno, dan si bapak ekspresinya langsung begini 👁👄👁

" Maaf tapi ada 2 alasan yang Papa rasa ngga bisa setuju dengan pilihanmu ini."

" Apa Pah? "

" 1. Kakak kamu Taeyong aja belum nikah masa mau kamu langkahin,
2. Siyeon bukan type ideal mantu Papa. Maaf. " ucap Donghae,

" What the...?? Terus type mantu Papa siapa? "

" Yang kaya Yeeun, dia serasi sama kamu, Papa dan Mamanya juga jaksa terkenal, beda sama Papa Siyeon, Papa yakin karir kamu akan sukses kalau jadi suami Yeeun. "

" Ngga mau, ya kali 2020 dijodohin, ngga mau. Kalau Papa ga setuju yaudah, aku mau lari nih terus kawin. Biar jadi kawin lari.. " kata Jeno,

" Dasar anak stupid, terserahlah! Papa Ngga peduli, pokoknya Papa ngga setuju. Maaf Siyeon, Om rasa kamu pasti tau alasannya kan."

Siyeon mengangguk paham, apalagi kalau bukan karna derajat mereka yang jauh berbeda, padahal Siyeon bukan orang kekurangan, tapi dibanding kehidupan Jeno, terasa sangat jomplang.

" Baik kalau begitu, gapapa Jen, aku ngerti kok, mungkin emang ini yang terbaik buat kita. " ucap Siyeon terus berlalu pergi,

" Ih gara² Papa sih! Ah sialan lo Pah! " gerutu Jeno ke Papanya sambil kejar Siyeon,

Setelah keluar gedung kantor Papa Jeno, Siyeon langsung naik taxi dan Jeno ngejar dibelakangnya, Siyeon ngga peduli, dia capek, lelah, tired, kesel, dia butuh nenangin dirinya, dia bingung ngga tau harus cerita ke siapa lagi.

***

Dirumahnya, Irene lagi dan² siap² mau berangkat arisan, dia kaget liat putrinya yang baru pulang tanpa menyapanya sama sekali, langsung naik keatas kamarnya,

" Yeon.. kenapa baru pulang? Cape ya? " tanya Irene,

" Iya Mah. " jawab Siyeon lesu,

" Sendiri? Ngga sama Jeno? Atau Guanlin? "

" Ngga. "

" Udah makan belum? "

" Udah. "

" Pasti makan kamu banyak ya, kamu makin gendut aja sekarang. "

" Ahh masa sih? " kata Siyeon mulai terganggu,

" Pipi kamu tembem, coba sini liat perut kamu, pasti isinya cuma lemak. " kata Irene sambil berusaha narik kaos putrinya,

" Ngga mah. Malu. " ucap Siyeon sambil nahan tangan Irene,

" Sama emak sendiri aja pakai malu segala, yaudah sana mandi dulu istirahat terus nanti jangan lupa makan ya. " perintah Irene,

Sesampainya dikamar, Siyeon ngaca dan liat betapa kencangnya perut bagian bawahnya, dia jadi ragu kalau mau pake celana jeans lagi, takut menyakiti yang ada di dalam sana.

" Gimana ya caranya ngomong sama Papa? Gue kan baru aja diminta balik, Ntar gue diusir lagi gimana dong? Terus gimana nasib anak gue? Tapi masa iya gue mau nikah sama Jeno? Apa kata Papa gue di surga sana? Tapi gue cinta banget sama dia, gue kudu ottoke ini? " kata Siyeon bermonolog,

" Kamu???? " kata seseorang yang tiba² ada dibelakangnya, pas Siyeon nengok rupanya itu Irene,

" Mah... " ucap Siyeon lirih,

" Kamu hamil? " tanya Irene memastikan,

" Mamah ngga jadi arisan? "

" Ngga, Mama udah ngrasa dari tadi pagi sebelum kamu berangkat kuliah, Mama tau ada yang beda pada anak Mama, jangan main² sama Mama, radar Mama itu peka. " kata Irene membuat Siyeon semakin terpojok,

" Maaf Ma.. " ucap Siyeon menahan tangis,

" Ngga papa, udah ngga usah di sesali, sekarang yang udah terjadi ya udah, jangan berbuat yang aneh² ya. " ujar Irene lalu duduk disamping anaknya yang terisak,

" Kamu tau, dulu Mama juga merasakan yang kamu rasakan, Mama hamil kamu sebelum nikah sama Papa. Mama ngga bisa bayangin gimana nyeselnya Mama sekarang kalau dulu ngga melahirkan putri secantik kamu. " kata Irene sambil mengusap pelan punggung putrinya,

" Maafin aku Ma.. " kata Siyeon lalu duduk dibawah dan memohon maaf pada sang Mama,

" Ngga papa nak, sekarang Mama tanya, apa itu anak Jeno? Benar? " tanya Irene, Siyeon mengangguk lemah,

" Kamu tau kan, Papa kamu pasti ngga akan ijinin kamu nikah sama Jeno, kamu tau kan alasannya? "

" Iya, aku tau Mah, Papah tau kan kalau Sunbin tante Jeno yang udah buat Papa Chanyeol celaka bahkan sampai bunuh Papa kandungku. " jawab Siyeon,

" Lalu apa langkah kamu kalau sudah tau seperti ini? "

" Aku ngga tau Mah. Aku juga baru tau baru² ini. "

" Kamu cinta sama Jeno? " tanya Irene dan Siyeon masih mengangguk,

" Apapun pilihannya jangan sampai kamu nanti nyesel, Mama juga dulu hamil kamu anak dari Suho, tapi Mama menikah sama Chanyeol, dan sekarang lihat Mama, kamu, Jisung, Papa, kita semua juga bahagia seperti keluarga cemara, kamu tau kan maksud Mama? " ujar Irene,

Ya Siyeon tau betul, secara tidak langsung Mamanya pun memberi kode bahwa lebih baik tidak menikah dengan Jeno, karna status keluarganya itu.

Apalagi Papanya, aka Chanyeol, dengan keras pasti akan menentang hubungan ini, begitu juga Papa Jeno yang sudah dengan tegas menolaknya sejak awal,

Mungkin ini saatnya Siyeon menyerah, dia harus berhenti mengharapkan Jeno hadir di masa depannya, demi kebaikan mereka semua.

Mungkin ini saatnya Siyeon menyerah, dia harus berhenti mengharapkan Jeno hadir di masa depannya, demi kebaikan mereka semua

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yeorobun mau sad atau happy ending aja enaknya? 🤔🤔

FWB ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang