Gue diem, mikir. Apa maksudnya jarang di rumah? Jadi dia tiap hari tu dari pagi sampe tidur sendirian aja gitu?
" Mak sama bapak lu... "
" Kerja "
" O-oh, jauh ya kerjanya? "
" Enggak, cuma katanya males aja pulang, tanggung, jadi mereka seringnya nginep di kantor masing masing. Pulang kalau weekend ajasih "
" Sekarang kan weekend? "
" Oh iya, khusus minggu ini katamya gabisa pulang, besok perusahaan bokap gue grand opening cabang di tempat baru "
" Wihh keren dong, sukses ya si Om "
" Iyaa makasih, walaupun sejujurnya gue gabutuh mereka kerja keras keras. Gue gapengen kaya kalau gini caranya, hahaha "
Dan terungkap lagi
Anak ini dibalik kegirangannya setiap hari, ada banyak juga sakit yang dia rahasiain.
Ketawa anak ini hambar banget, macem sayur yang ga dikasi garem. Gak ' asin ' kek biasanya.
Gue eratin pelukan gue ke si pengendara motor. Gue bisa denger dia menghela napas. Dia gasuka. Entah gasuka karena ini bikin dia kagok, atau gasuka karena dia pikir ini gakan terjadi selamanya.
" Xiu, kalau kedinginan gue ada jaket lagi, gue dah bilang gapapa gausah sampe meluk. Kalau lu masih mau tambahan hadiah sebagai bayaran hari ini pun gue bakal kasih, udah gada yang liat juga, udah gada yang nilai akting- "
" Gue gak lagi akting, Zhang Zhenyuan. '
Hampir motor ini oleng gegara si sel darah yang ngendarain ini ngelamun. Setelah gue ngomong gitu, suasananya jadi aneh.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
" Lampu lampunya bagus, gue suka banget liatin lampu tau, apalagi dari tempat tinggi " kata gue memecah keheningan
" Gue juga suka "
" Suka lampu? "
" Suka lu "
" Iiishh... Sendirinya gabisa berenti gombal "
" Maav mniess, ini sudah mendarah daging "
" Gembel! Sono nyetir yang bener biar cepet sampe "
Zhenyuan POV
Sehari jamnya gabisa ditambah apa yak? Tuhan plis hari ini aja gitukan jamnya jadi 72 jam. Kenapa susah banget lepasin orang yang bukan buat gue? Kenapa sih Tuhan ngijinin gue ketemu malaikat begini kan gue susah gapainya, ketinggian lepelnya Tuhan, kumenangis...
